GOOD JOBs

Cara Cepat Hamil

Rabu, 31 Oktober 2012

Gangguan Pada Sistem Pencernaan

  1. Biologi Sistem Pencernaan
  2. Pemeriksaan Diagnostik Untuk Saluran Pencernaan
  3. Dispepsia : rasa tidak nyaman pada perut
  4. Mual & Muntah
  5. Regurgitasi , makanan naik dari lambung
  6. Sensasi Globus
  7. Irritable Bowel Syndrome
  8. Perdarahan Pada Kelainan Arteriovenosa
  9. Maag/Gastritis (radang lapisan lambung)
  10. Ulkus Peptikum : Luka Usus
  11. Gastroesophageal Reflux (GERD) : asam lambung naik...
  12. Sindrom Malabsorbsi
  13. Intoleransi Terhadap Gula
  14. Penyakit Seliak : alergi gluten
  15. Tropical Sprue (Sariawan Tropikal)
  16. Penyakit Whipple
  17. Limfangiektasi Intestinal
  18. Short Bowel Syndrome, sebabakan diare & gangguan p...
  19. Sindrom Pertumbuhan Bakteri Berlebihan
  20. Gastroenteritis
  21. Botulisme : Keracunan bakteri Clostridium botulinu...
  22. Kolitis Karena Antibiotik
  23. Kolitis Hemoragika sebabkan diare berdarah
  24. Keracunan Makanan Karena Clostridium Perfringen
  25. Keracunan Makanan Yang Mengandung Stafilokokus
  26. Traveler's Diarrhea (Flu Usus, Grippe, Turista)
  27. Keracunan Bahan Kimia Dalam Makanan
  28. Gastroenteritis Sebagai Efek Samping Dari Obat
  29. Abses Abdomen
  30. Perdarahan Saluran Pencernaan
  31. Nyeri Perut
  32. Tindakan pembedahan pada nyeri perut
  33. Penyumbatan Mekanis Pada Usus
  34. Ileus : Terhentinya kontraksi dinding usus
  35. Apendisitis : Radang Usus Buntu
  36. Peritonitis (radang selaput rongga perut)
  37. Perforasi/Perlubangan
  38. Irritable Bowel Syndrome
  39. Bau Mulut (Halitosis)
  40. Disfagia Karena Kelainan Tenggorokan
  41. Cincin Kerongkongan Bagian Bawah
  42. Selaput Kerongkongan
  43. Disfagi Lusoria : Penyebab Sulit Menelan
  44. Penyebab Lain Dari Penyumbatan Kerongkongan
  45. Kejang Kerongkongan Yang Tersebar
  46. Akalasia : Sulit menelan???
  47. Refluks Asam (Refluks Gastroesofageal)
  48. Kantong Kerongkongan : Jadi Sulit Menelan
  49. Hernia Hiatal
  50. Robekan Pada Kerongkongan
  51. Kanker Lambung
  52. Kanker Usus Halus
  53. Polip Di Usus Besar & Rektum
  54. Poliposis Familial
  55. Kanker Kolorektal (rektum)
  56. Kanker Kerongkongan (Esophageal Cancer)
  57. Kanker Kerongkongan
  58. Kanker Perut
  59. Kanker Pankreas
  60. Tumor Kerongkongan Nonkanker
  61. Tumor Perut Nonkanker
  62. Kanker Anus
  63. Polip Kolorektal
  64. Adenokarsinoma Pankreas : Tumor ganas sel saluran ...
  65. Insulinoma : Tumor Pankreas
  66. Gastrinoma : tumor penyebab radang usus
  67. Glukagonoma : tumor penyebab kenaikan gula darah
  68. Pankreatitis Akut : Peradangan tiba-tiba pada pank...
  69. Pankreatitis Kronis
  70. Vipoma : Tumor pankreas penyebab diare berat
  71. Divertikulosis
  72. Divertikulitis: Peradangan deivertikula
  73. Penyakit Crohn : Peradangan menahun pada dinding u...
  74. Kolitis Ulserativa : Luka menahun pada usus besar
  75. Hernia/Burut Dinding Perut
  76. Collagenous Colitis dan Lymphocytic Colitis
  77. Ischemic colitis : Luka di Usus Besar
  78. Radang usus besar ( Diversion Colitis)
  79. Fissura Anus : Luka Bernanah Pada Lapisan Anus
  80. Hemoroid (Wasir)
  81. Proktitis : peradangan pada lapisan rektum
  82. Penyakit Pilonidal
  83. Prolapsus Rektum : turunnya rektum melalui anus.
  84. Abses Anorektal : Ada nanah di anus & rektum
  85. Fistula Anorektal
  86. Gatal Anus (Pruritus ani)
  87. Benda Asing Di Rektum & Anus
  88. Sindrom levator : Sakit Pada Dubur
  89. Sembelit (Konstipasi) : Sulit Buang Air Besar
  90. Inersia Kolon : Hilangnya Kontraksi Usus Besar
  91. Diskezia : kesulitan buang air besar
  92. Diare
  93. Inkontinensia Tinja
  94. Flatulensi (perut kembung)

Biologi Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
- menerima makanan
- memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
- menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
- membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.


Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorok
an, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.
Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

Sistem pencernaan


Mulut, Tenggorokan & Kerongkongan

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan.
Bagian dalamdari mulut dilapisi oleh selaput lendir.

Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut.
Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.

Di belakang dan dibawah mulut terdapat tenggorokan (faring).

Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit.
Penciuman lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.

Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna.
Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.

Pada saat makan, aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan pembusukan gigi dan kelainan lainnya.
Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.

Anatomi mulut


Lambung

Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup.
Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
- lendir
- asam klorida
- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.
Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Pelepasan asam dirangsang oleh:
- saraf yang menuju ke lambung
- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein.
Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.

Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.

Anatomi lambung


Usus halus

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus.
Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati.
Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.
Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.

Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum adalah licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).
Vili dan mikrovili menyebabkan bertambahnya permukaan dari lapisan duodenum, sehingga menambah jumlah zat gizi yang diserap.

Sisa dari usus halus, yang terletak dibawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum.
Bagian ini terutama bertanggungjawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya.
Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan, vili dan mikrovili.

Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta.
Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus.
Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung.
Ketika melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim pankreatik.

Anatomi usus halus


Pankreas

Pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar:
- Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
- Pulau pankreas, menghasilkan hormon.
Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah.

Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus.
Duktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfingter Oddi, dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas adalah:
- Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
- Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah
- Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).


Hati

Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler).
Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta.
Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

Darah diolah dalam 2 cara:
- Bakteri dan partikel asing lainnya yang diserap dari usus dibuang
- Berbagai zat gizi yang diserap dari usus selanjutnya dipecah sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

Hati menghasilkan sekitar separuh dari seluruh kolesterol dalam tubuh, sisanya berasal dari makanan.
Sekitar 80% kolesterol yang dihasilkan di hati digunakan untuk membuat empedu.
Hati juga menghasilkan empedu, yang disimpan di dalam kandung empedu.

Hati & kandung empedu


Kandung empedu & Saluran empedu

Empedu mengalir dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, yang selanjutnya bergabung membentuk duktus hepatikus umum.
Saluran ini kemudian bergabung dengan sebuah saluran yang berasal dari kandung empedu (duktus sistikus) untuk membentuk saluran empedu umum.
Duktus pankreatikus bergabung dengan saluran empedu umum dan masuk ke dalam duodenum.

Sebelum makan, garam-garam empedu menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati.
Makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi.
Sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.

Empedu memiliki 2 fungsi penting:
- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Secara spesifik empedu berperan dalam berbagai proses berikut:
- Garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan
- Garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya
- Bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan
- Obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh
- Berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

Garam empedu kembali diserap ke dalam usus halus, disuling oleh hati dan dialirkan kembali ke dalam empedu.
Sirkulasi ini dikenal sebagai sirkulasi enterohepatik.
Seluruh garam empedu di dalam tubuh mengalami sirkulasi sebanyak 10-12 kali/hari. Dalam setiap sirkulasi, sejumlah kecil garam empedu masuk ke dalam usus besar (kolon). Di dalam kolon, bakteri memecah garam empedu menjadi berbagai unsur pokok. Beberapa dari unsur pokok ini diserap kembali dan sisanya dibuang bersama tinja.

Usus besar

Usus besar terdiri dari:
- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus.

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.

Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat.

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Anatomi usus besar


Rektum & Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
anatomi rektum & anus

Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.(medicastore)



Pemeriksaan Diagnostik Untuk Saluran Pencernaan

Pemeriksaan yang dilakukan untuk sistem pencernaan terdiri dari:
# Endoskop (tabung serat optik yang digunakan untuk melihat struktur dalam dan untuk memperoleh jaringan dari dalam tubuh)
# Rontgen
# Ultrasonografi (USG)
# Perunut radioaktif
# Pemeriksaan kimiawi.

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosis, menentukan lokasi kelainan dan kadang mengobati penyakit pada sistem pencernaan.
Pada beberapa pemeriksaan, sistem pencernaan harus dikosongkan terlebih dahulu; ada juga pemeriksaan yang dilakukan setelah 8-12 jam sebelumnya melakukan puasa; sedangkan pemeriksaan lainnya tidak memerlukan persiapan khusus.

Langkah pertama dalam mendiagnosis kelainan sistem pencernaan adalah riwayat medis dan pemeriksaan fisik.
Tetapi gejala dari kelainan pencernaan seringkali bersifat samar sehingga dokter mengalami kesulitan dalam menentukan kelainan secara pasti.
Kelainan psikis (misalnya kecemasan dan depresi) juga bisa mempengaruhi sistem pencernaan dan menimbulkan gejala-gejalanya.


Pemeriksaan Kerongkongan

1. Pemeriksaan barium.
Penderita menelan barium dan perjalanannya melewati kerongkongan dipantau melalui fluoroskopi (teknik rontgen berkesinambungan yang memungkinkan barium diamati atau difilmkan).
Dengan fluoroskopi, dokter bisa melihat kontraksi dan kelainan anatomi kerongkongan (misalnya penyumbatan atau ulkus). Gambaran ini seringkali direkam pada sebuah film atau kaset video.

Selain cairan barium, bisa juga digunakan makanan yang dilapisi oleh barium, sehingga bisa ditentukan lokasi penyumbatan atau bagian kerongkongan yang tidak berkontraksi secara normal.

Cairan barium yang ditelan bersamaan dengan makanan yang dilapisi oleh barium bisa menunjukkan kelainan seperti:
- selaput kerongkongan (dimana sebagian kerongkongan tersumbat oleh jaringan fibrosa)
- divertikulum Zenker (kantong kerongkongan)
- erosi dan ulkus kerongkongan
- varises kerongkongan
- tumor.

2. Manometri.
Manometri adalah suatu pemeriksaan dimana sebuah tabung dengan alat pengukur tekanan dimasukkan ke dalam kerongkongan.
Dengan alat ini (alatnya disebut manometer) dokter bisa menentukan apakah kontraksi kerongkongan dapat mendorong makanan secara normal atau tidak.

3. Pengukuran pH kerongkongan.
Mengukur keasaman kerongkongan bisa dilakukan pada saat manometri.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah terjadi refluks asam atau tidak.

4. Uji Bernstein (Tes Perfusi Asam Kerongkongan).
Pada pemeriksaan ini sejumlah kecil asam dimasukkan ke dalam kerongkongan melalui sebuah selang nasogastrik.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan apakah nyeri dada disebabkan karena iritasi kerongkongan oleh asam dan merupakan cara yang baik untuk menentukan adanya peradangan kerongkongan (esofagitis).



Intubasi

Intubasi adalah memasukkan sebuah selang plastik kecil yang lentur melalui hidung atau mulut ke dalam lambung atau usus halus.

Prosedur ini bisa digunakan untuk keperluan diagnostik maupun pengobatan.
Intubasi bisa menyebabkan muntah dan mual, tetapi tidak menimbulkan nyeri.
Ukuran selang yang digunakan bervariasi, tergantung kepada tujuan dilakukannya prosedur ini (apakah untuk diagnosik atau pengobatan).

1. Intubasi Nasogastrik.
Pada intubasi nasogastrik, sebuah selang dimasukkan melalui hidung menuju ke lambung.
Prosedur ini digunakan untuk mendapatkan contoh cairan lambung, untuk menentukan apakah lambung mengandung darah atau untuk menganalisa keasaman, enzim dan karakteristik lainnya.
Pada korban keracunan, contoh cairan lambung ini dianalisa untuk mengetahui racunnya. Kadang selang terpasang agak lama sehingga lebih banyak contoh cairan yang bisa didapat.

Intubasi nasogastrik juga bisa digunakan untuk memperbaiki keadaan tertentu:
- Untuk menghentikan perdarahan dimasukkan air dingin
- Untuk memompa atau menetralkan racun diberikan karbon aktif
- Pemberian makanan cair pada penderita yang mengalami kesulitan menelan.

Kadang intubasi nasogastrik digunakan secara berkesinambungan untuk mengeluarkan isi lambung. Ujung selang biasanya dihubungkan dengan alat penghisap, yang akan mengisap gas dan cairan dari lambung.
Cara ini membantu mengurangi tekanan yang terjadi jika sistem pencernaan tersumbat atau tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

2. Intubasi Nasoenterik.
Pada intubasi nasoenterik, selang yang dimasukkan melalui hidung lebih panjang, karena harus melewati lambung untuk menuju ke usus halus.
Prosedur ini bisa digunakan untuk:
- mendapatkan contoh isi usus
- mengeluarkan cairan
- memberikan makanan.

Sebuah selang yang dihubungkan dengan suatu alat kecil di ujungnya bisa digunakan untuk biopsi (mengambil contoh jaringan usus halus untuk diperiksa secara mikroskopik atau untuk analisa aktivitas enzim).

Lambung dan usus halus tidak dapat merasakan nyeri, sehingga kedua prosedur diatas tidak menimbulkan nyeri.


Endoskopi

Endoskopi adalah pemeriksaan struktur dalam dengan menggunakan selang/tabung serat optik yang disebut endoskop.

Endoskop yang dimasukkan melalui mulut bisa digunakan untuk memeriksa:
- kerongkongan (esofagoskopi)
- lambung (gastroskopi)
- usus halus (endoskopi saluran pencernaan atas).
Jika dimasukkan melalui anus, maka endoskop bisa digunakan untuk memeriksa:
- rektum dan usus besar bagian bawah (sigmoidoskopi)
- keseluruhan usus besar (kolonoskopi).

Diameter endoskop berkisar dari sekitar 0,6 cm-1,25 cm dan panjangnya berkisar dari sekitar 30 cm-150 cm.
Sistem video serat-optik memungkinkan endoskop menjadi fleksibel menjalankan fungsinya sebagai sumber cahaya dan sistem penglihatan.
Banyak endoskop yang juga dilengkapi dengan sebuah penjepit kecil untuk mengangkat contoh jaringan dan sebuah alat elektronik untuk menghancurkan jaringan yang abnormal.

Dengan endoskop dokter dapat melihat lapisan dari sistem pencernaan, daerah yang mengalami iritasi, ulkus, peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal. Biasanya diambil contoh jaringan untuk keperluan pemeriksaan lainnya.

Endoskop juga bisa digunakan untuk pengobatan. Berbagai alat yang berbeda bisa dimasukkan melalui sebuah saluran kecil di dalam endoskop:
Elektrokauter bisa digunakan untuk menutup suatu pembuluh darah dan menghentikan perdarahan atau untuk mengangkat suatu pertumbuhan yang kecil
- Sebuah jarum bisa digunakan untuk menyuntikkan obat ke dalam varises kerongkongan dan menghentikan perdarahannya.

Sebelum endoskop dimasukkan melalui mulut, penderita biasanya dipuasakan terlebih dahulu selama beberapa jam. Makanan di dalam lambung bisa menghalangi pandangan dokter dan bisa dimuntahkan selama pemeriksaan dilakukan.
Sebelum endoskop dimasukkan ke dalam rektum dan kolon, penderita biasanya menelan obat pencahar dan enema untuk mengosongkan usus besar.

Komplikasi dari penggunaan endoskopi relatif jarang.
Endoskopi dapat mencederai atau bahkan menembus saluran pencernaan, tetapi biasanya endoskopi hanya menyebabkan iritasi pada lapisan usus dan perdarahan ringan.


Laparoskopi

Laparoskopi adalah pemeriksaan rongga perut dengan menggunakan endoskop

Laparoskopi biasanya dilakukan dalam keadaan penderita terbius total.
Setelah kulit dibersihkan dengan antiseptik, dibuat sayatan kecil, biasanya di dekat pusar. Kemudian endoskop dimasukkan melalui sayatan tersebut ke dalam rongga perut.

Dengan laparoskopi dokter dapat:
- mencari tumor atau kelainan lainnya
- mengamati organ-organ di dalam rongga perut
- memperoleh contoh jaringan
- melakukan pembedahan perbaikan.


Rontgen

1. Foto polos perut.
Foto polos perut merupakan foto rontgen standar untuk perut, yang tidak memerlukan persiapan khusus dari penderita.
Sinar X biasanya digunakan untuk menunjukkan:
- suatu penyumbatan
- kelumpuhan saluran pencernaan
- pola udara abnormal di dalam rongga perut
- pembesaran organ (misalnya hati, ginjal, limpa).

2. Pemeriksaan barium.
Setelah penderita menelan barium, maka barium akan tampak putih pada foto rontgen dan membatasi saluran pencernaan, menunjukkan kontur dan lapisan dari kerongkongan, lambung dan usus halus.
Barium yang terkumpul di daerah abnormal menunjukkan adanya ulkus, erosi, tumor dan varises kerongkongan.

Foto rontgen bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk menunjukkan keberadaan barium. Atau digunakan sebuah fluoroskop untuk mengamati pergerakan barium di dalam saluran pencernaan. Proses ini juga bisa direkam.

Dengan mengamati perjalanan barium di sepanjang saluran pencernaan, dokter dapat menilai:
- fungsi kerongkongan dan lambung
- kontraksi kerongkongan dan lambung
- penyumbatan dalam saluran pencernaan.

Barium juga dapat diberikan dalam bentuk enema untuk melapisi usus besar bagian bawah. Kemudian dilakukan foto rontgen untuk menunjukkan adanya polip, tumor atau kelainan struktur lainnya.
Prosedur ini bisa menyebabkan nyeri kram serta menimbulkan rasa tidak nyaman.

Barium yang diminum atau diberikan sebagai enema pada akhirnya akan dibuang ke dalam tinja, sehingga tinja tampak putih seperti kapur.
Setelah pemeriksaan, barium harus segera dibuang karena bisa menyebabkan sembelit yang berarti. Obat pencahar bisa diberikan untuk mempercepat pembuangan barium.



Parasentesis

Parasentesis adalah memasukkan jarum ke dalam rongga perut dan mengambil cairannya.

Dalam keadaan normal, rongga perut diluar saluran pencernaan hanya mengandung sejumlah kecil cairan. Cairan bisa terkumpul dalam keadaan-keadaan tertentu, seperti perforasi lambung atau usus, penyakit hati, kanker atau pecahnya limpa.
Parasentesis digunakan untuk memperoleh contoh cairan untuk keperluan pemeriksaan atau untuk membuang cairan yang berlebihan.

Pemeriksaan fisik (kadang disertai dengan USG) dilakukan sebelum parasentesis untuk memperkuat dugaan bahwa rongga perut mengandung cairan yang berlebihan.
Selanjutnya daerah kulit (biasanya tepat dibawah pusar) dibersihkan dengan larutan antiseptik dan dibius lokal. Melalui kulit dan otot dinding perut, dimasukkan jarum yang dihubungkan dengan tabung suntik ke dalam rongga perut dimana cairan terkumpul.
Sejumlah kecil cairan diambil untuk pemeriksaan laboratorium atau sampai 0,96 liter cairan diambil untuk mengurangi pembengkakan perut.


USG Perut

USG menggunakan gelombang udara untuk menghasilkan gambaran dari organ-organ dalam.
USG bisa menunjukkan ukuran dan bentuk berbagai organ (misalnya hati dan pankreas) dan juga bisa menunjukkan daerah abnormal di dalamnya.

USG juga dapat menunjukkan adanya cairan.
Tetapi USG bukan alat yang baik untuk menentukan permukaan saluran pencernaan, sehingga tidak digunakan untuk melihat tumor dan penyebab perdarahan di lambung, usus halus atau usus besar.

USG merupakan prosedur yang tidak menimbulkan nyeri dan tidak memiliki resiko.
Pemeriksa menekan sebuah alat kecil di dinding perut dan mengarahkan gelombang suara ke berbagai bagian perut dengan menggerakkan alat tersebut. Gambaran dari organ dalam bisa dilihat pada layar monitor dan bisa dicetak atau direkam dalam filem video.


Pemeriksaan Darah Samar

Perdarahan di dalam saluran pencernaan dapat disebabkan baik oleh iritasi ringan maupun kanker yang serius.
Bila perdarahannya banyak, bisa terjadi muntah darah, dalam tinja terdapat darah segar atau mengeluarkan tinja berwarna kehitaman (melena).

Jumlah darah yang terlalu sedikit sehingga tidak tampak atau tidak merubah penampilan tinja, bisa diketahui secara kimia; dan hal ini bisa merupakan petunjuk awal dari adanya ulkus, kanker dan kelainan lainnya.

Pada pemeriksaan colok dubur, dokter mengambil sejumlah kecil tinja . Contoh ini diletakkan pada secarik kertas saring yang mengandung zat kimia. Setelah ditambahkan bahan kimia lainnya, warna tinja akan berubah bila terdapat darah.(medicastore)



Dispepsia : rasa tidak nyaman pada perut

Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut.

PENYEBAB

Penyebab Dispepsia adalah :

1. Menelan udara (aerofagi)
2. Regurgitasi (alir balik, refluks) asam dari lambung
3. Iritasi lambung (gastritis)
4. Ulkus gastrikum atau ulkus duodenalis
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
7. Intoleransi laktosa (ketidakmampuan mencerna susu dan produknya)
8. Kelainan gerakan usus
9. Kecemasan atau depresi

GEJALA

Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi).
Pada beberapa penderita, makan dapat memperburuk nyeri; pada penderita yang lain, makan bisa mengurangi nyerinya.

Gejala lain meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi (perut kembung).

DIAGNOSA

Jika dispepsia menetap selama lebih dari beberapa minggu, atau tidak memberi respon terhadap pengobatan, atau disetai penurunan berat badan atau gejala lain yang tidak biasa, maka penderita harus menjalani pemeriksaan.

Pemeriksaan laboratorium biasanya meliputi hitung jenis sel darah yang lengkap dan pemeriksaan darah dalam tinja.

Barium enema untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus halus dapat dilakukan pada orang yang mengalami kesulitan menelan atau muntah, penurunan berat badan atau mengalami nyeri yang membaik atau memburuk bila penderita makan.

Endoskopi bisa digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus kecil dan untuk mendapatkan contoh jaringan untuk biopsi dari lapisan lambung. Contoh tersebut kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk mengetahui apakah lambung terinfeksi oleh Helicobacter pylori.

Kadang dilakukan pemeriksaan lain, seperti pengukuran kontraksi kerongkongan atau respon kerongkongan terhadap asam.

PENGOBATAN

Bila tidak ditemukan penyebabnya,dokter akan mengobati gejala-gejalanya.
Antasid atau penghambat H2 seperti cimetidine, ranitidine atau famotidine dapat dicoba untuk jangka waktu singkat.

Bila orang tersebut terinifeksi Helicobacter pylori di lapisan lambungnya, maka biasanya diberikan bismuth subsalisilate dan antibiotik seperti amoxicillin atau metronidazole.(medicastore)



Mual & Muntah

Mual adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang sering berakhir dengan muntah.
Muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui mulut.

PENYEBAB

Mual dan muntah disebabkan oleh pengaktivan pusat muntah di otak.
Muntah merupakan cara dramatis tubuh untuk mengeluarkan zat yang merugikan.
Muntah dapat disebabkan karena makan atau menelan zat iritatif atau zat beracun atau makanan yang sudah rusak.

Beberapa orang menjadi mual dan mungkin muntah karena mengendarai perahu, mobil atau pesawat terbang.
Muntah bisa terjadi selama kehamilan, terutama pada mingu-mingu pertama dan pada pagi hari.


Banyak obat-obatan, termasuk obat anti kanker dan pereda nyeri golongan opiat seperti morfin, dapat menyebabkan mual dan muntah.

Penyumbatan mekanis pada usus akan menyebabkan muntah karena makanan dan cairan berbalik arah dari sumbatan tersebut.

Iritasi atau peradangan lambung, usus atau kandung empedu, juga dapat menyebabkan muntah.

Masalah psikis juga dapat menyebabkan mual dan muntah (muntah psikogenik).
Ada muntah yang disengaja, yaitu pada penderita bulimia untuk menurunkan berat badannya.
Muntah yang disengaja, merupakan respon keadaan untuk memperoleh keuntungan, seperti untuk menghindari pergi ke sekolah.
Muntah psikogenik juga dapat terjadi karena ancaman atau situasi yang tidak disukai yang menyebabkan kecemasan.
Muntah bisa merupakan ekspresi dari permusuhan, sebagai contoh ketika seorang anak muntah selama marah. Atau muntah mungkin disebabkan oleh pertentangan psikologis yang kuat. Sebagai contoh, seorang wanita yang ingin memiliki anak bisa muntah pada tanggal atau mendekati tanggal dimana dulu dia mengalami operasi pengangkatan rahim.

GEJALA

Mual, muntah kering dan salivasi yang berlebihan sering terjadi sesaat sebelum terjadinya muntah.

Meskipun penderita umumnya merasa tidak enak badan selagi muntah, tetapi setelah terjadinya muntah akan timbul rasa nyaman.

DIAGNOSA

Untuk mengetahui penyebabnya, dokter akan menanyakan gejala-gejala lain yang menyertainya.

Dilakukan pemeriksaan sederhana seperti pemeriksaan darah dan air kemih lengkap, dan kemudian pemeriksaan darah yang lebih rumit dan pemeriksan rontgen dan USG dari kandung empedu, pankreas, lambung dan usus.

PENGOBATAN

Bila penyebab fisiknya diketahui, maka segera diobati.

Bila masalahnya memiliki dasar psikis, pengobatan bisa terdiri dari penanaman kembali rasa percaya diri atau obat-obatan yang diresepkan.
Mungkin perlu melakukan pertemuan rutin dengan seorang ahli jiwa untuk membantu memecahkan masalah yang rumit.
Untuk menekan rasa mual, bisa diberikan obat anti muntah. (medicastore)




Regurgitasi , makanan naik dari lambung

Regurgitasi adalah naiknya makanan dari kerongkongan atau lambung tanpa disertai oleh rasa mual maupun kontraksi otot perut yang sangat kuat.

PENYEBAB

Regurgitasi sering disebabkan oleh asam yang naik dari lambung (refluk asam).

Regurgitasi juga bisa disebabkan oleh penyempitan (striktur) atau penyumbatan kerongkongan.
Penyumbatan bisa terjadi karena beberapa penyebab, termasuk di dalamnya kanker kerongkongan. Penyumbatan juga bisa disebabkan oleh gangguan pengendalian saraf kerongkongan dan katupnya di mulut lambung.

Regurgitasi tanpa penyebab fisik disebut ruminasi.
Regurgitasi semacam ini sering terjadi pada bayi dan jarang ditemukan pada orang dewasa.
Ruminasi pada orang dewasa lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami kelainan emosi, terutama selama mengalami stres.


GEJALA


Asam yang berasal dari lambung menyebabkan regurgitasi dari bahan-bahan yang terasa asam atau pahit.
Penyempitan atau penyumbatan kerongkongan menyebabkan regurgitasi cairan berlendir yang tidak berasa atau makanan yang belum dicerna.

Pada ruminasi, penderita mengeluarkan sejumlah kecil makanan dari lambung, biasanya 15-30 menit setelah makan. Mereka kemudian mengunyah bahan-bahan tersebut dan menelannya lagi.
Penderita tidak merasakan mual, nyeri atau kesulitan menelan.

DIAGNOSA

Diagnosis refluks asam ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen, pengukuran tekanan dan keasaman kerongkongan dan pemeriksaan lainnya.

Diagnosis dari penyempitan atau penyumbatan kerongkongan ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen atau endoskopi.

PENGOBATAN

Pengobatan dari penyempitan atau penyumbatan kerongkongan tergantung dari penyebabnya.
Bila tidak ditemukan penyebab fisik, bisa diberikan obat metoklopramid atau sisaprid, yang merangsang kerongkongan untuk berkontraksi secara normal.

Pilihan lainnya adalah terapi relaksasi atau biofeedback. (medicastore)

Sensasi Globus

Sensasi Globus (dulu disebut Histeria globus) adalah perasaan memiliki sebuah benjolan di tenggorokan, padahal sebenarnya tidak ada.

PENYEBAB

Perasaan tersebut bisa diakibatkan oleh kelainan pada aktivitas atau kepekaan otot kerongkongan.

Sensasi globus bisa terjadi bersamaan dengan seringnya menelan dan keringnya kerongkongan akibat kecemasan, emosi kuat lainnya atau pernafasan yang cepat.


GEJALA


Sensasi globus bisa menyebabkan penderitanya enggan untuk makan.
Keadaan ini seringkali bisa disembuhkan dengan makan, minum atau menangis.

DIAGNOSA

Dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan rontgen dada, pemeriksaan barium kerongkongan dan pengukuran tekanan di kerongkongan.

Bila gejalanya khas, tidak ada kelainan fisik, dan tekanan sosial atau tekanan psikis jelas terlihat, maka diagnosis sensasi globus ditegakkan.

PENGOBATAN

Menanamkan keyakinan bahwa tidak ada kelainan fisik yang serius, bisa membantu penyembuhan.

Tidak ada obat khusus yang menyembuhkan sensasi globus, tetapi bisa diberikan obat anti depresi atau obat anti cemas.

Bila masalahnya berupa kecemasan, depresi atau masalah psikis lainnya, sebaiknya ditangani secara khusus, mungkin dengan bantuan psikiater atau psikolog.(medicastore)



Irritable Bowel Syndrome

Irritable Bowel Syndrome adalah suatu kelainan pergerakan keseluruhan saluran pencernaan, yang menyebabkan nyeri perut, sembelit (konstipasi) atau diare.

Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita.
Pada kelainan ini, saluran pencernaan sangat peka terhadap berbagai rangsangan. Stres, makanan, obat-obatan, hormon atau rangsangan lainnya bisa menyebabkan kontraksi saluran pencernaan menjadi abnormal.

Kontraksi saluran pencernaan menjadi lebih kuat dan lebih sering, sehingga makanan dan tinja hanya sesaat singgah di usus kecil sehingga seringkali menyebabkan diare.

Kram perut terjadi akibat dari kontraksi yang kuat dari usus besar dan meningkatkan kepekaan (sensitivitas) reseptor nyeri di usus besar.

PENYEBABPeriode stres dan konflik emosional yang menyebabkan depresi atau kecemasan, sering memicu terjadinya sindroma ini.

Pada sebagian penderita, kelainan ini disebabkan oleh makanan tinggi kalori atau tinggi lemak.
Pada yang lainnya, gejala akan diperburuk oleh gandum, produk olahan susu, kopi, teh atau buah lemon/jeruk. Tetapi makanan-makanan ini belum tentu merupakan penyebab dari kelainan ini.

GEJALAGejalanya terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu :

1. Tipe Kolon spastik.
Biasanya dipicu oleh makanan, menyebabkan konstipasi berkala (konstipasi periodik) atau diare disertai nyeri.
Kadang konstipasi silih berganti dengan diare.
Sering tampak lendir pada tinjanya.
Nyeri bisa berupa serangan nyeri tumpul atau kram, biasanya di perut sebelah bawah.
Perut terasa kembung, mual, sakit kepala, lemas, depresi, kecemasan dan sulit untuk berkonsentrasi.
Buang air besar sering meringankan gejala-gejalanya.
2. Tipe yang kedua menyebabkan diare tanpa rasa nyeri dan konstipasi yang relatif tanpa rasa nyeri.
Diare mulai secara tiba-tiba dan tidak dapat ditahan.
Yang khas adalah, diare timbul segera setelah makan.
Beberapa penderita mengalami perut kembung dan konstipasi dengan disertai sedikit nyeri.


DIAGNOSA
Kebanyakan penderita kelainan ini nampak sehat.
Pemeriksaan fisik rutin tidak menunjukkan suatu kelainan kecuali adanya nyeri tumpul di daerah usus besar.

Biasanya dilakukan pemeriksaan darah, tinja dan sigmoidoiskopi, untuk membedakannya dengan penyakit peradangan pada usus dan berbagai kondisi yang menyebabkan nyeri perut dan perubahan kebiasaan buang air besar.
Hasil pemeriksaan ini biasanya normal, meskipun tinja lebih encer.
Sigmoidoskopi mungkin menyebabkan kejang (spasme) dan nyeri, tetapi hasilnya biasanya normal.

Kadang digunakan pemeriksaan lain seperti USG perut, foto polos abdomen atau kolonoskopi.

PENGOBATANSetiap penderita membutuhkan penanganan yang berbeda.
Jika penyebabnya adalah makanan ataupun stres, jika memungkinkan sebaiknya dihindari.
Pada orang-orang yang cenderung mengalami konstipasi, olah raga teratur bisa membantu saluran pencernaan untuk menjalankan fungsinya secara normal.

Pada umumnya, diet yang normal adalah yang terbaik.
Bila terdapat perut kembung dan peningkatan jumlah gas, sebaiknya menghindari kacang-kacangan, kol dan makanan lain yang sulit dicerna.
Sorbitol (pemanis buatan yang biasa terdapat dalam makanan diet, beberapa jenis obat dan permen karet) sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Fruktosa (biasa terdapat dalam buah-buahan, berri dan beberapa tanaman) sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedikit.
Diet rendah lemak juga dapat membantu.
Penderita irritable bowel syndrome yang disertai kekurangani laktase, sebaiknya tidak mengkonsumsi produk olahan susu.

Penderita dapat memperbaiki kondisinya dengan makan banyak serat, terutama jika masalah utamanya adalah konstipasi.
Mereka bisa mengkonsumsi satu sendok makan bekatul mentah yang dimakan bersama sejumlah besar air atau cairan lainnya, atau psyllium dengan 2 gelas air.
Menambah makanan berserat akan meringankan beberapa gejala, seperti banyak kentut/buang gas (flatulen) dan perut kembung.

Obat yang memperlambat fungsi saluran pencernaan dan bersifat sebagai antispasmodik (misalnya propantheline), belum terbukti efektif, meskipun sering diberikan.

Obat anti diare (misalnya loperamide dan difenoksilat) bisa diberikan kepada penderita yang mengalami diare.

Bisa juga dibantu dengan obat anti depresi, obat penenang yang ringan, psikoterapi, hipnotik dan merubah kebiasaan hidup.(medicastore)



Perdarahan Pada Kelainan Arteriovenosa

Perdarahan Pada Kelainan Arteriovenosa adalah pecahnya pembuluh darah abnormal yang menghubungkan pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena).

PENYEBAB

Penyebab terbentuknya arteriovenosa yang abnormal pada lapisan lambung dan usus, tidak diketahui. Tetapi hal ini sering terjadi pada orang dengan :
- kelainan pada katup jantung, ginjal atau hati
- penyakit jaringan ikat
- terapi penyinaran pada usus.


Pembuluh darah abnormal ini diameternya bervariasi, mulai dari selebar benang pancingan yang berat sampai selebar jari kelingking manusia.

Pembuluh ini rapuh dan mudah berdarah, bahkan dapat terjadi perdarahan hebat, terutama pada usia lanjut.

GEJALA

Perdarahan kelainan arteriovenosa di lambung dan usus biasanya menyebabkan muntah darah atau tinja berwarna kehitaman.

Bila perdarahannya masif atau lama, bisa terjadi anemia dan gejala kehilangan darah lainnya.

Episode perdarahan biasanya dimulai tanpa tanda-tanda peringatan sebelumnya dan cenderung kambuh lagi.

DIAGNOSA

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi.
Tetapi kelainan arteriovenosa mungkin sulit ditemukan, terutama jika volume darah atau curah jantung yang rendah menyebabkan pembuluh darah ini mengempis.

PENGOBATAN

Pengobatan terhadap penyakit yang mendasarinya (misalnya, pembedahan katup jantung atau pencangkokan ginjal), bisa menghentikan perdarahan saluran pencernaan.

Perdarahan bisa juga dihentikan dengan melakukan kauterisasi pada pembuluh darahnya, menggunakan endoskopi. Tetapi dapat terbentuk lagi kelainan hubungan arteriovenosa yang baru.

Anemia yang disebabkan kehilangan darah bisa dikoreksi dengan pemberian tambahan zat besi.(medicastore)



Ulkus Peptikum : Luka Usus


Ulkus Peptikum adalah luka berbentuk bulat atau oval yang terjadi karena lapisan lambung atau usus dua belas jari (duodenum) telah termakan oleh asam lambung dan getah pencernaan.

Ulkus yang dangkal disebut erosi.

Pepsin adalah suatu enzim yang bekerja sama dengan asam klorida (HCl) yang dihasilkan oleh lapisan lambung untuk mencerna makanan, terutama protein.
Ulkus peptikum terjadi pada lapisan saluran pencernaan yang telah terpapar oleh asam dan enzim-enzim pencernaan, terutama pada lambung dan usus dua belas jari.
Nama dari ulkus menunjukkan lokasi anatomis atau lingkungan dimana ulkus terbentuk.

Ulkus duodenalis, merupakan jenis ulkus peptikum yang paling banyak ditemukan, terjadi pada duodenum (usus dua belas jari), yaitu beberapa sentimeter pertama dari usus halus, tepat dibawah lambung.

Ulkus gastrikum lebih jarang ditemukan, biasanya terjadi di sepanjang lengkung atas lambung.
Jika sebagian dari lambung telah diangkat, bisa terjadi ulkus marginalis, pada daerah dimana lambung yang tersisa telah disambungkan ke usus.

Regurgitasi berulang dari asam lambung ke dalam kerongkongan bagian bawah bisa menyebabkan peradangan (esofagitis) dan ulkus esofagealis.

Ulkus yang terjadi dibawah tekanan karena penyakit berat, luka bakar atau cedera disebut ulkus karena stres.

PENYEBAB

Ulkus terjadi jika mekanisme pertahanan yang melindungi duodenum atau lambung dari asam lambung menurun, misalnya jika terjadi perubahan dalam jumlah lendir yang dihasilkan.
Penyebab dari menurunnya mekanisme pertahanan ini tidak diketahui.

Hampir setiap orang menghasilkan asam lambung, tetapi hanya 1 diantara 10 yang membentuk ulkus.
Setiap orang menghasilkan asam lambung dalam jumlah yang berlainan dan pola pembentukan asam ini cenderung menetap sepanjang hidup seseorang.

Bayi dapat digolongkan sebagai penghasil asam yang rendah, sedang atau tinggi.
Penghasil asam yang tinggi memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk menderita ulkus peptikum dibandingkan dengan penghasil asam yang rendah.
Tetapi sebagian besar penghasil asam yang tinggi tidak pernah memiliki ulkus dan beberapa penghasil asam yang rendah memiliki ulkus.
Karena itu jelas terlihat, bahwa terdapat faktor lainnya yang berperan dalam pembentukan ulkus, selain pengeluaran asam.

Banyak penderita ulkus duodenalis yang memiliki bakteri Helicobacter pylori dalam lambungnya, dan bakteri ini diduga merupakan penyebab utama dari ulkus peptikum.
Bagaimana peran bakteri dalam terbentuknya suatu ulkus, masih belum jelas.
Bakteri bisa mempengaruhi pertahanan normal terhadap asam lambung atau menghasilkan racun yang berperan dalam pembentukan ulkus.
Ulkus duodenalis hampir tidak pernah berubah menjadi suatu keganasan (kanker).

Ulkus gastrikum berbeda dengan ulkus duodenalis, yaitu bahwa ulkus gastrikum cenderung timbul di kemudian hari.
Obat-obat tertentu (terutama aspirin, ibuprofen dan obat anti peradangan non-steroid lainnya), menyebabkan timbulnya erosi dan ulkus di lambung, terutama pada usia lanjut.
Erosi dan ulkus ini cenderung akan membaik jika pemakaian obat tersebut dihentikan dan jarang kambuh kembali kecuali jika obat digunakan kembali.
Beberapa ulkus gastrikum yang ganas juga akan membaik secara perlahan, sehingga sulit untuk membedakannya dari ulkus gastrikum yang jinak.

GEJALA

Ciri khas dari ulkus adalah cenderung sembuh dan kambuh kembali.Gejalanya bervariasi tergantung dari lokasinya dan usia penderita.Anak-anak dan usia lanjut bisa tidak memiliki gejala yang umum atau bisa tidak memiliki gejala sama sekali. Ulkus ditemukan hanya setelah terjadinya komplikasi.

Hanya separuh dari penderita yang memiliki gejala khas dari ulkus duodenalis, yaitu nyeri lambung, perih, panas, sakit, rasa perut kosong dan lapar.
Nyeri cenderung dirasakan pada saat perut kkosong.
Keluhan biasanya tidak timbul pada saat bangun tidur pagi, tetapi baru dirasakan beberapa saat kemudian.Nyeri dirasakan terus menerus, sifatnya ringan atau agak berat dan terlokalisir di tempat tertentu, yaitu hampir selalu dirasakan tepat dibawah tulang dada.
Minum susu, makan atau minum antasid bisa mengurangi nyeri, tetapi nyeri biasanya akan kembali dirasakan dalam 2-3 jam kemudian.
Penderita sering terbangun pada jam 1-2 pagi karena nyeri.
Nyeri sering muncul satu kali atau lebih dalam satu hari, selama satu sampai beberapa minggu dan kemudian bisa menghilang tanpa pengobatan.
Tetapi nyeri biasanya akan kambuh kembali, dalam 2 tahun pertama dan kadang setelah beberapa tahun.
Penderita biasanya memiliki pola tertentu dan mereka mengetahui kapan kekambuhan akan terjadi (biasanya selama mengalami stres).

Gejala ulkus gastrikum seringkali tidak memiliki pola yang sama dengan ulkus duodenalis.
Makan bisa menyebabkan timbulnya nyeri, bukan mengurangi nyeri.
Ulkus gastrikum cenderung menyebabkan pembengkakan jaringan yang menuju ke usus halus, sehingga bisa menghalangi lewatnya makanan yang berasal dari lambung. Hal ini bisa menyebabkan perut kembung, mual atau muntah setelah makan.


Penderita esofagitis atau ulkus esofagealis, biasanya merasakan nyeri pada saat menelan atau pada saat berbaring.

Gejala yang lebih berat akan timbul jika terjadi komplikasi dari ulkus peptikum (misalnya perdarahan).


KOMPLIKASI.

Sebagian besar ulkus bisa disembuhkan tanpa disertai komplikasi lanjut.
Tetapi pada beberapa kasus, ulkus peptikum bisa menyebabkan komplikasi yang bisa berakibat fatal, seperti penetrasi, perforasi, perdarahan dan penyumbatan.

Penetrasi.

Sebuah ulkus dapat menembus dinding otot dari lambung atau duodenum dan sampai ke organ lain yang berdekatan, seperti hati atau pankreas.
Hal ini akan menyebabkan nyeri tajam yang hebat dan menetap, yang bisa dirasakan diluar daerah yang terkena (misalnya di punggung, karena ulkus duodenalis telah menembus pankreas).
Nyeri akan bertambah jika penderita merubah posisinya.
Jika pemberian obat tidak berhasil mengatasi keadaan ini, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

Perforasi.

Ulkus di permukaan depan duodenum atau (lebih jarang) di lambung bisa menembus dindingnya dan membentuk lubang terbuka ke rongga perut.
Nyeri dirasakan secara tiba-tiba, sangat hebat dan terus menerus, dan dengan segera menyebar ke seluruh perut.
Penderita juga bisa merasakan nyeri pada salah satu atau kedua bahu, yang akan bertambah berat jika penderita menghela nafas dalam.
Perubahan posisi akan memperburuk nyeri sehingga penderita seringkali mencoba untuk berbaring mematung.
Bila ditekan, perut terasa nyeri.
Demam menunjukkan adanya infeksi di dalam perut.
Jika tidak segera diatasi bisa terjadi syok.
Keadaan ini memerlukan tindakan pembedahan segera dan pemberian antibiotik intravena.

Perdarahan.

Perdarahan adalah komplikasi yang paling sering terjadi.
Gejala dari perdarahan karena ulkus adalah:
- muntah darah segar atau gumpalan coklat kemerahan yang berasal dari makanan yang sebagian telah dicerna, yang menyerupai endapan kopi
- tinja berwarna kehitaman atau tinja berdarah.
Dengan endoskopi dilakukan kauterisasi ulkus.
Bila sumber perdarahan tidak dapat ditemukan dan perdarahan tidak hebat, diberikan pengobatan dengan antagonis-H2 dan antasid.
Penderita juga dipuasakan dan diinfus, agar saluran pencernaan dapat beristirahat.
Bila perdarahan hebat atau menetap, dengan endoskopi dapat disuntikkan bahan yang bisa menyebabkan pembekuan. Jika hal ini gagal, diperlukan pembedahan.

Penyumbatan.

Pembengkakan atau jaringan yang meradang di sekitar ulkus atau jaringan parut karena ulkus sebelumnya, bisa mempersempit lubang di ujung lambung atau mempersempit duodenum.
Penderita akan mengalami muntah berulang, dan seringkali memuntahkan sejumlah besar makanan yang dimakan beberapa jam sebelumnya.
Gejala lainnya adalah rasa penuh di perut, perut kembung dan berkurangnya nafsu makan.
Lama-lama muntah bisa menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi dan ketidakseimbangan mineral tubuh.
Mengatasi ulkus bisa mengurangi penyumbatan, tetapi penyumbatan yang berat memerlukan tindakan endoskopik atu pembedahan.

DIAGNOSA

Nyeri lambung yang khas merupakan petunjuk adanya ulkus.
Diperlukan beberapa pemeriksaan untuk memperkuat diagnosis karena kanker lambung juga bisa menyebabkan gejala yang sama.

1. Endoskopi adalah suatu prosedur dimana sebuah selang lentur dimasukkan melalui mulut dan bisa melihat langsung ke dalam lambung.
Pada pemeriksaan endoskopi, bisa diambil contoh jaringan untuk keperluan biopsi.
Keuntungan dari endoskopi:
- lebih dapat dipercaya untuk menemukan adanya ulkus dalam duodenum dan dinding belakang lambung dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen
- lebih bisa diandalkan pada penderita yang telah menjalani pembedahan lambung
- bisa digunakan untuk menghentikan perdarahan karena ulkus.

2. Rontgen dengan kontras barium dari lambung dan duodenum (juga disebut barium swallow atau seri saluran pencernaan atas) dilakukan jika ulkus tidak dapat ditemukan dengan endoskopi.

3. Analisa lambung merupakan suatu prosedur dimana cairan lambung dihisap secara langsung dari lambung dan duodenum sehingga jumlah asam bisa diukur.
Prosedur ini dilakukan hanya jika ulkusnya berat atau berulang atau sebelum dilakukannya pembedahan.

4. Pemeriksaan darah tidak dapat menentukan adanya ulkus, tetapi hitung jenis darah bisa menentukan adanya anemia akibat perdarahan ulkus.
Pemerisaan darah lainnya bisa menemukan adanya Helicobacter pylori.


PENGOBATAN

Salah satu segi pengobatan ulkus duodenalis atau ulkus gastrikum adalah menetralkan atau mengurangi keasaman lambung.
Proses ini dimulai dengan menghilangkan iritan lambung (misalnya obat anti peradangan non-steroid, alkohol dan nikotin).

Makanan cair tidak mempercepat penyembuhan maupun mencegah kambuhnya ulkus. Tetapi penderita hendaknya menghindari makanan yang tampaknya menyebabkan semakin memburuknya nyeri dan perut kembung.

ANTASID.

Antasid mengurangi gejala, mempercepat penyembuhan dan mengurangi jumlah angka kekambuhan dari ulkus.
Sebagian besar antasid bisa diperoleh tanpa resep dokter.

Kemampuan antasid dalam menetralisir asam lambung bervariasi berdasarkan jumlah antasid yang diminum, penderita dan waktu yang berlainan pada penderita yang sama.
Pemilihan antasid biasanya berdasarkan kepada rasa, efek terhadap saluran pencernaan, harga dan efektivitasnya. Tablet mungkin lebih disukai, tetapi tidak seefektif obat sirup.

1. Antasid yang dapat diserap.
Obat ini dengan segera akan menetralkan seluruh asam lambung.
Yang paling kuat adalah natrium bikarbonat dan kalsium karbonat, yang efeknya dirasakan segera setelah obat diminum.
Obat ini diserap oleh aliran darah, sehingga pemakaian terus menerus bisa menyebabkan perubahan dalam keseimbangan asam-basa darah dan menyebabkan terjadinya alkalosis (sindroma alkali-susu). Karena itu obat ini biasanya tidak digunakan dalam jumlah besar selama lebih dari beberapa hari.

2. Antasid yang tidak dapat diserap.
Obat ini lebih disukai karena efek sampingnya lebih sedikit, tidak menyebabkan alkalosis.
Obat ini berikatan dengan asam lambung membentuk bahan yang bertahan di dalam lambung, mengurangi aktivitas cairan-cairan pencernaan dan mengurangi gejala ulkus tanpa menyebabkan alkalosis.
Tetapi antasid ini mempengaruhi penyerapan obat lainnya (misalnya tetracycllin, digoxin dan zat besi) ke dalam darah.

3. Alumunium Hdroksida.
Merupakan antasid yang relatif aman dan banyak digunakan. Tetapi alumunium dapat berikatan dengan fosfat di dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi kadar fosfat darah dan mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan lemas.
Resiko timbulnya efek samping ini lebih besar pada penderita yang juga alkoholik dan penderita penyakit ginjal (termasuk yang menjalani hemodialisa).
Obat ini juga bisa menyebabkan sembelit.

4. Magnesium Hidroksida.
Merupakan antasid yang lebih efektif daripada alumunium hidroksida.
Dosis 4 kali 1-2 sendok makan/hari biasanya tidak akan mempengaruhi kebiasaan buang air besar; tetapi bila lebih dari 4 kali bisa menyebabkan diare.
Sejumla kecil magnesium diserap ke dalam darah, sehingga obat ini harus diberikan dalam dosis kecil kepada penderita yang mengalami kerusakan ginjal.
Banyak antasid yang mengandung magnesium dan alumunium hidroksida.

OBAT-OBAT ULKUS.

Ulkus biasanya diobati minimal selama 6 minggu dengan obat-obatan yang mengurangi jumlah asam di dalam lambung dan duodenum.
Obat ulkus bisa menetralkan atau mengurangi asam lambung dan meringankan gejala, biasanya dalam beberapa hari.

1. Sucralfate.
Cara kerjanya adalah dengan membentuk selaput pelindung di dasar ulkus untuk mempercepat penyembuhan.
Sangat efektif untuk mengobati ulkus peptikum dan merupakan pilihan kedua dari antasid.
Sucralfate diminum 3-4 kali/hari dan tidak diserap ke dalam darah, sehingga efek sampingnya sedikit, tetapi bisa menyebabkan sembelit.

2. Antagonis H2.
Contohnya adalah cimetidine, ranitidine, famotidine dan nizatidine.
Obat ini mempercepat penyembuhan ulkus dengan mengurangi jumlah asam dan enzim pencernaan di dalam lambung dan duodenum.
Diminum 1 kali/hari dan beberapa diantaranya bisa diperoleh tanpa resep dokter.
Pada pria cimetidine bisa menyebabkan pembesaran payudara yang bersifat sementara dan jika diminum dalam waktu lama dengan dosis yang tinggi bisa menyebabkan impotensi. Perubahan mental (terutama pada penderita usia lanjut), diare, ruam, demam dan nyeri otot telah dilaporkan terjadi pada 1% penderita yang mengkonsumsi cimetidine.
Jika penderita mengalami salah satu dari efek samping tersebut diatas, maka sebaiknya cimetidine diganti dengan antagonis H2 lainnya.
Cimetidine bisa mempengaruhi pembuangan obat tertentu dari tubuh (misalnya teofilin untuk asma, warfarin untuk pembekuan darah dan phenytoin untuk kejang).

3. Omeprazole dan Iansoprazole.
Merupakan obat yang sangat kuat menghambat pembentukan enzim yang diperlukan lambung untuk membuat asam.
Obat ini dapat secara total menghambat pelepasan asam dan efeknya berlangsung lama.
Terutama efektif diberikan kepada penderita esofagitis dengan atau tanpa ulkus esofageal dan penderita penyakit lainnya yang mempengaruhi pembentukan asam lambung (misalnya sindroma Zollinger-Ellison).

4. Antibiotik.
Digunakan bila penyebab utama terjadinya ulkus adalah Helicobacter pylori.
Pengobatan terdiri dari satu macam atau lebih antibiotik dan obat untuk mengurangi atau menetralilsir asam lambung.
Yang paling banyak digunakan adalah kombinasi bismut subsalisilat (sejenis sucralfate) dengan tetracyclin dan metronidazole atau amoxycillin.
Kombinasi efektif lainnya adalah omeprazole dan antibiotik.
Pengobatan ini bisa mengurangi gejala ulkus, bahkan jika ulkus tidak memberikan respon terhadap pengobatan sebelumnya atau jika ulkus sering mengalami kekambuhan.

5. Misoprostol.
Digunakan untuk mencegah ulkus gastrikum yang disebabkan oleh obat-obat anti peradangan non-steroid.
Obat ini diberikan kepada penderita artritis yang mengkonsumsi obat anti peradangan non-steroid dosis tinggi. Tetapi obat ini tidak digunakan pada semua penderita artritis tersebut karena menyebabkan diare (pada 30% penderita).

PEMBEDAHAN.

Jarang diperlukan pembedahan untuk mengatasi ulkus karena pemberian obat sudah efektif.
Pembedahan terutama dilakukan untuk:
- mengatasi komplikasi dari ulkus peptikum (misalnya prforasi, penyumbatan yang tidak memberikan respon terhadap pemberian obat atau mengalami kekambuhan)
- 2 kali atau lebih perdarahan karena ulkus
- ulkus gastrikum yang dicurigai akan menjadi ganas
- ulkus peptikum yang berat dan sering kambuhan.
Tetapi setelah dilakukan pembedahan, ulkus masih dapat kambuh dan dapat timbul masalah-masalah lain seperti pencernaan yang buruk, anemia dan penurunan berat badan.(medicastore)





Gastroesophageal Reflux (GERD) : asam lambung naik

Pada gastroesophageal reflux (penyakit gastroesophageal reflux (GERD)), asam perut dan enzim mengalir kembali dari perut menuju kerongkongan, menyebabkan peradangan dan nyeri pada kerongkongan.

* Reflux terjadi ketika otot berbentuk cincin yang secara normal mencegah isi perut pada perut dari mengalir kembali menuju kerongkongan (esophageal sphincter bagian bawah) tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
* Gejala yang paling umum adalah rasa panas dalam perut (nyeri terbakar dibelakang tulang payudara).
* Diagnosa tersebut didasarkan pada gejala-gejala.
* Pengobatan adalah menghindari bahan-bahan pemicu (seperti alkohol dan makanan asam) dan menggunakan obat-obatan yang mengurangi asam perut.

Lapisan perut melindungi perut dari efek asam itu sendiri. Karena kerongkongan mengeluarkan lapisan pelindung serupa, asam perut dan enzim yang mengalir ke belakang (reflux) menuju kerongkongan secara rutin menyebabkan gejala-gejala dan pada beberapa kasus kerusakan.


Asam dan enzim mengalir kembali ketika esophageal sphincter bagian bawah, otot berbentuk cincin yang secara normal mencegah isi perut mengalir kembali menuju kerongkongan, tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ketika seseorang berdiri atau duduk, gravitasi membantu untuk mencegah isi perut mengalir kembali menuju kerongkongan, yang menjelaskan kenapa reflux bisa memburuk ketika seseorang sedang berbaring. Reflux juga lebih mungkin untuk terjadi segera setelah makan, ketika jumlah dan keasaman isi di dalam perut lebih tinggi dan otot sphincter tidak mungkin untuk bekerja sebagaimana mestinya. Faktor yang menyebabkan terjadinya reflux termasuk pertambahan berat badan, makanan berasam, coklat, minuman berkafein dan berkarbonat, alkohol, merokok tembakau, dan obat-obatan tertentu. Jenis obat-obatan yang bertentangan dengan fungsi esophageal sphincter bagian bawah termasuk apa yang memiliki efek antikolinergik (seperti berbagai antihistamin dan beberapa antihistamin), Penghambat saluran kalsium, progesteron, dan nitrat. Alkohol dan kopi juga berperan dengan merangsang produksi asam. Penundaan pengosongan perut (misal, disebabkan diabetes atau penggunaan opioid) bisa juga memperburuk refluks.


GEJALA

Rasa panas dalam perut ( rasa terbakar di belakang tulang payudara) adalah gejala yang paling jelas pada gastroesophageal reflux. Kadangkala nyeri tersebut bahkan menjalar ke leher, tenggorokan, dan wajah. Rasa panas dalam perut kemungkinan disertai dengan muntah, dimana isi perut mencapai mulut.

Peradangan pada kerongkongan (esophagitis) bisa menyebabkan pendarahan yang biasanya ringan tetapi bisa jadi besar. Darah kemungkinan dimuntahkan atau keluar melalui saluran pencernaan, menghasilkan kotoran berwarna gelap, kotoran berwarna ter (melena) atau darah merah terang, jika pendarahan cukup berat.

Borok kerongkongan, adalah luka terbuka pada lapisan kerongkongan, bisa dihasilkan dari refluks berulang. Mereka bisa menyebabkan nyeri yang biasanya berlokasi di belakang tulang payudara atau persis di bawahnya, mirip dengan lokasi panas dalam perut.

Penyempitan (stricture) pada kerongkongan dari reflux membuat menelan makanan keras meningkat lebih sulit. Penyempitan pada saluran udara bisa menyebabkan nafas yang pendek dan berbunyi mengik. Gejala-gejala lain pada gastroesophageal reflux termasuk nyeri dada, luka tenggorokan, suara parau, ludah berlebihan (water brash), rasa bengkak pada tenggorokan (rasa globus), dan peradangan pada sinus (sinusitis).

Dengan iritasi lama pada bagian bawah kerongkongan dari refluks berulang, lapisan sel pada kerongkongan bisa berubah (menghasilkan sebuah kondisi yang disebut kerongkongan Barrett). Perubahan bisa terjadi bahkan pada gejala-gejala yang tidak ada. Kelainan sel ini adalah sebelum kanker dan berkembang menjadi kanker pada beberapa orang.

DIAGNOSA

Gejala-gejala menunjukkan pada diagnosis, dan pengobatan bisa dimulai tanpa tes diagnosa yang rinci. Tes khusus biasanya disiapkan untuk situasi dimana diagnosa tersebut tidak jelas atau pengobatan tidak memiliki gejala-gejala terkontrol. Penelitian pada kerongkongan menggunakan endoskop (pipa pelihat elastis), penelitian sinar X, alat-alat penekan (manometry) pada esophageal sphincter bagian bawah, dan tes pH kerongkongan (keasaman) kadangkala diperlukan untuk membantu memastikan diagnosa dan untuk memeriksa komplikasi.

Endoskopi bisa memastikan diagnosa tersebut jika dokter menemukan bahwa orang tersebut mengalami esophagitis atau kerongkongan barrett. Endoskopi juga membantu mengeluarkan kanker esophageal. Sinar-X digunakan setelah minum carian barium (sebuah bahan yang menguraikan secara singkat saluran pencernaan) dan kemudian berbaring pada mencondongkan kepala lebih rendah dari kaki bisa menunjukkan reflux pada barium dari perut menuju kerongkongan. Seorang dokter bisa menekan perut untuk meningkatkan kemungkinan reflux. Sinar X digunakan setelah barium ditelan juga bisa menampakkan borok esophageal atau penyempitan kerongkongan.

Alat-alat penekan pada esophageal sphincter bagian bawah mengindikasi kekuatan sphincter dan bisa membedakan sphincter normal dari yang fungsinya buruk. Informasi yag diperoleh dari tes ini membantu dokter memutuskan apakah operasi adalah pengobatan yang sesuai.

Beberapa dokter meyakini bahwa tes terbaik untuk gastroesophageal reflux adalah tes pH esophageal. Pada tes ini, pipa tipis, elastis dengan sensor pemeriksa pada ujung dipasang melalui hidung dan menuju kerongkongan bagian bawah. Ujung lainnya pada pipa ini ditempelkan pada sebuah monitor yang dipakai orang tersebut pada sabuknya, monitor tersebut merekam kadar asam pada kerongkongan, biasanya untuk 24 jam. Disamping memastikan seberapa banyak reflux terjadi, tes ini mengidentifikasi hubungan antara gejala-gejala dan reflux dan terutama sekali sangat membantu untuk orang yang mengalami gejala-gejala yang tidak umum pada reflux. Tes pH kerongkongan diperlukan untuk semua orang yang dipertimbangkan untuk operasi untuk memperbaiki gadtroesophageal reflux. Sebuah alat baru (menggunakan sebuah pH elektroda kecil yang ditanamkan yang mengirimkan sebuah sinyal) tersedia untuk orang yang tidak dapat menggunakan pipa di hidung mereka.

PENGOBATAN

Banyak obat-obatan digunakan untuk mengobati gastritis dan peptic ulcer juga membantu mencegah dan mengobati gastroesophageal reflux. Antacid digunakan pada waktu tidur, misalnya, seringkali sangat membantu. Antasid bisa biasanya meringankan nyeri pada borok kerongkongan dengan mengurangi jumlah asam yang sampai ke kekerongkongan. Meskipun begitu, proton pump inhibitor, obat-obatan yang paling kuat untuk mengurangi produksi asam, biasanya pengobatan yang paling efektif untuk gastroesophageal reflux, karena bahkan asam dalam jumlah kecil bisa menyebabkan gejala-gejala signifikan. Obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan yang mengurangi asam perut melebihi periode 4 sampai 12 minggu. Borok tersebut sembuh dengan lambat, cenderung untuk berulang, dan, ketika kronik dan berat, bisa meninggalkan penyempitan kerongkongan setelah penyembuhan.

Penyempitan kerongkongan diobati dengan obat-obatan dan mengulangi pembesaran, yang kemungkinan menggunakan balon atau pembesar yang semakin besar (bougies). Jika pembesaran sangat berhasil, penyempitan tidak secara serius membatasi apa yang seseorang makan.

Kerongkongan barrett tidak tampak ketika pengobatan meringankan gejala-gejala. Oleh karena itu, orang dengan kerongkongan barrett diminta untuk melakukan penelitian endoskopi setiap 2 sampai 3 tahun untuk memastikan kondisi tersebut tidak menjadi kanker.

Operasi adalah salah satu pilihan untuk orang yang gejala-gejalanya tidak bereaksi terhadap obat-obatan untuk orang yang mengalami esophagitis yang berlangsung lama bahkan setelah gejala-gejala ringan. Sebagai tambahan, operasi kemungkinan pengobatan yang dianjurkan untuk orang yang tidak suka prospek untuk menggunakan obat-obatan untuk beberapa tahun. prosedur invasive secara minimal dilakukan melalui laparoscope tersedia. Meskipun begitu, 20 sampai 30 % orang yang mengalami prosedur ini mengalami efek samping, paling umum kesulitan menelan dan merasa kembung atau perut tidak nyaman setelah makan.

PENCEGAHAN

Beberapa peralatan kemungkinan digunakan untuk meringankan gastroesophageal reflux. Mengangkat kepala pada tempat tidur kira-kira 6 inci mencegah asam mengalir dari kerongkongan sebagaimana seseorang tidur. Makanan dan obat-obatan yang menjadi penyebab harus dihindari, sama seperti merokok. Seorang dokter bisa meresepkan sebuah obat (misal, bethanechol atau metoclopramide) untuk membuat sphincter bagian bawah lebih ketat. Kopi, ‘alkohol, minuman yang mengandung asam seperti jus jeruk, minuman cola, dan saus salad yang berbahan dasar cuka, dan bahan-bahan lain yang secara kuat merangsang perut untuk menghasilkan asam atau yang menghambat pengosongan perut harus dihindari sebaiknya. (medicastore)



Sindrom Malabsorbsi

Sindroma Malabsorbsi adalah kelainan-kelainan yang terjadi akibat penyerapan zat gizi yang tidak adekuat dari usus kecil ke dalam aliran darah.

PENYEBAB

Dalam keadaan normal, makanan dicerna dan zat-zat gizinya diserap ke dalam aliran darah, terutama dari usus kecil.
Malabsorbsi dapat tejadi baik karena kelainan yang berhubungan langsung dengan pencernaan makanan maupun karena kelainan yang secara langsung mempengaruhi poses penyerapan makanan.


Penyakit-penyakit yang menyebabkan terhalangnya pencampuran yang tepat antara makanan dengan asam lambung dan enzim-enzim pencernaan, bisa mempengaruhi proses pencernaan makanan.

Hal ini bisa terjadi pada orang yang sebagian lambungnya sudah diangkat.

Pada beberapa penyakit, tubuh menghasilkan enzim atau empedu yang jumlah atau jenisnya tidak sesuai dengan yang diperlukan untuk mencerna makanan.
Penyakit-penyakit tersebut adalah:
- Pankreatitis
- Fibrosis kistik
- Penyumbatan saluran empedu
- Kekurangan laktase.

Asam lambung yang berlebihan atau adanya pertumbuhan bakteri abnormal di dalam usus halus, juga mempengaruhi proses pencernaan.

Penyakit-penyakit yang menyebabkan cedera pada lapisan usus juga bisa mempengaruhi proses penyerapan makanan:
- Infeksi
- Obat-obatan (misalnya neomycin dan alkohol)
- Penyakit seliak
- Penyakit Crohn.

Lapisan usus yang normal terdiri dari lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili).
Tonjolan-tonjolan tersebut menyebabkan daerah permukaan untuk penyerapan menjadi lebih luas.
Berbagai keadaan yang mempengaruhi daerah tersebut dapat mempengaruhi penyerapan. Contohnya adalah pengangkatan sebagian dari usus, yang akan menyebabkan berkurangnya daerah permukaan.

Kelainan yang menyebabkan terhalangnya aliran zat-zat ke dalam darah, juga akan menyebabkan berkurangnya penyerapan.
Hal seperti ini ditemukan pada penyumbatan pembuluh getah bening oleh limfoma atau berkurangnya aliran darah ke usus.

GEJALA

Penderita sindroma malabsorbsi biasanya mengalami penurunan berat badan.
Jika lemak tidak diserap sebagaimana mestinya, tinja akan berwarna terang, lembek, berbau busuk dan jumlahnya sangat banyak; tinja semacam ini disebut steatorrhea. Tinja akan menempel di sisi kloset atau akan mengapung dan sulit untuk disiram.
Steatorrhea merupakan akibat dari keadaan yang mempengaruhi penyerapan lemak:
- berkurangnya aliran empedu
- penyakit seliak
- sariawan tropikal.

Malabsorbsi dapat menyebabkan kekurangan semua zat gizi maupun kekurangan protein, lemak, vitamin atau mineral tertentu.
Gejalanya bervariasi tergantung dari kekurangan zat apa yang dialami penderita.
Contohnya jika terjadi kekurangan enzim laktase mungkin akan mengalami diare yang menyemprot, perut kembung dan flatulen (banyak mengeluarkan gas) setelah minum susu.

Gejala lainnya tergantung pada penyakit yang menyebabkan malabsorbsi:
- penyumbatan saluran empedu bisa menyebabkan sakit kuning (jaundice),
- penurunan aliran darah ke usus bisa menyebabkan nyeri perut setelah makan.

Gejala-gejala kekurangan zat gizi
# Kekurangan Zat Besi : Anemia
# Kekurangan Kalsium : Penipisan tulang
# Kekurangan Asam Folat : Anemia
# Kekurangan Vitamin B1 : Kesemutan, terutama di kaki
# Kekurangan Vitamin B2 : Sariawan dan sudut bibir pecah-pecah
# Kekurangan Vitamin B12 : Anemia, kesemutan
# Kekurangan Vitamin C : Kelemahan, gusi berdarah
# Kekurangan Vitamin D : Penipisan tulang
# Kekurangan Vitamin K : Mudah memar atau mudah mengalami perdarahan
# Kekurangan Protein : Pembengkakan jaringan (edema), biasanya di tungkai

DIAGNOSA

Diduga telah terjadi sindroma malabsorbsi pada seseorang yang mengalami penurunan berat badan, diare serta kekurangan zat gizi meskipun makanannya baik.
Penurunan berat badan saja bisa disebabkan oleh hal-hal lain.

Pemeriksaan lemak dalam tinja bisa membantu memperkuat diagnosis, dimana kadar lemaknya berlebihan.

Contoh tinja diperiksa dengan mata telanjang dan dengan mikroskop.
Adanya sisa-sisa makanan yang tidak dicerna, menunjukkan bahwa makanan terlalu cepat melewati usus.
Sisa-sisa tertentu juga bisa menunjukkan struktur anatomi usus yang abnormal, seperti adanya saluran langsung antara lambung dan usus halus (fistula gastrokolik).

Bila ada sakit kuning, tinja dengan kadar lemak yang berlebihan, bisa menunjukkan adanya kelainan di sistem empedu.
Dilakukan pemeriksaan yang mengarah ke kanker pankreas atau saluran empedu.

Gumpalan lemak dan serat makanan yang tidak dicerna, yang ditemukan pada pemeriksaan mikroskopik, menunjukan bahwa pankreas tidak berfungsi secara normal.

Penemuan parasit atau telurnya dalam tinja, menunjukkan bahwa malabsorbsi ini disebabkan oleh infeksi parasit.

Foto polos abdomen jarang mempermudah penegakkan diagnosis, meskipun kadang dapat menunjukan kemungkinan penyebabnya.
Foto yang diambil setelah pasien minum barium, akan menunjukan pola yang tidak normal dari penyebaran barium di usus halus, yang khas untuk malabsorbsi.

Biopsi (pengambilan contoh jaringan untuk pemeriksaan) mungkin diperlukan untuk menemukan kelainan pada usus halus. Contoh bisa diperoleh melalui endoskopi atau dengan menggunakan tabung/selang tipis yang panjang yang ujungnya tajam sebagai pemotong. Contoh tersebut diperiksa dibawah mikroskop dan bisa juga digunakan untuk menguji aktivitas enzim.

Tes fungsi pankreas sering dilakukan karena kelainan fungsi pankreas sering merupakan penyebab yang sering ditemukan pada malabsorbsi.
Pada satu tes penderita menjalani diet tertentu dan pada tes yang lainnya penderita mendapatkan suntikan hormon sekretin. Pada kedua tes tersebut, cairan usus yang mengandung sekresi pankreas kemudian dikumpulkan melalui sebuah tabung dan diperiksa.(medicastore)



Intoleransi Terhadap Gula

Intoleransi Terhadap Gula adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak mampu memetabolisir gula sebagaimana mestinya.

PENYEBAB

Gula laktosa, sukrosa dan maltosa dipecah oleh enzim laktase, sukrase dan maltase, yang terdapat dalam lapisan usus halus.
Dalam keadaan normal, enzim-enzim ini memecah gula-gula tersebut menjadi gula sederhana, misalnya glukosa, yang kemudian diserap ke dalam darah melalui dinding usus.

Bila enzim yang diperlukan ini jumlahnya berkurang, maka gula tidak dapat dicerna dan tidak dapat diserap. Karena itu, gula tetap berada dalam usus kecil.
Kadar gula yang tinggi akan menarik cairan ke dalam usus halus dan menyebabkan diare.

Gula yang tidak dapat diserap tersebut kemudian akan mengalami proses fermentasi oleh bakteri di usus besar, menghasilkan tinja yang bersifat asam dan menyebabkan flatulensi.

Kekurangan enzim ini dapat terjadi pada penyakit seliak, sariawan tropikal dan infeksi usus.
Kekurangan enzim juga bisa merupakan kelainan bawaan atau disebabkan karena penggunaan antibiotik, terutama neomycin.


GEJALA


Penderita intoleransi laktosa biasanya tidak dapat mentoleransi susu atau produk olahan susu lainnya yang mengandung laktosa.
Beberapa diantaranya dapat mengenali keadaan ini sejak dini dan secara sadar atau tidak sadar, menghindari makanan tersebut.

Seorang anak yang tidak dapat mentoleransi laktosa akan mengalami diare dan berat badannya tidak bertambah bila susu merupakan bagian dari makanannya.
Pada seorang dewasa, mungkin bising ususnya akan meningkat (borborigmi), perut kembung, flatulensi, mual, tidak bisa menahan buang air besar, kram perut dan diare, yang terjadi setelah makan makanan yang mengandung laktosa.
Diare yang berat akan menyebabkan penyerapan zat gizi yang tidak sempurna karena makanan tersebut terlalu cepat dikeluarkan dari tubuh.

Gejala-gejala yang sama juga dapat disebabkan oleh kekurangan enzim sukrase dan maltase.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Pada seseorang yang menderita intoleransi laktosa, bila dia mengkonsumsi sejumlah dosis uji dari laktosa maka dia akan mengalami diare, perut kembung dan rasa tidak enak pada perut dalam 20-30 menit. Dosis pengujian ini tidak dipecah menjadi glukosa, sehingga kadar glukosa dalam darah tidak akan meningkat.

Mungkin perlu dilakukan biopsi usus halus. Contoh dari usus halus tersebut diperiksa dibawah mikroskop dan dilakukan pengujian untuk aktivitas laktase atau enzim lainnya.
Tes ini juga dapat menunjukan adanya kemungkinan lain yang menyebabkan malabsorbsi.

PENGOBATAN

Intoleransi laktosa dapat dikendalikan dengan menghindari makanan yang mengandung laktosa, terutama makanan hasil olahan susu.
Untuk mencegah kekurangan kalsium karena penderita harus menghindari susu maupun produk olahan susu, maka diberikan tambahan kalsium.
Pilihan lainnya adalah penambahan laktase ke dalam susu, dimana laktase akan memecah laktosa dalam susu sebelum diminum.
(medicastore)




Penyakit Seliak : alergi gluten

Penyakit Seliak (Nontropical Sprue, Enteropati Gluten, Celiac Sprue) merupakan suatu penyakit keturunan, dimana terjadi alergi karena intoleransi terhadap gluten (sejenis protein), yang menyebabkan perubahan dalam usus sehingga terjadi malabsorbsi.


PENYEBAB


Penyakit keturunan ini disebabkan oleh kepekaan terhadap gluten, yaitu protein yang terdapat dalam terigu dan gandum hitam, dan dalam jumlah yang lebih kecil terdapat dalam barley dan gandum.

Pada kelainan ini, sebagian dari molekul gluten bergabung dengan antibodi di dalam usus halus, menyebabkan lapisan usus yang berjonjot-jonjot menjadi rata.
Permukaan yang rata ini kurang mampu mencerna dan menyerap makanan.
Jika makanan yang mengandung gluten ini dihindari, maka permukaan usus dan fungsinya akan kembali normal.

GEJALA

Penyakit seliak bisa dimulai pada umur berapa saja.
Pada bayi, gejalanya tidak akan muncul, sampai dia makan makanan yang mengandung gluten.

Penyakit seliak sering tidak menyebabkan diare atau tinja yang berlemak, dan seorang anak hanya akan menampakan gejala yang ringan, yang sering dianggap sakit perut biasa.
beberapa anak mengalami kegagalan pertumbuhan, perut kembung yang terasa sakit dan mengeluarkan tinja yang pucat, berbau busuk dan jumlahnya sangat banyak.

Anemia terjadi karena kekurangan zat besi.
Jika kadar protein darah menurun drastis, akan terjadi penimbunan cairan dan pembengkakan jaringan (edema).
Pada beberapa penderita, gejala tersebut tidak nampak sampai mencapai usia dewasa.

Gejala tambahan dapat terjadi karena kekurangan zat gizi akibat malabsorbsi.
Gejala tersebut antara lai penurunan berat badan, nyeri pada tulang, kesemutan pada lengan dan tungkai.
Penderita penyakit Seliak yang sudah timbul pada masa kanak-kanak, akan memiliki tulang-tulang panjang yang abnormal.
Tergantung pada berat dan lamanya kelainan, penderita bisa memiliki kadar protein, kalsium, natrium dan kalium darah yang rendah.

Kekurangan protrombin yang diperlukan dalam proses pembekuan darah akan menyebabkan penderita mudah menjadi memar dan mudah mengalami perdarahan.
Anak perempuan dengan penyakit Seliak mungkin tidak akan mengalami siklus menstruasi.

DIAGNOSA

Dicurigai suatu penyakit Seliak, bila seorang anak tampak pucat, bokongnya datar dan perutnya buncit meskipun makannya benar; terutama jika ada riwayat penyakit ini dalam keluarganya.

Pemeriksaan laboratorium dan foto rontgen dapat membantu memperkuat diagnosis.
Kadang dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengukur penyerapan xilosa, suatu gula sederhana.

Diagnosis juga diperkuat dengan melakukan biopsi usus halus, yang menunjukkan permukaannya yang mendatar dan pemeriksaan diulang setelah makanan yang mengandung gluten dihentikan.

PENGOBATAN

Gluten mutlak harus dihindari, karena dengan hanya makan sedikit gluten saja sudah menimbulkan keluhan.
Sebaiknya penderita berkonsultasi pada seorang ahli gizi untuk mengetahui makanan apa saja yang dapat dimakannya, sebab gluten juga terdapat pada sup, saus, es krim dan hotdog.

Kadang, anak-anak yang cukup serius menderita penyakit ini pada saat pertama kali didiagnosis, membutuhkan makanan yang diberikan melalui infus secara berkala. Tetapi hal ini jarang terjadi pada penderita dewasa.

Sebagian penderita memberikan respon yang buruk atau gejalanya akan muncul lagi.
Hal ini bisa terjadi karena diagnosis yang salah atau karena kelainan ini sudah masuk ke dalam fase yang tidak memberikan respon.
Bila hal ini terjadi maka diberikan kortikosteroid.

Pemberian makanan yang tidak mengandung gluten akan memperbaiki prognosis penyakit ini pada anak-anak maupun dewasa.
Tetapi penyakit ini bisa berakibat fatal, terutama jika terjadi pada dewasa dan berat.
Sebagian kecil penyakit seliak pada dewasa berkembang menjadi limfoma usus.(medicastore)



Tropical Sprue (Sariawan Tropikal)

Tropical Sprue (Sariawan Tropikal) adalah suatu kelainan didapat, dimana lapisan usus halus yang abnormal menyebabkan terjadinya malabsorbsi dan kekurangan berbagai zat gizi.

Tropical sprue banyak ditemukan di Karibia, India Selatan dan Asia Tenggara.
Baik penduduk asli maupun pendatang, dua-duanya bisa terkena.

PENYEBAB

Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi kemungkinan disebabkan oleh:
- Infeksi bakteri, virus, parasit
- Kekurangan vitamin (terutama asam folat)
- Adanya racun dalam makanan yang basi.



GEJALA
Tinja yang berwarna terang, diare dan penurunan berat badan merupakan gejala yang khas untuk penyakit ini. Demikian pula dengan sariawan di lidah karena kekurangan vitamin B2.

Gejala malabsorbsi lainnya juga bisa terjadi.
Kekurangan protrombin yang berperan dalam proses pembekuan darah, menyebabkan orang mudah memar dan mengalami perdarahan yang lama bila terluka.
Penderita juga mempunyai gejala kekurangan albumin, kalsium, asam folat, vitamin B12 dan zat besi.

Yang khas adalah anemia yang terjadi karena kekurangan asam folat.

DIAGNOSA

Diduga suatu sariawan tropikal pada seseorang dengan anemia dan gejala malabsorbsi lainnya, yang tinggal atau pernah tinggal di salah satu daerah endemik.

Foto rontgen usus halus bisa normal atau abnormal.

Penyerapan gula sederhana xilosa dapat dengan mudah diukur, pada 90% penderita xilosa tidak dapat diserap dengan baik.

Biopsi jaringan usus halus akan menunjukkan kelainan yang khas.

PENGOBATANPengobatan yang terbaik untuk tropical sprue adalah dengan antibiotik, yaitu tetracycline atau oxytetracycline
Antibiotik ini mungkin diperlukan selama 6 bulan, tergantung pada beratnya penyakit dan bagaimana responnya terhadap pengobatan.

Tambahan zat gizi, terutama asam folat, diberikan bila diperlukan.(medicastore)



Penyakit Whipple

Penyakit Whipple (Lipodistrofi Intestinal) adalah suatu kelainan yang jarang ditemukan dan terutama menyerang pria yang berusia 30-60 tahun.

PENYEBAB

Penyebabnya adalah infeksi oleh Tropheryma whippelii.

Lapisan usus halus selalu terinfeksi berat, tetapi infeksi juga bisa menyebar ke organ lain, seperti jantung, paru-paru, otak, sendi dan mata.


GEJALA


Gejalanya berupa warna kulit jadi lebih gelap, nyeri pada sendi yang meradang dan diare.

Malabsorbsi yang berat menyebabkan penurunan berat badan dan anemia.

Gejala umum lainnya adalah nyeri perut, batuk dan nyeri waktu bernafas yang disebabkan oleh peradangan pleura (selaput yang menyelubungi paru-paru).

Cairan bisa terkumpul di antara rongga pleura (efusi pleura) dan kelenjar limfa di tulang dada bisa membesar.

Adanya bunyi murmur di jantung, biasanya menandakan bahwa infeksi telah mencapai jantung.

Pembesaran hati, biasanya menunjukkan bahwa hati telah terkena infeksi.

Bila infeksi sudah sampai ke otak, penderita akan mengalami kebingungan, kehilangan ingatan atau gerakan matanya tidak terkendali.

Jika tidak diobati, penyakit akan bertambah parah dan bisa berakibat fatal.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan biopsi usus halus atau dari pembesaran kelenjar getah bening, yang akan menunjukkan adanya kelainan mikroskopik yang khas.

PENGOBATAN

Penyakit ini dapat diobati dengan antibiotik seperti tetracycline, sulfasalazin, ampicillin, dan penicillin.
Gejala-gejalanya akan membaik dengan cepat, tetapi penyembuhan jaringan yang sempurna memerlukan waktu sampai 2 tahun.

Penyakit ini bisa kambuh lagi.(medicastore)



Limfangiektasi Intestinal

Limfangiektasi Intestinal (Hipoproteinemi Idiopatik) adalah suatu kelainan pada anak-anak dan dewasa muda, dimana terjadi pembesaran pada pembuluh getah bening yang menuju ke lapisan usus halus.

PENYEBAB

Pembesaran pembuluh limfa ini mungkin suatu kelainan bawaan.
Atau merupakan akibat dari:
- peradangan pankreas (pankreatitis) atau kekakuan pada kantung jantung (perikarditis konstriktiva),
yang menyebabkan kenaikan tekanan pada sistem getah bening.




GEJALA


Pada limfangiektasi akan terjadi penimbunan cairan berlebihan (edema), karena cairan tidak dapat mengalir dengan baik melalui pembuluh getah bening yang membesar dan tersumbat.

Pembengkakan juga dapat terjadi pada bagian tubuh yang lain, tergantung kepada pembuluh getah bening yang terkena.
Misalnya cairan dapat terkumpul di rongga perut dan rongga pleura.

Mual, muntah, diare ringan dan sakit perut juga dapat terjadi.

Jumlah limfosit dalam darah bisa menurun.

Protein juga akan ikut hilang karena terdapat kebocoran pada pembuluh getah bening yang membesar, lalu mengalir ke dalam usus dan tinja, sehingga kadar protein dalam darah berkurang.
Penurunan kadar protein ini bisa menyebabkan pembengkakan jaringan yang lebih jauh.

Kadar kolestrol darah juga turun karena kolesterol dari makanan tidak diserap dengan baik.

Beberapa penderita juga mengeluarkan tinja yang berlemak.

DIAGNOSA

Untuk membantu menegakkan diagnosis, disuntikkan albumin radioaktif.
Jika pada tinja ditemukan kadar albumin radioaktif yang abnormal, berarti penderita mengalami kehilangan protein yang berlebihan.

Biopsi dari usus halus akan menunjukkan terjadinya pembesaran pembuluh getah bening.

PENGOBATAN

Limfangiektasi intestinal dapat diatasi dengan menghilangkan penyebab dari melebarnya pembuluh getah bening.
Misalnya dengan mengobati perikarditis konstriktiva, yang akan mengurangi tekanan pada pembuluh getah bening.

Beberapa penderita menunjukkan perbaikan dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak dan trigliserida tertentu, yang secara langsung diserap ke dalam darah dan tidak melalui pembuluh getah bening.

Pembedahan dilakukan jika hanya sebagian kecil dari usus yang terkena. (medicastore)



Short Bowel Syndrome, sebabakan diare & gangguan penyerapan

Sindrom isi perut pendek (Short Bowel Syndrome) adalah sebuah gangguan yang menyebabkan diare dan penyerapan nutrisi yang buruk (malabsorpsi), yang seringkali terjadi setelah operasi pengangkatan sebagian besar pada usus kecil.

* Gangguan tersebut seringkali terjadi setelah sebagian besar usus kecil diangkat.
* Setelah operasi, orang diberikan makanan dan cairan melalui pembuluh darah (infus).
* Beberapa orang harus melanjutkan makanan lewat infus untuk hidup.
* Obat-obatan seperti loperamide dan cholestyramine bisa membantu mengurangi diare.


Alasan umum untuk pengangkatan sebagian besar usus kecil adalah penyakit crohn, penyumbatan pada arteri yang mensuplai darah menuju sebagian besar usus (mesenteric infarction), peradangan pada usus disebabkan oleh radiasi (radiation enteritis), kanker, usus membelit (volvulus), dan cacat lahir.


Kebanyakan pencernaan dan penyerapan pada makanan mengambil bagian di dalam usus kecil. Konsekwensi pada pengangkatan bagian pada usus kecil tergantung pada seberapa banyak bagian itu diangkat dan dimana letaknya. Jika bagian tengah (jejunum) diangkat, kadangkala bagian akhir (ileum) bisa menyesuaikan dan menyerap nutrisi lebih. Jika lebih dari 3 kaki (1 yard atau 1 meter) ileum diangkat, sisa usus kecil biasanya tidak dapat menyesuaikan. Sebelum penyesuaian terjadi, atau jika tidak, usus mengalami kesulitan menyerap nutrisi dalam jumlah banyak, termasuk lemak, protein, dan vitamin. Usus tersebut juga tidak dapat menyerap asam empedu yang dikeluarkan oleh hati, yang mana membantu pencernaan.

Malabsorpsi menyebabkan diare, biasanya segera dimulai setelah operasi. Kemudian, orang mengalami kekurangan gizi dan kekurangan vitamin.

PENGOBATAN

Segera setelah operasi, ketika diare biasanya berat, dokter memberikan cairan infus untuk menggantikan kehilangan dan biasanya juga makanan infus. Pemberian makan ini, disebut total parenteral nutrition (TPN), mengandung semua nutrisi yang diperlukan, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Sewaktu orang sembuh dan pengeluaran kotoran mereka yang berkurang, mereka diberikan cairan lewat mulut secara pelan-pelan.

Usus kecil sekitar 12 sampai 21 kaki (4 sampai 7 yard atau meter) panjangnya. Orang yang mengalami pengangkatan usus kecil dalam jumlah besar (seperti tidak lebih dari 3.3 kaki (100 cm) pada sisi jejunum) dan mereka yang terus mengalami hilangnya cairan yang berlebih memerlukan TPN sepanjang hidup. Yang lainnya secepatnya bisa menerima makanan melalui mulut. Makanan yang dianjurkan biasanya memiliki lebih banyak lemak dan protein dibandingkan karbohidrat. Makan dalam jumlah sedikit dan sering adalah lebih baik dibandingkan jarang, dalam jumlah besar.

Orang yang mengalami diare setelah makan harus menggunakan obat-obatan anti diare seperti loperamide 1 jam sebelum makan. Cholestyramine bisa digunakan bersamaan makanan untuk mengurangi diare yang disebabkan oleh malabsorption pada asam empedu. Kebanyakan orang harus menggunakan vitamin, kalsium, dan magnesium tambahan. Beberapa orang memerlukan injeksi Vitamin B12 setiap bulan.

Pencangkokkan usus kecil adalah pilihan untuk orang yang tidak dapat menyesuaikan saluran cerna pendek mereka dan mereka yang tidak dapat menerima TPN jangka panjang. (medicastore)






Sindrom Pertumbuhan Bakteri Berlebihan

Sindroma pertumbuhan bakteri berlebihan adalah gangguan pada pergerakan buruk isi usus yang mana membolehkan bakteri usus normal tertentu bertumbuh secara berlebihan, menyebabkan diare dan penyerapan buruk gizi (malabsorpsi).

* Beberapa kondisi dan penyakit memperlambat atau menghentikan gerakan isi usus.
* Beberapa orang tidak mempunyai gejala, sedangkan orang lain mengalami kehilangan berat badan, kekurangan nutrisi, dan diare.
* Diagnosa berdasarkan gejala yang terjadi sesudah orang sudah menjalankan pembedahan tertentu.
* Antibiotika bisa menghapuskan bakteri berlebih.

Gerakan mantap isi usus yang normal (gerakan peristaltik) adalah penting untuk menolong memelihara keseimbangan bakteri di usus kecil.Kondisi dimana isi usus lambat atau menumpuk di satu tempat menyebabkan bakteri berkembang berlebihan. Kondisi seperti itu termasuk jenis tertentu dari pembedahan di perut, usus, atau keduanya. Pemnyakit seperti penyakit gula, sklerosa sistemik, dan amyloidosis juga bisa memperlambat gerakan peristaltik, menyebabkan pertumbuhan bakteri berlebihan.

Bakteri yang berlebihan memakan gizi, termasuk vitamin B12 dan karbohidrat, menyebabkan pemasukan kalori rendah dan kekurangan vitamin B12. Bakteri juga memecah garam empedu, yang dikeluarkan oleh hati untuk membantu pencernaan. Kehilangan garam empedu menyebabkan kesukaran menyerap lemak, menyebabkan diare dan kurang gizi.

Beberapa orang mempunyai sedikit gejala atau hanya kehilangan berat badan. Orang lain mempunyai kekurangan nutrisi yang hebat, diare, atau keduanya.

DIAGNOSA

Dokter mendasarkan diagnosa pada gejala khas yang terjadi pada orang yang sudah menjalankan pembedahan jenis tertentu. Kadang-kadang mereka mengambil sampel dari usus kecil dengan alat tube plastik tipis yang dimasukkan lewat hidung. Beberapa dokter malahan melakukan tes kadar alkohol dalam nafas, seperti tes kadar 14C-xylose. Pada tes ini, orang minum cairan yang berisi, penanda radioaktif ringan khusus (karbon-14) yang terikat pada gula (xylose). Jika xylose dipecah oleh kelebihan bakteri, karbon-14 bisa diketahui pada nafas penderita.

PENGOBATAN

Kebanyakan penderita menjadi sembuh dengan antibiotika yang diberikan secara oral selama 10 sampai 14 hari. Dokter meresepkan suplemen untuk memperbaiki kekurangan nutrisi.(medicastore)



Gastroenteritis

Gastroenetritis adalah istilah umum untuk berbagai macam keadaan yang biasanya disebabkan oleh infeksi dan menimbulkan gejala-gejala berupa hilangnya nafsu makan, mual, muntah, diare ringan sampai berat dan rasa tidak enak di perut.

Elektrolit, terutama natrium dan kalium ikut hilang bersama dengan hilangnya cairan tubuh.
Terganggunya keseimbangan elektrolit dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa berakibat fatal, apalagi dalam keadaan sakit yang berat, baik pada orang tua maupun anak-anak.


PENYEBAB


Wabah diare pada bayi, anak-anak dan dewasa biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang menyebar melalui air atau makanan yang sudah tercemar oleh tinja yang terinfeksi.
Infeksi juga bisa ditularkan dari orang ke orang, yaitu bila seorang penderita diare tidak mencuci tangannya dengan bersih, setelah dia buang air besar.

Infeksi oleh bakteri Salmonella, bisa diperoleh karena menyentuh binatang melata (misalnya iguana atau kura-kura) kemudian meamasukan tangannya ke dalam mulut.

Bakteri tertentu menghasilkan racun (toksin) yang menyebabkan sel-sel di dinding usus mengeluarkan air dan elektrolit.
Salah satu racun menyebabkan diare cair yang merupakan salah satu gejala dari kolera.

Toksin yang diproduksi oleh Escherica coli (E.coli) menyebabkan traveller's diarrhea (diare yang dialami oleh orang-orang yang mengadakan perjalanan ke luar kota/luar negeri) dan wabah diare di rumah sakit.

Beberapa bakteri, seperti strain dari E.coli, Campylobacter, Shigella dan Salmonella (termasuk yang menyebabkan demam tifoid), menyusup ke dalam lapisan usus.
Mereka merusak sel-sel dibawahnya, menyebabkan tukak (luka terbuka, borok) kecil yang bisa mengalami perdarahan dan menyebabkan keluarnya cairan yang mengandung protein, elektrolit dan air.

Selain bakteri, beberapa virus seperti virus Norwalk dan virus Coxsackie juga menyebabkan gastroenteritis.
Selama musim dingin, di negara-negara beriklim sedang, rotavirus menyebabkan kebanyakan kasus diare yang serius pada bayi dan anak yang baru belajar berjalan.

Parasit usus tertentu, terutama Giardia lamblia, juga dapat menempel atau menyusup ke dalam lapisan usus dan menyebabkan mual, muntah, diare dan tidak enak badan.
Penyakitnya disebut Giardiasis, lebih sering ditemukan di daerah beriklim dingin, seperti di Rocky Mountains, Amerika Serikat bagian utara dan di Eropa utara.
Bila penyakit ini menetap, maka tubuh akan mengalami gangguan penyerapan makanan dan terjadilah sindroma malabsorbsi.

Parasit usus lainnya, Cryptosporidium, menyebabkan diare cair yang kadang-kadang disertai dengan kram perut, mual dan muntah.
Pada orang dengan kondisi kesehatan yang baik, penyakit ini biasanya ringan, tapi pada orang dengan gangguan kekebalan tubuh, infeksi ini bisa berat dan berakibat fatal.
Giardia dan Cryptosporidium paling sering ditularkan melalui air yang tercemar.

Gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh termakannya racun kimia dalam makanan laut, tumbuh-tumbuhan (jamur dan kentang) atau makanan yang tercemar.

Intoleransi laktosa merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak mampu mencerna dan menyerap gula susu (laktosa), juga bisa menyebabkan gastroenteritis.
Gejalanya sering timbul setelah minum susu dan kadang disalah-artikan sebagai alergi terhadap susu.

Menelan logam berat secara tidak sengaja (misalnya arsen, timah hitam, air raksa atau kadmium) di dalam air atau makanan, bisa secara tiba-tiba menyebabkan mual, muntah dan diare.

Beberapa obat, termasuk antibiotik juga bisa menyebabkan kram perut dan diare.

GEJALA

Jenis dan beratnya gejala tergantung dari jenis dan banyaknya mikroorganisme atau racun yang tertelan.
Gejalanya juga bervariasi tergantung dari daya tahan tubuh seseorang.

Gejala biasanya dimulai secara tiba-tiba, yaitu berupa kehilangan nafsu makan, mual atau muntah.
Bising usus meningkat (perut keroncongan), kram perut dan diare dengan atau tanpa darah dan lendir.

Terkumpulnya gas di dalam usus menyebabkan rasa sakit.
Penderita juga bisa mengalami demam, tidak enak badan dan kelelahan yang berlebihan.

Muntah dan diare yang hebat dapat mengakibatkan dehidrasi dan penurunan tekanan darah, sehingga terjadi syok.

Keadaan ini juga menyebabkan tubuh kehilangan kalium, sehingga kadarnya dalam darah menurun (hipokalemia).

Juga terjadi penurunan kadar natrium dalam darah (hiponatremia), terutama jika penderita menggantikan kehilangan cairan dengan meminum larutan yang hanya mengandung sedikit atau bahkan tidak mengandung garam, misalnya air putih dan teh.

DIAGNOSA

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya, meskipun penyebabnya belum bisa ditentukan dari gejalanya.

Kadang-kadang anggota keluarga lainnya atau rekan sekerjanya sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala yang sama. Atau penderita bisa mendapatkan penyakit ini karena cara memasak yang salah, makan makanan yang tercemar (misalnya mayonaise yang disimpan terlalu lama dalam kulkas) atau makan makanan laut mentah.
Perlu juga ditanyakan apakah penderita baru mengadakan perjalanan keluar kota sebelumnya.

Jika gejalanya berat dan lebih dari 48 jam, maka dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap contoh tinja untuk mencari adanya sel darah putih dan bakteri, virus atau parasit.
Pemeriksaan laboratorium dari muntahan, makanan atau darah, juga bisa membantu menemukan penyebabnya.

Bila gejalanya menetap selama beberapa hari, mungkin perlu dilakukan pemeriksaan kolonoskopi untuk menemukan adanya kelainan tertentu, seperti kolitis ulserativa ataupun disentri amuba (amubiasis).

PENGOBATAN

Biasanya satu-satunya pengobatan yang dibutuhkan adalah minum cairan yang cukup.
Pada penderita yang muntahpun, harus minum sedikit demi sedikit untuk mengatasi dehidrasi, yang selanjutnya bisa membantu menghentikan muntahnya.
Jika muntah berlangsung terus dan terjadi dehidrasi berat, mungkin diperlukan infus cairan dan elektrolit.

Karena anak-anak lebih cepat jatuh ke dalam keadaan dehidrasi, mereka harus diberi larutan garam dan gula. Cairan yang biasa digunakan seperti minuman bersoda, teh, minuman olahraga dan sari buah, tidak tepat diberikan kepada anak-anak dengan diare.

Bila muntahnya hebat, bisa diberikan suntikan atau supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur).

Jika gejalanya membaik, penderita secara bertahap mendapatkan makanan lunak seperti gandum, pisang, bubur nasi, selai apel dan roti panggang.
Jika makanan tersebut tidak menghentikan diare setelah 12-24 jam dan bila tidak terdapat darah pada tinja, berarti ada infeksi bakteri yang serius, dan diberikan obat-obat seperti difenoksilat, loperamide atau bismuth subsalisilat.

Karena antibiotik dapat menyebabkan diare dan merangsang pertumbuhan organisme yang resisten terhadap antibiotik, maka antibiotik jarang digunakan meskipun diketahui penyebabnya adalah bakteri.
Antibiotik bisa digunakan, tetapi pada infeksi bakteri tertentu, yaitu Campylobacter, Shigella dan Vibrio cholerae.

PENCEGAHAN

Biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan maupun sesudah buang air besar.

Masaklah makanan dengan baik dan benar.(medicastore)




Botulisme : Keracunan bakteri Clostridium botulinum.

Botulisme adalah suatu keadaan yang jarang terjadi dan bisa berakibat fatal, yang disebabkan oleh keracunan toksin (racun) yang diproduksi oleh Clostridium botulinum.

Toksin ini adalah racun yang sangat kuat dan dapat menyebabkan kerusakan saraf dan otot yang berat. Karena menyebabkan kerusakan berat pada saraf, maka racun ini disebut neurotoksin.

Terdapat 3 jenis botulisme, yaitu :
- Foodborne botulism, merupakan akibat dari mencerna makanan yang tercemar
- Wound botulism, disebabkan oleh luka yang tercemar
- Infant botulism, terjadi pada anak-anak, karena mencerna makanan yang tercemar.


PENYEBAB


Bakteri Clostridium botulinum memiliki bentuk spora. Spora ini dapat bertahan dalam keadaan dorman (tidur) selama beberapa tahun dan tahan tehadap kerusakan.
Jika lingkungan di sekitarnya lembab, terdapat cukup makanan dan tidak ada oksigen, spora akan mulai tumbuh dan menghasilkan toksin.
Beberapa toksin yang dihasilkan Clostridium botulinum memiliki kadar protein yang tinggi, yang tahan terhadap pengrusakan oleh enzim pelindung usus.

Jika makan makanan yang tercemar, racun masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan, menyebabkan foodborne botulism. Sumber utama dari botulisme ini adalah makanan kalengan.
Sayuran, ikan, buah dan rempah-rempah juga merupakan sumber penyakit ini.
Demikian juga halnya dengan daging, produki susu, daging babi dan unggas.

Wound botulism terjadi jika luka terinfeksi oleh Clostridium botulinum.
Di dalam luka ini, bakteri menghasilkan toksin yang kemudian diserap masuk ke dalam aliran darah dan akhirnya menimbulkan gejala.

Infant botulism sering terjadi pada bayi berumur 2-3 bulan.
Berbeda dengan foodborne botulism, infant botulism tidak disebabkan karena menelan racun yang sudah terbentuk sebelumnya. Botulisme ini disebabkan karena makan makanan yang mengandung spora, yang kemudian tumbuh dalam usus bayi dan menghasilkan racun.
Penyebabnya tidak diketahui, tapi beberapa kasus berhubungan dengan pemberian madu.

Clostridium botulinum banyak ditemukan di lingkungan dan banyak kasus yang merupakan akibat dari terhisapnya sejumlah kecil debu atau tanah.

GEJALA

Gejalanya terjadi tiba-tiba, biasanya 18-36 jam setelah toksin masuk, tapi dapat terjadi 4 jam atau paling lambat 8 hari setelah toksin masuk. Makin banyak toksin yang masuk, makin cepat seseorang akan sakit.
Pada umumnya, seseorang yang menjadi sakit dalam 24 jam setelah makan makanan yang tercemar, akan mengalami penyakit yang sangat parah.

Gejala pertama biasanya berupa mulut kering, penglihatan ganda, penurunan kelopak mata dan ketidakmampuan untuk melihat secara fokus terhadap objek yang dekat.
Refleks pupil berkurang atau tidak ada sama sekali.

Pada beberapa penderita, gejala aawalnya adalah mual, muntah, kram perut dan diare.
Pada penderita lainnya gejala-gejala saluran pencernaan ini tidak muncul, terutama pada penderita wound botulism.

Penderita mengalami kesulitan untuk berbicara dan menelan.
Kesulitan menelan dapat menyebabkan terhirupnya makanan ke dalam saluran pernafasan dan menimbulkan pneumonia aspirasi.
Otot lengan, tungkai dan otot-otot pernafasan akan melemah.
Kegagalan saraf terutama mempengaruhi kekuatan otot.

Pada 2/3 penderita infant botulism, konstipasi (sembelit) merupakan gejala awal. Kemudian terjadi kelumpuhan pada saraf dan otot, yang dimulai dari wajah dan kepala, akhirnya sampai ke lengan, tungkai dan otot-otot pernafasan.
Kerusakan saraf bisa hanya mengenai satu sisi tubuh. Masalah yang ditimbulkan bervariasi, mulai dari kelesuan yang ringan dan kesulitan menelan, sampai pada kehilangan ketegangan otot yang berat dan gangguan pernafasan.

DIAGNOSA

Pada foodborne botulisme, diagnosis ditegakkan berdasarkan pola yang khas dari gangguan saraf dan otot. Tetapi gejala ini sering dikelirukan dengan penyebab lain dari kelumpuhan, misalnya stroke.
Adanya makanan yang diduga sebagai sumber kelainan ini juga merupakan petunjuk tambahan. Jika botulisme terjadi pada 2 orang atau lebih yang memakan makanan yang sama dan di tempat yang sama, maka akan lebih mudah untuk menegakkan diagnosis.

Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan darah untuk menemukan adanya toksin atau biakan contoh tinja untuk menumbuhkan bakteri penyebabnya.
Toksin juga dapat diidentifikasi dalam makanan yang dicurigai.

Elektromiografi (pemeriksaan untuk menguji aktivitas listrik dari otot) menujukkan kontraksi otot yang abnormal setelah diberikan rangsangan listrik. Tapi hal ini tidak ditemukan pada setiap kasus botulisme.

Diagnosis wound botulism diperkuat dengan ditemukannya toksin dalam darah atau dengan membiakkan bakteri dalam contoh jaringan yang terluka.

Ditemukannya bakteri atau toksinnya dalam contoh tinja bayi, akan memperkuat diagnosis infant botulisme.

PENGOBATAN

Penderita botulisme harus segera dibawa ke rumah sakit.
Pengobatannya segera dilakukan meskipun belum diperoleh hasil pemeriksaan laboratorium untuk memperkuat diagnosis.

Untuk mengeluarkan toksin yang tidak diserap dilakukan:
- perangsangan muntah
- pengosongan lambung melalui lavase lambung
- pemberian obat pencahar untuk mempercepat pengeluaran isi usus.

Bahaya terbesar dari botulisme ini adalah masalah pernafasan. Tanda-tanda vital (tekanan darah, denyut nadi, frekuensi nafas dan suhu) harus diukur secara rutin.
Jika gangguan pernafasan mulai terjadi, penderita dibawa ke ruang intensif dan dapat digunakan alat bantu pernafasan. Perawatan intensif telah mengurangi angka kematian karena botulisme, dari 90% pada awal tahun 1900 sekarang menjadi 10%.
Mungkin pemberian makanan harus dilakukan melalui infus.

Pemberian antitoksin tidak dapat menghentikan kerusakan, tetapi dapat memperlambat atau menghentikan kerusakan fisik dan mental yang lebih lanjut, sehingga tubuh dapat mengadakan perbaikan selama beberapa bulan.
Antitoksin diberikan sesegera mungkin setelah diagnosis ditegakkan.
Pemberian ini pada umumnya efektif bila dilakukan dalam waktu 72 jam setelah terjadinya gejala.
Antitoksin tidak dianjurkan untuk diberikan pada bayi, karena efektivitasnya pada infant botulism masih belum terbukti.

PENCEGAHAN

Spora sangat tahan terhadap pemanasan dan dapat tetap hidup selama beberapa jam pada proses perebusan. Tetapi toksinnya dapat hancur dengan pemanasan, Karena itu memasak makanan pada suhu 80° Celsius selama 30 menit, bisa mencegah foodborne botulism.
Memasak makanan sebelulm memakannya, hampir selalu dapat mencegah terjadinya foodborne botulism. Tetapi makanan yang tidak dimasak dengan sempurna, bisa menyebabkan botulisme jika disimpan setelah dimasak, karena bakteri dapat menghasilkan toksin pada suhu di bawah 3° Celsius (suhu lemari pendingin).

Penting untuk memanaskan makanan kaleng sebelum disajikan. Makanan kaleng yang sudah rusak bisa mematikan dan harus dibuang. Bila kalengnya penyok atau bocor, harus segera dibuang.
Anak-anak dibawah 1 tahun sebaiknya jangan diberi madu karena mungkin ada spora di dalamnya.

Toksin yang masuk ke dalam tubuh manusia, baik melalui saluran pencernaan, udara maupun penyerapan melalui mata atau luka di kulit, bisa menyebabkan penyakit yang serius. Karena itu, makanan yang mungkin sudah tercemar, sebaiknya segera dibuang.
Hindari kontak kulit dengan penderita dan selalu mencuci tangan segera setelah mengolah makanan (medicastore)



Kolitis Karena Antibiotik

DEFINISI

Kolitis Karena Antibiotik adalah peradangan usus besar yang terjadi akibat penggunaan antibiotik.

PENYEBAB

Banyak antibiotik yang mengubah keseimbangan jenis dan jumlah bakteri di dalam usus, memungkinkan penyakit tertentu menyebabkan bakteri berkembang biak.
Bakteri yang yang paling sering menimbulkan masalah adalah Clostridium difficile, yang menghasilkan 2 racun yang bisa merusak lapisan pelindung dari usus besar.

Antibiotik yang sering menyebabkan kelainan ini adalah clindamycin, ampicilin dan golongan sefalosporin (misalnya sefalotin).
Antibiotik lainnya adalah penicillin, erythromycin, trimethoprim-sufametoksazole, chloramphenicol dan tetracycline.
Pertumbuhan berlebih dari Clostridium difficile dapat terjadi bila antibiotik diberikan per-oral (melalui mulut) maupun lewat suntikan.
Faktor resikonya meningkat sesuai umur, meskipun dewasa muda dan anak-anakpun bisa terkena.

Pada kasus yang ringan, terjadi peradangan ringan pada lapisan usus.
Pada kolitis berat, peradangannya meluas dan lapisannya mengalami ulserasi.


GEJALA


Gejala biasanya mulai timbul ketika penderita mengkonsumsi antibiotik tersebut.
Pada sepertiga kasus, gejala tidak muncul sampai 1-10 hari setelah pengobatan dihentikan, dan pada beberapa penderita, gejala tidak muncul dalam 6 minggu berikutnya.

Gejala bervariasi mulai dari diare ringan sampai diare berdarah, nyeri perut dan demam.
Pada kasus berat, dapat terjadi dehidrasi, tekanan darah yang rendah, megakolon toksik dan perforasi usus kecil, yang bisa berakibat fatal.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan sigmoidoskopi, yang bisa mengamati peradangan pada usus besar.

Kolonoskopi bisa dilakukan bila bagian usus yang mengalami peradangan tidak dapat dijangkau oleh sigmoidoskopi.

Ditemukannya Clostridium difficile pada biakan contoh tinja akan memperkuat diagnosis.

Pada tinja bisa dilakukan pemeriksaan untuk menemukan toksin yang dihasilkan oleh bakteri penyebabnya.
Toksin dapat dideteksi pada 20% kasus yang ringan dan pada 90% kasus kolitis yang berat.

Pemeriksaan laboratorium bisa menunjukkan peningkatan yang abnormal dari jumlah sel darah putih selama serangan yang berat berlangsung.

PENGOBATAN

Jika terjadi diare yang berat, obat tersebut harus segera dihentikan, kecuali jika obat tersebut sangat diperlukan, bisa terus diberikan.

Obat yang memperlambat kontraksi usus (misalnya difenoksilate), harus dihindari karena bisa memperpanjang penyakitnya.

Jika diare terjadi tanpa komplikasi, biasanya akan sembuh dalam dalam 10-12 hari setelah antiobiotik dihentikan.

Jika gejala yang ringan bersifat menetap, bisa diberikan cholestyramine, yang akan mengikat toksin yang dihasilkan.

Untuk kasus-kasus yang berat, metronidazole efektif melawan Clostridium difficile.
Vankomycin diberikan pada kasus-kasus yang sangat berat atau yang resisten.

Pada 20% penderita, gejala-gejala tersebut bisa terjadi lagi dan harus diobati kembali.
Jika diarenya berulang-ulang, mungkin diperlukan pemberian antibiotik jangka panjang.
Beberapa penderita diobati dengan sediaan laktobacillus, yang diberikan per-oral (melalui mulut) atau melalui dubur, untuk membekali lagi usus dengan bakteri alaminya. Tetapi pengobatan ini tidak dilakukan secara rutin.

Meskipun jarang, penyakit ini bisa terjadi secara akut dan berbahaya, sehingga penderita harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan infus cairan, elektrolit dan transfusi darah.

Pembuatan saluran yang menghubungakan usus halus dengan sebuah lubang di dinding perut yang bersifat sementara (ileostomi temporer) atau pengangkatan sebagian usus yang terkena, kadang-kadang diperlukan untuk menyelamatkan penderita. (medicastore)





Kolitis Hemoragika sebabkan diare berdarah

Kolitis Hemoragika adalah salah satu bentuk dari gastroenteritis yang disebabkan oleh strain bakteri Escherichia coli (E.coli), yang menginfeksi usus besar dan menghasilkan racun (toksin) yang secara tiba-tiba menyebabkan diare berdarah dan kadang-kadang dengan komplikasi lainnya yang serius.

Kolitis hemoragika bisa menyerang segala usia.

PENYEBAB

Kolitis hemoragika disebabkan oleh strain bakteri Escherichia coli, yang terdapat di usus sapi yang sehat.
Infeksi ini bisa disebabkan karena memakan daging sapi yang belum matang betul atau karena minum susu yang belum disucihamakan.
Penyakit ini juga bisa ditularkan dari orang ke orang, terutama pada anak-anak, melalui popoknya.

Racun yang dihasilkan akan merusak lapisan usus besar. Jika racun ini masuk ke dalam aliran darah, bisa juga mengenai organ lainnya, misalnya ginjal.



GEJALA


Kram perut yang hebat dimulai secara tiba-tiba, bersamaan dengan diare cair, yang kemudian menjadi berdarah dalam waktu 24 jam.

Suhu tubuh biasanya normal atau sedikit diatas normal, tapi kadang-kadang bisa mencapai 38,8° Celsius.
Diare biasanya berlangsung selama 1-8 hari.

Kira-kira 5% dari orang yang terinfeksi E.coli berkembang menjadi Sindroma Hemolitik-Uremik, yang gejalanya terdiri dari :
- anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)
- trombosit yang menurun (trombositopenia)
- gagal ginjal akut.
Pada beberapa penderita juga timbul kejang, stroke atau komplikasi lain dari kerusakan saraf atau otak. Komplikasi ini terjadi pada minggu kedua dan didahului oleh kenaikan suhu tubuh.
Sindroma hemolitik-uremik ini sering terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun dan pada orang tua. Tanpa komplikasi inipun, pada usia lanjut kolitis hemoragika dapat menyebabkan kematian.

DIAGNOSA

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejalanya.

Untuk memperkuat diagnosis dilakukan pemeriksaan contoh tinja terhadap E.coli. Contoh ini diambil dalam waktu seminggu setelah gejala timbul.

Pemeriksaan lain, seperti kolonoskopi mungkin diperlukan bila dicurigai adanya kelainan lain yang menyebabkan diare berdarah.

PENGOBATAN

Yang terpenting dalam pengobatan adalah minum cukup cairan untuk menggantikan cairan yang telah hilang dan tetap memberikan makanan lunak.

Antibiotik tidak menghilangkan gejala, membunuh bakteri ataupun mencegah komplikasi.

Penderita dengan komplikasi sebaiknya dirawat secara intensif di rumah sakit.(medicastore)




Keracunan Makanan Karena Clostridium Perfringen

Gastroenteritis ini disebabkan karena memakan makanan yang tercemar oleh toksin (racun) yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium perfringens.

Beberapa strain Clostridium menyebabkan penyakit ringan sampai sedang yang membaik tanpa pengobatan. Strain yang lainnya menyebabkan gastroenteritis berat, yang sering berakibat fatal.

Beberapa racun tidak dapat dirusak oleh perebusan,sedangkan yang lainnya dapat.
Daging yang tercemar biasanya merupakan penyebab terjadinya keracunan makanan karena Clostridium perfringens.

PENYEBAB

Toksin yang dihasilkan bakteri Clostridium perfringens.

GEJALA

Gastroenteritis yang terjadi biasanya ringan meskipun dapat menjadi berat dengan gejala berupa:
- nyeri perut
- perut kembung karena penimbunan gas
- diare berat
- dehidrasi
- syok.

DIAGNOSA

Diduga suatu keracunan makanan karena Clostridium perfringens, jika terjadi wabah lokal di suatu daerah.
Diagnosis ini diperkuat dengan melakukan pemeriksaan pada makanan yang tercemar.

PENGOBATAN

Penderita diberi cairan dan dianjurkan untuk istirahat.

Pada kasus yang berat, diberikan penicillin.

Jika penyakit ini sudah merusak bagian dari usus halus, mungkin perlu diangkat melalui pembedahan.(medicastore)





Keracunan Makanan Yang Mengandung Stafilokokus

Keracunan Makanan Yang Mengandung Kuman Stafilokokus adalah keracunan akibat memakan makanan yang terkontaminasi oleh racun dari beberapa tipe Staphylococcus, yang menyebabkan diare dan muntah.

PENYEBAB

Racun dari bakteri Staphylococcus

Resiko untuk terjadinya penyakit ini tinggi bila pengelola makanan yang menderita infeksi mencemari makanan, yang kemudian dibiarkan dalam suhu ruangan, sehingga memungkinkan bakteri tumbuh dan menghasilkan racunnya dalam makanan tersebut.
Makanan yang sering tercemar adalah puding, kue-kue kecil yang mengandung krim, susu, daging olahan dan ikan.



GEJALA


Gejala biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan mual yang hebat dan muntah-muntah, sekitar 2-8 jam setelah makan makanan yang tercemar.

Gejala lainnya berupa kram perut, diare dan kadang-kadang sakit kepala dan demam.

Kehilangan cairan dan elektrolit dapat menyebabkan kelemahan dan tekanan darah yang rendah (syok).

Gejala biasanya berlangsung selama kurang dari 12 jam dan penyembuhannya sempurna.
Kadang-kadang keracunan makanan dapat berakibat fatal, terutama bila terjadi pada anak-anak, orang tua dan orang dengan kondisi lemah karena sakit menahun.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Biasanya orang yang memakan makanan yang sama akan mengalami hal serupa dan kelainan ini bisa mengarah kepada satu sumber pencemaran.

Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menemukan stafilokokus dalam makanan yang dicurigai.

Pemeriksaan mikroskopik terhadap bahan muntahan juga dapat dilakukan untuk mencari stafilokokus.

PENGOBATAN

Pengobatan biasanya terdiri dari minum banyak cairan.

Bila gejalanya berat, dapat diberikan suntikan atau supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur) untuk mengendalikan rasa mual.

Bila infus cairan dan elektrolit diberikan segera, penyembuhan akan cepat terjadi.

PENCEGAHAN

Mempersiapkan makanan dengan baik dapat mencegah terjadinya keracunan ini.

Siapapun yang menderita infeksi di kulitnya karena stafilokokus (misalnya bisul atau impertigo), tidak boleh memasak sampai infeksinya teratasi. (medicastore)




Traveler's Diarrhea (Flu Usus, Grippe, Turista)

Traveler's diarrhea (Diare pada para pelancong, Flu Usus, Grippe, Turista) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan diare, mual dan muntah, yang biasanya terjadi pada para pelancong.

PENYEBAB
Bakteri Escherichia coli yang menghasilkan toksin (racun) tertentu dan beberapa virus (contohnya virus Norwalk).

GEJALA
Mual, muntah, bising usus yang meningkat, kram perut dan diare bisa terjadi dalam berbagai macam kombinasi dan bervariasi dalam berat-ringannya.

Pada infeksi karena virus Norwalk, biasanya terjadi muntah, sakit kepala dan nyeri otot.
Kebanyakan kasus merupakan penyakit yang ringan dan tidak memerlukan pengobatan.


DIAGNOSA

Permeriksaan laboratorium jarang diperlukan.

PENGOBATAN
Pengobatannya adalah dengan minum banyak cairan dan makan makanan lunak.

Antibiotik tidak diperlukan untuk diare ringan, kecuali jika penderita mengalami demam dan terdapat darah dalam tinjanya.
Obat-obatan ini berbahaya, karena dapat mematikan bakteri yang secara normal tumbuh dalam tinja dan memicu tumbuhnya bakteri yang resisten (kebal) terhadap obat-obatan ini.

PENCEGAHAN
Para pelancong seharusnya mengunjungi rumah makan yang sudah memiliki reputasi baik supaya aman dan harus menghindari makanan atau minuman yang dijual di pinggir jalan.
Semua makanan harus dimasak dan buah dikupas.

Para pelancong seharusnya hanya minum minuman bersoda atau minuman yang dibuat dengan air matang. Bahkan es batupun sebaiknya dipastikan bahwa airnya telah dimasak.
Salad yang terdiri dari sayuran mentah harus dihindari.

Bismut subsalisilat dapat digunakan untuk pencegahan/perlindungan.

Antibiotik untuk pencegahan masih diperdebatkan, tetapi bisa diberikan pada orang-orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan.(medicastore)



Keracunan Bahan Kimia Dalam Makanan

Keracunan bahan kimia dalam makanan merupakan akibat dari memakan tanaman atau hewan yang mengandung racun.

KERACUNAN JAMUR (CENDAWAN)

Keracunan jamur dapat diakibatkan karena makan satu dari beberapa jenis dari jamur yang ada.
Kekuatan racunnya bervariasi tergantung kepada:
- jenis jamur
- musim pertumbuhan jamur
- cara memasak jamur.

Pada keracunan yang disebabkan oleh Inocybe dan Clitocybe, bahan yang berbahaya adalah muskarin.



Gejala yang timbul beberapa menit sampai 2 jam setelah makan, bisa berupa:

- peningkatan produksi air mata dan air liur
- pupil yang mengecil
- berkeringat
- muntah
- kram perut
- diare
- pusing
- linglung
- koma
- kejang (kadang-kadang).

Dengan pengobatan yang tepat, biasanya akan terjadi penyembuhan dalam waktu 24 jam, meskipun bisa terjadi kematian dalam waktu beberapa jam.

Keracunan faloidin yang disebabkan karena memakan Amanita phalloides, gejalanya timbul dalam 6-24 jam.

Gejala-gejala saluran pencernaan yang timbul mirip dengan keracunan muskarin, dan kerusakan ginjal bisa menyebabkan berkurangnya produksi air kemih atau tidak ada sama sekali.

Sakit kuning karena kerusakan hati akan muncul dalam 2-3 hari.
Kadang-kadang gejala akan hilang dengan sendirinya, tetapi hampir 50% penderita akan meniggal dalam 5-8 hari.


KERACUNAN TANAMAN DAN SEMAK-SEMAK

Keracunan akibat tanaman dan semak-semak terjadi karena makan daun-daunan dan buah-buahan dari tanaman dan semak-semak liar.

Akar hijau dan akar yang bertunas mengandung solanin, yang bisa menyebabkan mual ringan, muntah, diare dan kelemahan.
Fava beans menyebabkan pemecahan sel-sel darah merah (favisme), biasanya merupakan kelainan yang diturunkan.

Keracunan ergot dapat disebabkan karena makan gandum yang tercemar oleh jamur Claviceps purpures.
Buah dari pohon Koenig menyebabkan muntah Jamaika.


KERACUNAN MAKANAN LAUT

Keracunan makanan laut bisa disebabkan oleh ikan bertulang atau kerang.
Biasanya keracunan ikan merupakan akibat dari 3 jenis racun, yaitu siguatera, tetraodon atau histamin.

Keracunan siguatera dapat terjadi setelah makan salah satu dari ebih dari 400 jenis ikan dari pantai tropik di Florida, India Barat atau Pasifik.

Toksin dihasilkan oleh dinoflagelata, suatu organisme laut yang sangat kecil, yang dimakan oleh ikan dan terkumpul di dalam dagingnya. Ikan yang lebih besar dan lebih tua lebih berracun daripada ikan yang lebih kecil dan lebih muda.

Gejala bisa dimulai dalam 2-8 jam setelah makan ikan. Kram perut, mual, muntah, dan diare dapat terjadi selama 6-17 jam. Selanjutnya akan timbul gatal-gatal, perasaan seperti tertusuk jarum, sakit kepala, nyeri otot, perasaan panas dan dingin yang silih berganti dan nyeri di daerah wajah.

Gejala dari keracunan tetraodon dari ikan puffer, yang paling banyak ditemukan di perairan Jepang, sama dengan keracunan siguareta.
Kematian dapat terjadi akibat dari kelumpuhan otot-otot pernafasan.

Keracunan histamin dari ikan makerel, tuna dan lumba-lumba biru (mahimahi), terjadi jika jaringan ikan yang rusak setelah ditangkap, menghasilkan histamin dalam jumlah yang besar.
Jika dimakan, histamin akan segera menyebabkan kemerahan di muka. Juga bisa timbul mual, muntah, nyeri perut dan kaligata (urtikaria) yang terjadi beberapa menit setelah makan ikan tersebut.
Gejala-gejala tersebut biasanya berlangsung kurang dari 24 jam.

Dari Juni sampai Oktober, terutama di pantai Pasifik dan New England, kerang-kerangan (remis, remis besar, tiram) dapat memakan dinoflagelata yang mengandung racun. Dinoflagelata ini ditemukan dalam jumlah besar di lautan pada waktu-waktu tertentu, dimana air tampak berwarna merah, dan disebut pasang merah.

Mereka menghasilkan toksin yang menyerang saraf (neurotoksin) dan menyebabkan keracunan kerang paralitik. Toksin ini akan tetap ada, bahkan setelah kerang tersebut dimasak.

Gejala awalnya berupa rasa tertusuk-tusuk jarum di sekitar mulut, dimulai dalam 5-30 menit setelah makan. Selanjutnya timbul mual, muntah dan kram perut. Sekitar 25% penderita mengalami kelemahan otot dalam beberapa jam berikutnya. Kadang-kadang kelemahan ini berkembang menjadi kelumpuhan pada lengan dan tungkai.
Kelemahan pada otot-otot pernafasan, kadang sedemikian beratnya sehingga menyebabkan kematian.

KERACUNAN BAHAN-BAHAN PENCEMAR

Keracunan bahan-bahan pencemar bisa menyerang orang-orang yang memakan :
- buah-buahan dan sayur-sayuran yang tidak dicuci, yang disemprot dengan arsen, timah hitam atau insektisida organik
- larutan asam yang disimpan dalam wadah tembikar yang dilapisi timah hitam
- makanan yang disimpan dalam wadah yang dilapisi kadmium.

SINDROMA RUMAH MAKAN CINA

Sindroma Rumah Makan Cina bukan merupakan suatu keracunan bahan kimia dalam makanan. Hal ini lebih mengarah kepada reaksi hipersensitivitas terhadap monosodium glutamat (MSG), suatu penyedap rasa yang sering digunakan dalam masakan Cina.

Pada orang-orang yang sensitif, MSG bisa menyebabkan tekanan pada wajah, nyeri dada dan rasa terbakar di seluruh tubuh.

Jumlah MSG yang bisa menyebabkan gejala-gejala tersebut, bervariasi pada setiap orang.

PENGOBATAN

Untuk mengeluarkan racun dari tubuh, biasanya dilakukan pencucian lambung (lavase lambung, bilas lambung).

Obat-obatan seperti sirup ipekak dapat digunakan untuk merangsang muntah dan obat pencahar digunakan untuk mengosongkan usus.

Jika muntah dan mual berlangsung terus menerus, maka diberikan cairan intravena (melalui pembuluh darah) yang mengandung gula dan garam untuk memperbaiki dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.

Pereda nyeri mungkin diperlukan bila kram perut sangat hebat.

Mungkin juga diperlukan alat bantu nafas dan perawatan di ruang intensif.

Siapapun yang menjadi sakit setelah makan jamur yang tidak dikenal, harus mencoba untuk segera muntah dan memeriksakan muntahannya ke laboratorium, karena jamur yang berbeda memerlukan penanganan yang berbeda pula.
Atropin diberikan untuk keracunan muskarin.

Pada keracunan faloidin, diberikan makanan yang mengandung banyak karbohidrat dan infus cairan dekstrosa dan natrium klorida, yang akan membantu memperbaiki kadar gula yang rendah dalam darah (hipoglikemia) yang disebabkan oleh kerusakan hati.
Manitol, yang diberikan melalui infus, kadang-kadang digunakan untuk mengatasi keracunan siguatera yang berat.

Anti-histamin (penghalang histamin) diberikan untuk mengurangi gejala-gejala karena keracunan histamin dari ikan.(medicastore)




Gastroenteritis Sebagai Efek Samping Dari Obat

Rasa mual, muntah dan diare merupakan efek samping yang sering ditemukan pada beberapa obat.

PENYEBAB

Penyebab yang umum adalah :
- obat-obat antasid yang mengandung magnesium dalam jumlah besar
- antibiotik
- obat-obat anti kanker
- colchicine (untuk gout)
- digitalis (untuk gagal jantung)
- obat pencahar.



GEJALA


Penyalahgunaan obat pencahar, bisa menyebabkan kelemahan, muntah, diare, lemas, kehilangan elektrolit dan kelainan lainnya.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan riwayat pemakaian obat yang sering menimbulkan efek samping berupa gastroenteritis.

PENGOBATAN

Untuk menegetahui bahwa suatu obat dapat menyebebkan gastroenteritis adalah tidak mudah.

Pada kasus yang ringan, penderita dianjurkan untuk menghentikan pemakaian obat tersebut untuk sementara waktu, kemudian nanti bisa dilanjutkan kembali.
Jika gejalanya hilang saat obatnya dihentikan dan kemudian muncul lagi saat obatnya diminum lagi, kemungkinan penyebab dari gastroenteritis yang dialaminya adalah obat-obat tersebut.

Pada kasus gastroenteritis yang berat, penderita diminta untuk menghentikan sama sekali obatnya dan jangan pernah mengkonsumsinya lagi. (medicastore)



Abses Abdomen

Abses Abdomen (abses perut) bisa terbentuk dibawah diafragma, di pertengahan perut, di rongga panggul atau di belakang rongga perut.
Abses juga bisa terbentuk di dalam atau di sekitar organ perut, misalnya ginjal, limpa, pankreas atau hati, atau di dalam kelenjar prostat



PENYEBAB

# Abses abdomen seringkali terjadi akibat: Cedera
# Infeksi atau perforasi usus
# Infeksi organ perut lainnya.

GEJALA
Abses dibawah diafragma terjadi jika cairan yang terinfeksi (misalnya karena pecahnya usus buntu) naik ke atas akibat tekanan perut atau organ perut dan akibat tarikan ketika diafragma bergerak selama proses pernafasan.
Gejalanya berupa:
- batuk
- nyeri yang timbul ketika menghirup nafas
- nyeri di bahu (referred pain, karena diafragma dan bahu memiliki saraf yang sama dan otak salah mengartikan sumber nyerinya).

Abses di pertengahan perut bisa terjadi akibat:
- pecahnya usus buntu
- perforasi usus besar
- penyakit peradangan usus
- penyakit divertikulum.
Biasanya timbul nyeri di daerah terbentuknya abses.

Penyebab terjadinya abses panggul sama dengan penyebab terjadinya abses di pertengahan perut ditambah dengan infeksi ginekologis (kandungan).
Gejalanya berupa:
- nyeri perut
- diare akibat iritasi usus
- desakan berkemih atau sering berkemih akibat iritasi kandung kemih.

Abses retroperitoneal (abses di belakang rongga perut) terletak di belakang peritoneum (selaput tipis yang melapisi rongga dan organ perut).
Penyebab terjadinya abses retroperitoneal;
- perdangan usus buntu (apendisitis)
- peradangan pankreas (pankreatitis).
Nyeri biasanya dirasakan di punggung sebelah bawah dan semakin memburuk jika penderita menggerakkan tungkainya ke arah pinggul.

Abses ginjal bisa disebabkan oleh bakteri yang berasal dari suatu infeksi yang terbawa ke ginjal melalui aliran darah atau akibat suatu infeksi saluran kemih yang terbawa ke ginjal dan menyebar ke dalam jaringan ginjal.
Abses di permukaan ginjal (abses perinefrik) hampir selalu disebabkan oleh pecahnya suatu abses di dalam ginjal, yang menyebarkan infeksi ke permukaan dan jaringan di sekitarnya.
Gejala dari abses ginjal adalah:
- demam, menggigil
- nyeri di punggung sebelah bawah
- nyeri ketika berkemih
- air kemih mengandung darah (kadang-kadang).

# Abses limpa bisa disebabkan oleh: suatu infeksi yang terbawa oleh aliran darah ke limpa
# cedera pada limpa
# penyebaran infeksi dari abses di dekat limpa (misalnya abses dibawah diafragma).
Nyeri bisa dirasakan di perut sebelah kiri, di punggung atau di bahu sebelah kiri.

Abses di dalam pankreas biasanya terbentuk setelah suatu serangan pankreatitis akut.
Gejalanya berupa demam, nyeri perut, mual dan muntah, yang seringkali timbul 1 minggu atau lebih setelah penderita sembuh dari pankreatitis.

Abses hati bisa disebabkan oleh bakteri atau amuba (parasit bersel tunggal).
Amuba dari suatu infeksi usus sampai ke hati melalui pembuluh getah bening. Bakteri bisa sampai ke hati melalui:
- kandung kemih yang terinfeksi
- luka tusuk atau luka tembus
- infeksi di dalam perut
- infeksi dari bagian tubuh lainnya yang terbawa oleh aliran darah.
Gejala dari abses hati adalah berkurangnya nafsu makan, mual dan demam. Bisa terjadi nyeri perut.

Abses prostat biasanya terjadi akibat suatu infeksi saluran pencernaan yang menyebabkan prostatitis (infeksi kelenjar prostat).
Abses prostat paling sering terjadi pada usia 40-60 tahun.
Penderita merasakan nyeri ketika berkemih, sering berkemih atau sulit untuk berkemih. Kadang penderita merasakan nyeri dalam di pangkal penis dan air kemihnya mengandung darah atau nanah.

DIAGNOSA
Diagnosis abses abdomen ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Untuk menentukan lokasi yang pasti, dilakukan pemeriksaan CT scan atau USG.

PENGOBATAN
Pada hampir semua kasus abses abdomen, nanah harus dibuang, baik melalui pembedahan maupun dengan bantuan sebuah jarum yang dimasukkan melalui kulit.

Dilakukan analisa nanah di laboratorium guna menentukan organisme penyebab infeksi, sehingga bisa diberikan antibiotik yang paling efektif untuk organisme yang bersangkutan.(medicastore)




Perdarahan Saluran Pencernaan

Perdarahan bisa terjadi dimana saja di sepanjang saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus.

Bisa berupa ditemukannya darah dalam tinja atau muntah darah,tetapi gejala bisa juga tersembunyi dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan tertentu.


PENYEBAB


Penyebab perdarahan pada saluran pencernaan :

1. Kerongkongan
- Robekan jaringan

- Kanker
2. Lambung
- Luka kanker atau non-kanker
- Iritasi (gastritis) karena aspirin atau Helicobacter pylori
3. Usus halus
- Luka usus dua belas jari non-kanker
- Tumor ganas atau jinak
4. Usus besar
- Kanker
- Polip non-kanker
- Penyakit peradangan usus (penyakit Crohn atau kolitis ulserativa)
- Penyakit divertikulum
- Pembuluh darah abnormal di dinding usus (angiodisplasia)
5. Rektum :
- Kanker
- Tumor non-kanker
6. Anus
- Hemoroid
- Robekan di anus (fisura anus)


GEJALA

Gejalanya bisa berupa:
- muntah darah (hematemesis)
- mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena)
- mengeluarkan darah dari rektum (hematoskezia)

Tinja yang kehitaman biasanya merupakan akibat dari perdarahan di saluran pencernaan bagian atas, misalnya lambung atau usus dua belas jari.
Warna hitam terjadi karena darah tercemar oleh asam lambung dan oleh pencernaan kuman selama beberapa jam sebelum keluar dari tubuh.
Sekitar 200 gram darah dapat menghasilkan tinja yang berwarna kehitaman.

Penderita dengan perdarahan jangka panjang, bisa menunjukkan gejala-gejala anemia, seperti mudah lelah, terlihat pucat, nyeri dada dan pusing.
Jika terdapat gejala-gejala tersebut, dokter bisa mengetahui adanya penurunan abnormal tekanan darah, pada saat penderita berdiri setelah sebelumnya berbaring.

Gejala yang menunjukan adanya kehilangan darah yang serius adalah denyut nadi yang cepat, tekanan darah rendah dan berkurangnya pembentukan air kemih. Tangan dan kaki penderita juga akan teraba dingin dan basah.
Berkurangnya aliran darah ke otak karena kehilangan darah, bisa menyebabkan bingung, disorientasi, rasa mengantuk dan bahkan syok.

Gejala kehilangan darah yang serius bisa berbeda-beda, tergantung pada apakah penderita memiliki penyakit tertentu lainnya.
Penderita dengan penyakit arteri koroner bisa tiba-tiba mengalami angina (nyeri dada) atau gejala-gejala dari suatu serangan jantung.
Pada penderita perdarahan saluran pencernaan yang serius, gejala dari penyakit lainnya, seperti gagal jantung, tekanan darah tinggi, penyakit paru-paru dan gagal ginjal, bisa bertmbah buruk.
Pada penderita penyakit hati, perdarahan ke dalam usus bisa menyebabkan pembentukan racun yang akan menimbulkan gejala seperti perubahan kepribadian, perubahan kesiagaan dan perubahan kemampuan mental (ensefalopati hepatik).

DIAGNOSA

Adanya kehilangan darah yang serius, menyebabkan hasil pemeriksaan hematokrit menunjukkan konsentrasi sel darah merah yang rendah.

Penyebab perdarahan bisa ditentukan dari gejala yang timbul.
Nyeri perut karena makanan atau obat antasid, disebabkan oleh tukak lambung (ulkus gastrikum), dan perdarahan pada tukak sering tidak menimbulkan nyeri.
Obat-obatan yang bisa merusak dinding lambung, seperti aspirin, bisa menyebabkan perdarahan lambung berupa ditemukannya darah dalam tinja.

Penderita perdarahan saluran pencernaan yang sebabnya tidak diketahui, dengan nafsu makan yang berkurang disertai penurunan berat badan, sebaiknya menjalani pemeriksaan untuk kemungkinan adanya kanker.
Bila terdapat kesulitan menelan, diperiksa kemungkinan adanya kanker kerongkongan atau penyempitan kerongkongan.
Diduga adanya sobekan di kerongkongan bila timbul muntah yang sangat kuat tepat sebelum terjadinya perdarahan.
Sembelit atau diare yang menyertai perdarahan atau perdarahan yang tersembunyi dalam tinja, mungkin disebabkan oleh kanker atau polip pada usus bagian bawah, terutama pada penderita yang berusia diatas 45 tahun.
Darah segar di permukaan tinja, bisa berasal dari wasir atau kanker rektum.

Pemeriksaan ditujukan untuk menemukan sumber perdarahannya.
Pada permeriksaan rektum, dicari adanya wasir, robekaan rektum (fisura) dan tumor.
Kemudian pemeriksaan dipilih berdasarkan pada apakah perdarahan ini dicurigai berasal dari saluran pencernaan bagian atas (kerongkongan, lambung, dan usus duabelas jari) atau saluran pencernaan bagian bawah (usus halus bagian bawah, usus besar, rektum dan anus).

Pada awalnya, kelainan pada saluran pencernaan bagian atas, biasanya diperiksa dengan memasukkan tabung melalui hidung, menuju ke lambung dan mengeluarkan cairannya.
Cairan lambung yang seperti kopi disebabkan oleh pencernaan darah parsial, dan menunjukan bahwa perdarahannya lambat dan telah berhenti.
Darah yang berwarna merah terang dan terus menerus, menunjukan perdarahan yang aktif dan berat.

Selanjutnya endoskopi sering digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung dan usus dua belas jari, dan menemukan sumber perdarahannya.
Jika tidak ditemukan gastritis atau tukak pada lambung maupun usus dua belas jari, bisa dilakukan biopsi.
Biopsi dapat menentukan apakah perdarahannya berasal dari infeksi kuman Helicobacter pylori. Infeksi yang ditemukan lalu diobati biasanya akan membaik bila diberikan antibiotik.

Rontgen dengan barium enema atau endoskopi dilakukan untuk mencari polip dan kanker pada saluran pencernaan bagian bawah.
Bagian dalam dari bagian bawah usus juga bisa diperiksa dengan anaskopi, sigmoidoskopi atau kolonoskopi.

Bila pemeriksaan-pemeriksaan tersebut tidak berhasil menunjukan sumber perdarahan, bisa dilakukan angiografi atau skening setelah penyuntikan sel darah merah radioaktif.
Cara ini terutama berguna untuk menyembuhkan perdarahan yang disebabkan oleh kelainan pada pembuluh darahnya.

PENGOBATAN

Pada lebih dari 80% penderita, tubuh akan berusaha menghentikan perdarahan.
Penderita yang terus menerus mengalami perdarahan atau yang memiliki gejala kehilangan darah yang jelas, seringkali harus dirawat di rumah sakit dan biasanya dirawat di unit perawatan intensif.

Bila darah hilang dalam jumlah besar, mungkin dibutuhkan transfusi.
Untuk menghindari kelebihan cairan dalam pembuluh darah, biasanya lebih sering diberikan transfusi sel darah merah (PRC/Packed Red Cell) daripada transfusi darah utuh (whole blood).
Setelah volume darah kembali normal, penderita dipantau secara ketat untuk mencari tanda-tanda perdarahan yang berlanjut, seperti peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah atau kehilangan darah melalui mulut atau anus.

Perdarahan dari vena varikosa pada kerongkongan bagian bawah dapat diobati dengan beberapa cara.
Diantaranya dengan memasukkan balon kateter melalui mulut ke dalam kerongkongan dan mengembangkan balon tersebut untuk menekan daerah yang berdarah.
Cara lain ialah dengan menyuntikan bahan iritatif ke dalam pembuluh yang mengalami perdarahan, sehingga terjadi peradangan dan pembentukan jaringan parut pada pembuluh balik (vena) tersebut.

Perdarahan pada lambung sering dapat dihentikan melalui endoskopi.
Dilakukan kauterisasi pembuluh yang mengalami perdarahan dengan arus listrik atau penyuntikan bahan yang menyebabkan penggumpalan di dalam pembuluh darah. Bila cara ini gagal, mungkin perlu dilakukan pembedahan.

Perdarahan pada usus bagian bawah biasanya tidak memerlukan penanganan darurat. Tetapi bila diperlukan, bisa dilakukan prosedur endoskopi atau pembedahan perut. Kadang-kadang lokasi perdarahan tidak dapat ditentukan dengan tepat, sehingga sebagian dari usus mungkin perlu diangkat. (medicastore)



Nyeri Perut

Nyeri Perut adalah nyeri yang dirasakan di daerah perut.

PENYEBAB

Nyeri perut bisa disebabkab oleh masalah di sepanjang saluran pencernaan atau di berbagai bagian perut, yang bisa berupa:
- pecahnya kerongkongan
- ulkus yang mengalami perforasi
- irritable bowel syndrome
- apendisitis
- pankreatitis
- batu empedu.
Beberapa kelainan tersebut bersifat relatif ringan; yang lainnya mungkin bisa berakibat fatal.


GEJALA

Sifat nyeri dan hubungannya dengan makan atau pergerakan bisa merupakan petunjuk untuk membantu menegakkan diagnosis.
Bila anggota keluarga lainnya sudah pernah mengalami kelainan perut, (misalnya batu empedu), ada kemungkinan penderita mengalami kelainan yang sama.

Apa yang terlihat pada penderita juga dapat menjadi petunjuk penting.
Sebagai contoh, sakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang berwarna kuning) menunjukan penyakit hati, kandung empedu atau saluran empedu.

DIAGNOSA

Dilakukan pemeriksaan dengan meraba dinding perut, apakah terdapat nyeri tumpul dan massa yang abnormal.

Jika dinding perut ditekan dengan lembut, penderita akan merasa sakit dan bila tekanannya mendadak dilepas, rasa sakitnya bisa tiba-tiba bertambah buruk.
Gejala ini biasanya menunjukan adanya peradangan pada selaput rongga perut (peritonitis).

Pemeriksaan diagnostik untuk nyeri perut meliputi analisa darah dan air kemih, foto rontgen, USG dan CT scan.

Pembedahan eksplorasi perut darurat sering dilakukan jika nyeri perut disebabkan oleh :
- penyumbatan usus
- organ yang pecah atau mengalami perforasi, seperti kandung empedu atau usus buntu.
- abses (pengumpulan nanah).

PENGOBATAN


Tindakan pembedahan pada nyeri perut

Organ tempat nyeri berasal
Keadaan yg membutuhkan pembedahan segera
Keadaan yg tidak membutuhkan pembedahan segera
Kerongkongan
Perforasi atau pecah
Refluks asam & esofagitis
Lambung
Ulkus yg mengalami perforasi atau perdarahan, kanker lambung
Ulkus, gastritis, hernia hiatus
Usus halus
Ulkus yg mengalami perforasi, penyumbatan
Ulkus yg belum mengalami komplikasi, gastroenteritis, penyakit Crohn
Usus buntu
Apendisitis
Usus besar & rektum
Divertikulitis disertai perforasi atau penyumbatan, kanker, penyumbatan karena polip, kolitis ulserativa, penyakit Crohn yg berat
Penyakit Crohn yg ringan, divertikulitis tanpa komplikasi
Hati
Kanker, abses
Memar, kista
Sistem empedu
Batu empedu disertai peradangan kandung empedu atau penyumbatan
Batu empedu tanpa peradangan maupun penyumbatan
Limpa
Pecah, abses
Pankreas
Pankreatitis yg berat
Pankreatitis yg ringan
Pembuluh darah
Aneurisma, penyumbatan
Ginjal
Batu
Infeksi
Kandung kemih
Batu, kanker
Infeksi
Alat kelamin pria
Buah zakar yg terpuntir
Infeksi prostat atau buah zakar
Alat kelamin wanita
Kehamilan ektopik, abses indung telur
Penyakit peradangan panggul
Peritoneum (selaput rongga perut)
Peritonitis akibat perforasi
Peritonitis akibat tuberkulosis




Penyumbatan Mekanis Pada Usus

Suatu Penyumbatan Mekanis Pada Usus merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau mengganggu jalannya isi usus.

PENYEBAB

Penyumbatan dapat terjadi di mana saja di sepanjang usus. Bagian usus di sebelah atas penyumbatan tetap berfungsi. Pengisian dengan makanan, cairan, sekresi enzim pencernaan dan gas, akan menyebabkan pembengkakan.

Pada bayi dan bayi baru lahir, penyumbatan usus biasanya disebabkab oleh cacat lahir, massa yang keras dari isi usus (mekonium) atau ususnya melintir (volvulus).


Pada orang dewasa, penyumbatan usus dua belas jari mungkin disebabkan oleh:

- kanker pankreas
- jaringan parut karena ulkus, pembedahan terdahulu atau penyakit Crohn
- perlekatan, dimana pita fibrosis dari jaringan ikat menjepit usus
- penonjolan bagian usus melalui lubang yang abnormal (hernia), dan usus menjadi terjepit di dalamnya
- batu empedu
- massa makanan yang tidak dicerna
- sekumpulan cacing.

Pada usus besar, penyebab penyumbatannya adalah :
- kanker
- usus yang melintir
- tinja yang keras.

Bila penyumbatan yang terjadi memutuskan aliran darah ke usus, keadaan ini disebut penjeratan (strangulasi). 25% dari kasus penyumbatan usus kecil merupakan penjeratan.
Biasanya penjeratan disebabkan oleh :
- terjebaknya bagian usus pada lubang abnormal (hernia strangulasi)
- usus yang melintir (volvulus)
- masuknya bagian dari usus ke bagian usus yang lain (intususepsi).
Kematian jaringan (ganggren) dapat terjadi dalam waktu 6 jam. Dinding usus mati, biasanya menyebabkan perlubangan (perforasi), yang menyebabkan peradangan selaput rongga perut (peritonitis) serta infeksi. Tanpa pengobatan, penderita dapat meninggal.

Meskipun tanpa penjeratan, bagian usus yang berada diatas penyumbatan, akan membesar. Lapisan usus membengkak dan mengalami peradangan. Bila keadaan ini tidak diobati, usus dapat pecah, mengeluarkan isinya dan menyebabkan peradangan dan infeksi pada rongga perut.

GEJALA

Gejala penyumbatan usus meliputi nyeri kram pada perut, disertai kembung.
Nyerinya bisa berat dan menetap.

Muntah lebih sering terjadi pada penyumbatan di usus besar.

Penyumbatan total menyebabkan sembelit yang parah, sementara penyumbatan sebagian menyebabkan diare.

Demam sering terjadi, terutama bila dinding usus mengalami perforasi. Perforasi dengan cepat dapat menyebabkan peradangan dan infeksi yang berat serta menyebabkan syok.

DIAGNOSA

Pemeriksaan dengan meraba dinding perut bertujuan untuk mencari adanya nyeri tumpul dan pembengkakan atau massa yang abnormal.

Dengan stetoskop, diperiksa suara normal dari usus yang berfungsi (bising usus). Pada penyakit ini, bising usus mungkin terdengar sangat keras dan bernada tinggi, atau mungkin tidak terdengar sama sekali.

Bila peritonitis terjadi karena adanya perforasi, penderita akan merasakan sakit ketika dokter menekan perutnya dan nyerinya bertambah jika dokter mendadak melepaskan tekanan tersebut.

Foto rontgen bisa menunjukan lingkaran usus yang melebar, yang menunjukkan lokasi dari penyumbatan.

Foto rontgen juga bisa menunjukkan adanya udara di sekitar usus di dalam perut, yang merupakan tanda adanya perforasi.

PENGOBATAN

Penderita penyumbatan usus harus dirawat di rumah sakit.
Biasanya, selang kecil yang panjang dimasukan melalui hidung menuju ke lambung atau usus. Bahan-bahan yang terkumpul diatas penyumbatan akan dihisap melalui selang ini.
Cairan dan elektrolit (natrium dan kalium) diberikan melalui infus untuk menggantikan air dan garam yang dikeluarkan melalui muntahan atau diare.

Kadang-kadang suatu penyumbatan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan, terutama jika disebabkan oleh perlengketan.

Sebuah endoskopi yang dimasukan melalui anus dan akan menggembungkan usus, bisa digunakan untuk menyembuhkan kelainan tertentu, seperti bagian usus yang melintir di usus besar bagian bawah.

Tetapi yang paling sering dilakukan adalah pembedahan sesegera mungkin. Selama pembedahan, bagian usus yang tersumbat diangkat dan bagian yang tertinggal disambungkan satu sama lain. (medicastore)

Ileus : Terhentinya kontraksi dinding usus

Ileus (Ileus Paralitik, Ileus Adinamik) adalah suatu keadaan dimana pergerakan kontraksi normal dinding usus untuk sementara waktu berhenti.

Seperti halnya penyumbatan mekanis, ileus juga menghalangi jalannya isi usus, tetapi ileus jarang menyebabkan perforasi.


PENYEBAB


Ileus mungkin disebabkan oleh :
- Suatu infeksi atau bekuan darah di dalam perut
- Aterosklerosis yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke usus
- Cedera pada pembuluh darah usus
- Kelainan di luar usus, seperti gagal ginjal atau kadar elektrolit darah yang abnormal (misalnya rendah kalium, tinggi kalsium)
- Obat-obat tertentu
- Kelenjar tiroid yang kurang aktif.

24-72 jam setelah pembedahan juga biasa terjadi ileus.

GEJALA

Gejala ileus adalah:
- kembung
- muntah
- sembelit yang berat
- kram perut.

DIAGNOSA

Pada pemeriksaan dengan stetoskop, suara bising usus berkurang atau hilang sama sekali.

Foto rontgen perut menunjukkan lingkaran usus yang menggembung.

Kadang dilakukan pemeriksaan kolonoskopi (pemeriksaan usus besar) untuk mengevaluasi keadaan.

PENGOBATAN

Pembentukan gas dan cairan karena ileus harus dihilangkan.
Kadang sebuah selang dimasukkan ke dalam usus besar melalui anus untuk mengurangi tekanan.
Selang lainnya yang dihubungkan dengan alat penghisap, dimasukan melalui hidung menuju ke lambung atau usus halus, untuk mengurangi tekanan dan peregangan.

Penderita tidak boleh makan atau minum apapun sampai krisisnya teratasi.

Cairan dan elektrolit diberikan melalui infus. (medicastore)




Apendisitis : Radang Usus Buntu

Apendisitis merupakan peradangan pada usus buntu (apendiks).

Usus buntu merupakan penonjolan kecil yang berbentuk seperti jari, yang terdapat di usus besar, tepatnya di daerah perbatasan dengan usus halus.

Usus buntu mungkin memiliki beberapa fungsi pertahanan tubuh, tapi bukan merupakan organ yang penting.

Apendisitis sering terjadi pada usia antara 10-30 tahun.


PENYEBAB


Penyebab apendisitis belum sepenuhnya dimengerti.
Pada kebanyakan kasus, peradangan dan infeksi usus buntu mungkin didahului oleh adanya penyumbatan di dalam usus buntu. Bila peradangan berlanjut tanpa pengobatan, usus buntu bisa pecah.

Usus buntu yang pecah bisa menyebabkan :
- masuknya kuman usus ke dalam perut, menyebabkan peritonitis, yang bisa berakibat fatal
- terbentuknya abses
- pada wanita, indung telur dan salurannya bisa terinfeksi dan menyebabkan penyumbatan pada saluran yang bisa menyebabkan kemandulan
- masuknya kuman ke dalam pembuluh darah (septikemia), yang bisa berakibat fatal.

GEJALA

Apendisitis memiliki gejala kombinasi yang khas, yang terdiri dari mual, muntah dan nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah.
Nyeri bisa secara mendadak dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul mual dan muntah.

Setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian bawah. Jika dokter menekan daerah ini, penderita merasakan nyeri tumpul dan jika penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa bertambah tajam.

Demam bisa mencapai 37,8-38,8° Celsius.

Pada bayi dan anak-anak, nyerinya bersifat menyeluruh, di semua bagian perut.
Pada orang tua dan wanita hamil, nyerinya tidak terlalu berat dan di daerah ini nyeri tumpulnya tidak terlalu terasa.

Bila usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa menjadi berat.
Infeksi yang bertambah buruk bisa menyebabkan syok.

DIAGNOSA

Pemeriksaan darah menunjukan jumlah sel darah putih agak meningkat, sebagai respon terhadap infeksi.

Biasanya, pada stadium awal apendisitis, pemeriksaan-pemeeriksaan seperti foto rontgen, CT scan, dan USG kurang bermanfaat.

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejalanya.

PENGOBATAN

Pembedahan segera dilakukan, untuk mencegah terjadinya ruptur (peca), terbentuknya abses atau peradangan pada selaput rongga perut (peritonitis).

Pada hampir 15% pembedahan usus buntu, usus buntunya ditemukan normal. Tetapi penundaan pembedahan sampai ditemukan penyebab nyeri perutnya, dapat berakibat fatal. Usus buntu yang terinfeksi bisa pecah dalam waktu kurang dari 24 jam setelah gejalanya timbul. Bahkan meskipun apendisitis bukan penyebabnya, usus buntu tetap diangkat. Lalu dokter bedah akan memeriksa perut dan mencoba menentukan penyebab nyeri yang sebenarnya.

Pembedahan yang segera dilakukan bisa mengurangi angka kematian pada apendisitis.
Penderita dapat pulang dari rumah sakit dalam waktu 2-3 hari dan penyembuhan biasanya cepat dan sempurna.

Usus buntu yang pecah, prognosisnya lebih serius. 50 tahun yang lalu, kasus yang ruptur sering berakhir fatal. Dengan pemberian antibiotik, angka kematian mendekati nol.(medicastore)



Peritonitis (radang selaput rongga perut)

Peritonitis adalah peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada selaput rongga perut (peritoneum).

Peritoneum adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dan dinding perut sebelah dalam.


PENYEBAB


Peritonitis biasanya disebabkan oleh :

  1. Penyebaran infeksi dari organ perut yang terinfeksi. Yang sering menyebabkan peritonitis adalah perforasi lambung, usus, kandung empedu atau usus buntu. Sebenarnya peritoneum sangat kebal terhadap infeksi. Jika pemaparan tidak berlangsung terus menerus, tidak akan terjadi peritonitis, dan peritoneum cenderung mengalami penyembuhan bila diobati.
  2. Penyakit radang panggul pada wanita yang masih aktif melakukan kegiatan seksual
  3. Infeksi dari rahim dan saluran telur, yang mungkin disebabkan oleh beberapa jenis kuman (termasuk yang menyebabkan gonore dan infeksi chlamidia)
  4. Kelainan hati atau gagal jantung, dimana cairan bisa berkumpul di perut (asites) dan mengalami infeksi
  5. Peritonitis dapat terjadi setelah suatu pembedahan. Cedera pada kandung empedu, ureter, kandung kemih atau usus selama pembedahan dapat memindahkan bakteri ke dalam perut. Kebocoran juga dapat terjadi selama pembedahan untuk menyambungkan bagian usus.
  6. Dialisa peritoneal (pengobatan gagal ginjal) sering mengakibatkan peritonitis. Penyebabnya biasanya adalah infeksi pada pipa saluran yang ditempatkan di dalam perut.
  7. Iritasi tanpa infeksi. Misalnya peradangan pankreas (pankreatitis akut) atau bubuk bedak pada sarung tangan dokter bedah juga dapat menyebabkan peritonitis tanpa infeksi.
GEJALA

Gejala peritonitis tergantung pada jenis dan penyebaran infeksinya.

Biasanya penderita muntah, demam tinggi dan merasakan nyeri tumpul di perutnya.
Bisa terbentuk satu atau beberapa abses.

Infeksi dapat meninggalkan jaringan parut dalam bentuk pita jaringan (perlengketan, adhesi) yang akhirnya bisa menyumbat usus.

Bila peritonitis tidak diobati dengan seksama, komplikasi bisa berkembang dengan cepat.
Gerakan peristaltik usus akan menghilang dan cairan tertahan di usus halus dan usus besar. Cairan juga akan merembes dari peredaran darah ke dalam rongga peritoneum. Terjadi dehidrasi berat dan darah kehilangan elektrolit.
Selanjutnya bisa terjadi komplikasi utama, seperti kegagalan paru-paru, ginjal atau hati dan bekuan darah yang menyebar.

DIAGNOSA

Foto rontgen diambil dalam posisi berbaring dan berdiri.
Gas bebas yang terdapat dalam perut dapat terlihat pada foto rontgen dan merupakan petunjuk adanya perforasi.

Kadang-kadang sebuah jarum digunakan untuk mengeluarkan cairan dari rongga perut, yang akan diperiksa di laboratorium, untuk mengidentifikasi kuman penyebab infeksi dan memeriksa kepekaannya terhadap berbagai antibiotika.

Pembedahan eksplorasi merupakan teknik diagnostik yang paling dapat dipercaya.

PENGOBATAN
Biasanya yang pertama dilakukan adalah pembedahan eksplorasi darurat, terutama bila terdapat apendisitis, ulkus peptikum yang mengalami perforasi atau divertikulitis.
Pada peradangan pankreas (pankreatitis akut) atau penyakit radang panggul pada wanita, pembedahan darurat biasanya tidak dilakukan.

Diberikan antibiotik yang tepat, bila perlu beberapa macam antibiotik diberikan bersamaan.

Cairan dan elektrolit bisa diberikan melalui infus. (medicastore)


Perforasi/Perlubangan

Setiap organ pencernaan berongga bisa menjadi berlubang (bocor), yang menyebabkan terlepasnya isi gastrointestinal dan menyebabkan kejutan dan kematian jika operasi tidak dilakukan segera.
  • Gejala-gejala termasuk rasa sakit hebat yang tiba-tiba pada dada atau perut dan perut lunak ketika disentuh.
  • Sinar-X atau computed tomography digunakan untuk membuat diagnosa.
  • Operasi cepat diperlukan.

Perforasi membuat makanan, cairan pencernaan, atau isi usus bocor ke dalam perut (atau kadangkala dada, jika kerongkongan terlubangi). Benda-benda ini sangat melukai dan mengandung bakteri, dimana menyebabkan peradangan hebat dan infeksi yang biasanya fatal bila tidak diobati.


PENYEBAB


Penyebabnya bervariasi bergantung pada daerah pelubangan, tetapi luka berat bisa mempengaruhi setiap bagian sistem pencernaan. Benda asing yang ditelan biasanya tertelan tanpa kesulitan tetapi kadangkala menjadi tersangkut dan menimbulkan pelubangan.

Beberapa Penyebab Perforasi
Area Perforasi
Penyebab
Keterangan
Saluran pencernaan manapun
Luka
Benda asing
Esofagus
Muntah yang kuat
Disebut Boerhaave's syndrome
Luka dari tindakan medis
Khususnya disebabkan oleh esophagoscope, balloon dilator, atau bougie (alat silinder tipis dan tajam)
Menelan senyawa yang korosif kuat
Seperti asam batere atau pewarna
Lambung atau usus kecil (duodenum)
Penyakit tukak lambung
Sekitar sepertiga penderita tidak memiliki gejala tukak sebelumnya
Menelan senyawa yang korosif kuat
Biasanya mempengaruhi lambung dibanding usus kecil
Appendicitis akut dan Meckel's diverticulitis
Sembelit (Obstruction)
Resiko tinggi : penderita yang minum prednison atau imunosupresan lainnya (penderita sedikit memiliki gejala)


GEJALA

Perforasi pada kerongkongan, perut, atau duodenum menyebabkan rasa sakit hebat tiba-tiba, yang bisa menjalar (radiate) menuju bahu. Orang tersebut tampak sangat kesakitan, dengan detak jantung yang cepat, berkeringat, dan perut yang lembek dan kencang untuk disentuh. Karena perlubangan pada usus kecil atau besar seringkali terjadi selama kondisi menyakitkan lainnya, dan kadangkala terhalang, gejala kemungkinan sedikit dramatis dan bisa-bisa memperburuk masalah sebenarnya. Pada semua jenis perlubangan, orang tersebut biasanya mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.

DIAGNOSA

Dokter biasanya melakukan sinar-X pada dada dan perut, yang bisa menunjukkan udara yang bocor dari sistem pencernaan, tanda pasti pada perlubangan. Kadangkala, dokter perlu untuk melakukan computed tomography (CT) scan untuk memastikan diagnosa.

PENGOBATAN

Jika dokter mendiagnosa perlubangan, operasi segera diperlukan. Sebelum operasi, orang tersebut menerima cairan infus dan antibiotik. Juga, pipa kecil dimasukkan melalui hidung menuju perut untuk menghisap cairan perut keluar sehingga mereka tidak mengalir keluar perlubangan. (medicastore)



Irritable Bowel Syndrome

Irritable Bowel Syndrome adalah suatu kelainan pergerakan keseluruhan saluran pencernaan, yang menyebabkan nyeri perut, sembelit (konstipasi) atau diare.

Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita.
Pada kelainan ini, saluran pencernaan sangat peka terhadap berbagai rangsangan. Stres, makanan, obat-obatan, hormon atau rangsangan lainnya bisa menyebabkan kontraksi saluran pencernaan menjadi abnormal.

Kontraksi saluran pencernaan menjadi lebih kuat dan lebih sering, sehingga makanan dan tinja hanya sesaat singgah di usus kecil sehingga seringkali menyebabkan diare.

Kram perut terjadi akibat dari kontraksi yang kuat dari usus besar dan meningkatkan kepekaan (sensitivitas) reseptor nyeri di usus besar.


PENYEBAB


Periode stres dan konflik emosional yang menyebabkan depresi atau kecemasan, sering memicu terjadinya sindroma ini.

Pada sebagian penderita, kelainan ini disebabkan oleh makanan tinggi kalori atau tinggi lemak.
Pada yang lainnya, gejala akan diperburuk oleh gandum, produk olahan susu, kopi, teh atau buah lemon/jeruk. Tetapi makanan-makanan ini belum tentu merupakan penyebab dari kelainan ini.

GEJALA

Gejalanya terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu :

1. Tipe Kolon spastik.
Biasanya dipicu oleh makanan, menyebabkan konstipasi berkala (konstipasi periodik) atau diare disertai nyeri.
Kadang konstipasi silih berganti dengan diare.
Sering tampak lendir pada tinjanya.
Nyeri bisa berupa serangan nyeri tumpul atau kram, biasanya di perut sebelah bawah.
Perut terasa kembung, mual, sakit kepala, lemas, depresi, kecemasan dan sulit untuk berkonsentrasi.
Buang air besar sering meringankan gejala-gejalanya.
2. Tipe yang kedua menyebabkan diare tanpa rasa nyeri dan konstipasi yang relatif tanpa rasa nyeri.
Diare mulai secara tiba-tiba dan tidak dapat ditahan.
Yang khas adalah, diare timbul segera setelah makan.
Beberapa penderita mengalami perut kembung dan konstipasi dengan disertai sedikit nyeri.


DIAGNOSA

Kebanyakan penderita kelainan ini nampak sehat.
Pemeriksaan fisik rutin tidak menunjukkan suatu kelainan kecuali adanya nyeri tumpul di daerah usus besar.

Biasanya dilakukan pemeriksaan darah, tinja dan sigmoidoiskopi, untuk membedakannya dengan penyakit peradangan pada usus dan berbagai kondisi yang menyebabkan nyeri perut dan perubahan kebiasaan buang air besar.
Hasil pemeriksaan ini biasanya normal, meskipun tinja lebih encer.
Sigmoidoskopi mungkin menyebabkan kejang (spasme) dan nyeri, tetapi hasilnya biasanya normal.

Kadang digunakan pemeriksaan lain seperti USG perut, foto polos abdomen atau kolonoskopi.

PENGOBATAN

Setiap penderita membutuhkan penanganan yang berbeda.
Jika penyebabnya adalah makanan ataupun stres, jika memungkinkan sebaiknya dihindari.
Pada orang-orang yang cenderung mengalami konstipasi, olah raga teratur bisa membantu saluran pencernaan untuk menjalankan fungsinya secara normal.

Pada umumnya, diet yang normal adalah yang terbaik.
Bila terdapat perut kembung dan peningkatan jumlah gas, sebaiknya menghindari kacang-kacangan, kol dan makanan lain yang sulit dicerna.
Sorbitol (pemanis buatan yang biasa terdapat dalam makanan diet, beberapa jenis obat dan permen karet) sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Fruktosa (biasa terdapat dalam buah-buahan, berri dan beberapa tanaman) sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedikit.
Diet rendah lemak juga dapat membantu.
Penderita irritable bowel syndrome yang disertai kekurangani laktase, sebaiknya tidak mengkonsumsi produk olahan susu.

Penderita dapat memperbaiki kondisinya dengan makan banyak serat, terutama jika masalah utamanya adalah konstipasi.
Mereka bisa mengkonsumsi satu sendok makan bekatul mentah yang dimakan bersama sejumlah besar air atau cairan lainnya, atau psyllium dengan 2 gelas air.
Menambah makanan berserat akan meringankan beberapa gejala, seperti banyak kentut/buang gas (flatulen) dan perut kembung.

Obat yang memperlambat fungsi saluran pencernaan dan bersifat sebagai antispasmodik (misalnya propantheline), belum terbukti efektif, meskipun sering diberikan.

Obat anti diare (misalnya loperamide dan difenoksilat) bisa diberikan kepada penderita yang mengalami diare.

Bisa juga dibantu dengan obat anti depresi, obat penenang yang ringan, psikoterapi, hipnotik dan merubah kebiasaan hidup. (medicastore) 



Bau Mulut (Halitosis)

Bau Mulut (Halitosis) adalah bau tidak sedap yang tercium ketika penderita menghembuskan nafasnya.

Halitosis psikogenik merupakan suatu keyakinan bahwa nafas seseorang bau, padahal sebenarnya tidak.
Masalah ini bisa terjadi pada orang yang cenderung untuk melebih-lebihkan sensasi tubuh yang normal.

Kadang-kadang halitosis psikogenik disebabkan oleh kelainan jiwa yang serius, seperti skizofrenia. Seseorang dengan pikiran yang obsesif bisa memiliki perasaan kotor yang berlebihan. Seseorang yang paranoid bisa memiliki khayalan bahwa organnya rusak. Keduanya bisa beranggapan/berkeyakinan bahwa nafas mereka bau.

PENYEBAB

Biasanya bau mulut disebabkan oleh makanan atau zat tertentu yang telah ditelan atau dihirup, atau oleh fermentasi bagian-bagian makanan dalam mulut.

Bau mulut juga bisa merupakan gejala penyakit tertentu yang mempengaruhi seluruh tubuh, seperti penyakit hati, kencing manis (diabetes) yang tidak terkontrol, atau penyakit pada paru-paru atau mulut.

Bau mulut biasanya tidak disebabkan oleh masalah dalam usus.
Kecuali selama menelan, katup kerongkongan pada mulut lambung tertutup, sehingga bau dari lambung atau sistem pencernaan yang lebih bawah, tidak akan mencapai mulut.
Tetapi ada tumor pada kerongkongan atau lambung yang menyebabkan cairan atau gas berbau busuk, mengalami regurgitasi ke dalam mulut.

GEJALA


Tercium bau yang tidak sedap ketika penderita menghembuskan nafasnya.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya,

PENGOBATAN

Penyebab fisik dapat dikoreksi atau disingkirkan.
Sebagai contoh, orang bisa berhenti makan bawang putih atau memperbaiki kebersihan mulutnya.

Banyak pewangi mulut dan semprotan mulut yang bisa dipakai, yang terbaik adalah yang mengandung klorofil. Atau bisa juga dengan menggunakaan arang yang diaktifkan yang akan menyerap bau.

Dokter bisa membantu meyakinkan penderita halitosis psikogenik, bahwa nafas mereka tidak bau. Bila masalahnya berlanjut, mungkin diperlukan bantuan dari seorang prikoterapis.



Disfagia Karena Kelainan Tenggorokan

Disfagia adalah kesulitan menelan.
Seseorang dapat mengalami kesulitan menggerakan makanan dari bagian atas tenggorokan ke dalam kerongkongan karena adanya kelainan di tenggorokan.

Masalah ini paling sering terjadi pada orang yang memiliki kelainan pada otot volunter (otot kerangka) atau persarafannya, yaitu penderita :
- dermatomiositis
- miastenia gravis
- distrofi otot
- polio
- kelumpuhan pseudobulbar
- kelainan otak dan sumsum tulang belakang seperti penyakit Parkinson dan sklerosis lateral amiotropik (penyakit Lou Gehrig)
- orang yang meminum fenotiazin (obat antipsikosa) juga bisa memiliki kesulitan menelan karena obatnya mempengaruhi otot tenggorokan.

Bila salah satu dari kelainan tersebut menyebabkan kesulitan menelan, penderita sering memuntahkan kembali makanannya melalui hidung atau menghirupnya ke dalam trakea (pipa udara) dan akan terbatuk.

Pada inkoordinasi krikofaringeal, katup kerongkongan sebelah atas (otot krikofaringeal) tetap menutup atau membuka dengan cara yang tidak terkoordinasi.
Katup yang berfungsi abnormal ini memungkinkan makanan berulang-ulang masuk ke trakea dan paru-paru, yang menyebabkan penyakit paru-paru menahun.
Ahli bedah dapat mengoreksi keadaan ini dengan memotong katup sehingga selalu dalam keadaan relaksasi.
Bila tidak diobati, keadaan ini bisa menyebabkan terbentuknya divertikulum, suatu kantung yang terbentuk jika lapisan kerongkongan terdorong keluar dan ke belakang melakui otot krikofaringeal.(medicastore)


Cincin Kerongkongan Bagian Bawah

Cincin Kerongkongan Bagian Bawah (Cincin Schatzki) merupakan suatu penyempitan pada bagian bawah kerongkongan, yang kemungkinan merupakan kelainan bawaan.

PENYEBAB

Kemungkinan merupakan suatu kelainan bawaan.

GEJALA

Ukuran normal dari diameter kerongkongan bagian bawah adalah 3,75-5 cm. Bila menyempit sampai sekitar 1,5 cm atau kurang, maka seseorang bisa mengalami kesulitan dalam menelan makanan padat.
Gejala ini bisa dimulai pada umur berapapun, biasanya sebelum usia 25 tahun.
Cincin dengan diameter lebih dari 2 cm, biasanya tidak menimbulkan gejala.

Pada kelainan ini, kesulitan menelan terjadi hilang-timbul.

DIAGNOSA

Untuk menemukan kelainan ini, sering dilakukan rontgen barium.

PENGOBATAN

Tetap mengunyah makanan melalui kelainan ini, biasanya akan mengurangi gejalanya.
Bila hal ini tidak berhasil, cincin yang menyempit bisa dibuka melalui pembedahan.

Pilihan lainnya adalah menggunakan dilator atau bisa melewatkan endoskopi melalui mulut dan tenggorokan untuk melebarkan kerongkongan yang menyempit.(medicastore)


Selaput Kerongkongan

Selaput Kerongkongan (Sindroma Plummer-Vinson, Disfagia Sideropenik) adalah selaput tipis dari lapisan permukaan (mukosa) kerongkongan, yang tumbuh melintang di dalam kerongkongan.

PENYEBAB

Meskipun jarang, selaput ini sering ditemukan pada penderita anemia karena kekurangan zat besi berat yang tidak diobati.

GEJALA

Selaput pada kerongkongan bagian atas, biasanya menyebabkan kesulitan dalam menelan makanan padat.

DIAGNOSA

Film sinar rontgen (sineradiograf) yang dikerjakan ketika pasien menelan barium (barium meal), merupakan teknik diagnostik terbaik untuk menemukan kelainan ini.

PENGOBATAN

Jika anemia berhasil diobati, maka selaput kerongkongan akan menghilang.

Bila selaput tetap ada, bisa dirobek dengan menggunakan dilator atau endoskopi.(medicastore)

Disfagi Lusoria : Penyebab Sulit Menelan

Disfagia Lusoria adalah kesulitan menelan yang disebabkan oleh penekanan kerongkongan oleh pembuluh darah.

PENYEBAB

Disfagia Lusoria merupakan cacat bawaan yang paling sering melibatkan kelainan arteri subklavia yang secara abnormal terletak di sebelah kanan.

GEJALA

Kesulitan menelan bisa terjadi pada masa kanak-kanak atau bisa timbul di kemudian hari sebagai akibat dari terbentuknya aterosklerosis, pada pembuluh yang abnormal.

DIAGNOSA

Rontgen barium dapat memperlihatkan kerongkongan yang terjepit.

Arteriografi dilakukan untuk memperkuat dugaan bahwa penekanan disebabkan oleh arteri.

PENGOBATAN
Jarang diperlukan tindakan pembedahan. (medicastore)


Penyebab Lain Dari Penyumbatan Kerongkongan

Berbagai keadaan, baik di dalam kerongkongan maupun organ lainnya, bisa menyebabkan penyumbatan pada kerongkongan.

PENYEBAB

Pada beberapa orang, penyempitan (striktur) kerongkongan merupakan kelainan bawaan.
Pada yang lainnya, penyempitan diakibatkan oleh kerusakan yang disebabkan karena pengaliran balik asam dari lambung (refluks asam lambung) yang berulang-ulang.


Penyempitan juga mungkin disebabkan oleh penekanan dari luar kerongkongan, seperti :

- penekanan dari pembesaran atrium kiri jantung
- aneurisma aorta
- arteri subklavia yang abnormal
- kelainan kelenjar tiroid
- pertumbuhan yang keluar dari tulang belakang atau
- kanker (paling sering kanker paru-paru).

Penyebab yang paling serius adalah kanker kerongkongan.

GEJALA

Karena semua kelainan ini menyebabkan diameter kerongkongan menjadi sempit, maka biasanya terjadi kesulitan dalam menelan makanan padat, terutama daging dan roti.

Bila penyempitan disebabkan oleh aliran balik asam,akan terjadi kesulitan menelan disertai oleh gejala menahun seperti rasa terbakar di dada yang hebat dan nyeri tajam yang berkala di belakang tulang dada pada malam hari atau ketika membungkuk.
Kesulitan menelan makin memburuk selama bertahun-tahun.

Pada kanker kerongkongan, kesulitan menelan bertambah buruk dalam beberapa minggu atau bulan.

DIAGNOSA

Foto rontgen biasanya digunakan untuk menentukan penyebab dan lokasi penyumbatan.

PENGOBATAN

Pengobatan dan ramalan penyakit (prognosa) tergantung kepada penyebabnya. (medicastore)




Kejang Kerongkongan Yang Tersebar

Kejang Kerongkongan Yang Tersebar (Spasme Esofageal Difusa, Rosary Bead, Corckscrew Esophagus) adalah kelainan gerakan mendorong (gerakan peristaltik) pada kerongkongan, yang disebabkan oleh kegagalan pemakaian (malfungsi) saraf-sarafnya.

PENYEBAB

Gerakan mendorong normal yang menggerakkan makanan melewati kerongkongan, bergantian secara berkala dengan kontraksi tanpa dorongan.
Pada 30% penderita, katup kerongkongan bawah membuka dan menutup secara abnormal.

GEJALA

Kejang otot di sepanjang kerongkongan dirasakan sebagai nyeri dada di bawah tulang dada, yang disertai dengan kesulitan menelan cairan maupun makanan padat.
Nyeri juga timbul pada malam hari dan bisa terasa sangat hebat sehingga membangunkan penderita dari tidurnya.

Carian yang sangat panas atau dingin dapat memperburuk rasa nyeri.

Setelah beberapa tahun, kelainan ini bisa berkembang menjadi akalasia.

Kejang kerongkongan yang tersebar juga dapat menyebabkan nyeri yang hebat tanpa disertai kesulitan menelan.
Nyeri ini, sering digambarkan sebagai nyeri yang memeras di bawah tulang dada, dapat terjadi sewaktu berolah raga atau beraktivitas, sehingga sulit untuk membedakannya dengan angina (nyeri dada yang disebabkan penyakit jantung).

DIAGNOSA

Pemeriksaan rontgen yang diambil ketika penderita menelan barium, dapat memperlihatkan bahwa makanan tidak bergerak secara normal di sepanjang kerongkongan dan kontraksi dinding kerongkongan tidak teratur.

Pemeriksaan skintigrafi kerongkongan (pemeriksaan untuk menunjukkan pergerakan makanan yang sudah diberi label zat radioaktif), digunakan untuk mendeteksi gerakan abnormal dari makanan yang melewati kerongkongan.

Pengukuran tekanan (manometri) merupakan pemeriksaan yang paling sensitif dan paling terperinci untuk kejang kerongkongan.
Jika pemeriksaan ini tidak meyakinkan, manometri bisa digunakan setelah penderita makan atau menelan edrofonium untuk merangsang kejang yang disertai nyeri.

PENGOBATAN

Nitrogliserin (nitrat yang masa kerjanya lama), anti cholinergik (misalnya disiklomin) atau penghambat saluran kalsium (contohnya nifedipin), dapat meringankan gejala-gejalanya.
Kadang-kadang diperlukan obat pereda nyeri (analgetik) yang kuat.

Menggelembungkan sebuah balon di dalam kerongkongan atau memasukan alat pelebar yang terbuat dari logam (untuk melebarkan kerongkongan) bisa membantu meringankan gejala.

Jika pengobatan-pengobatan tersebut tidak efektif, mungkin lapisan otot sepanjang kerongkongan harus dipotong melalui pembedahan.(medicastore)



Akalasia : Sulit menelan???

Akalasia (Kardiospasme, Esophageal aperistaltis, Megaesofagus) adalah suatu kelainan yang berhubungan dengan saraf, yang tidak diketahui penyebabnya.

Kelainan ini bisa mengenai dua proses, yaitu kontraksi dari gelombang yang berirama, yang mendorong makanan ke bawah (gerakan peristaltik) dan pembukaan katup kerongkongan bagian bawah.

Akalasia bisa terjadi pada umur berapapun, tetapi biasanya dimulai pada usia antara 20-40 tahun dan kemudian berkembang secara bertahap selama beberapa bulan atau beberapa tahun.


PENYEBAB


Akalasia mungkin disebabkan oleh kegagalan fungsi (malfungsi) dari saraf-saraf yang mengelilingi kerongkongan dan mempersarafi otot-ototnya.

GEJALA

Gejala utamanya adalah kesulitan dalam menelan makanan, baik makanan cair maupun padat.
Penyempitan katup kerongkongan bawah menyebabkan kerongkongan diatasnya melebar.

Gejala lainnya bisa berupa nyeri dada, pemuntahan kembali (regurgitasi) isi kerongkongan yang melebar dan batuk pada malam hari.
Nyeri dada dapat terjadi pada saat menelan atau tanpa alasan tertentu.

Sekitar 1/3 penderita memuntahkan kembali makanan yang belum dicerna ketika tidur.
Pada saat ini makanan bisa terhirup ke dalam paru-paru, dan dapat menyebabkan abses paru, bronkiektasis (pelebaran dan infeksi saluran nafas) atau pneumonia aspirasi.

Akalasia juga merupakan faktor resiko untuk terjadinya kanker kerongkongan, walaupun mungkin hanya kurang dari 5% dari kasus.

DIAGNOSA

Pemeriksaan rontgen kerongkongan yang diambil ketika penderita menelan barium akan menunjukan hilangnya gerakan peristaltik.

Kerongkongan melebar, seringkali terdapat dalam ukuran yang tidak normal, tetapi bagian bawahnya menyermpit.

Pengukuran tekanan di dalam kerongkongan (manometri), menunjukan berkurangnya kontraksi, meningkatnya tekanan menutup dari katup bagian bawah dan pembukaan katup yang tidak lengkap pada saat penderita menelan.

Esofagoskopi menunjukkan pelebaran kerongkongan tanpa penyumbatan.
Dengan menggunakan esofagoskopi bisa diambil contoh jaringan untuk biopsi, untuk meyakinkan bahwa gejalanya tidak disebabkan oleh kanker pada ujung bawah kerongkongan.

Penyebab akalasia sering tidak berbahaya dan tidak menyebabkan sakit berat.
Bila isi lambung terhirup ke dalam paru-paru, maka ramalan penyakitnya (prognosis) buruk, karena menyebabkan komplikasi paru-paru yang sulit diobati.

PENGOBATAN

Tujuan pengobatan adalah untuk mempermudah pembukaan katup kerongkongan bagian bawah.
Pendekatan pertama adalah melebarkan katup secara mekanik, contohnya dengan menggelembungkan sebuah balon di dalam kerongkongan. 40% hasil dari prosedur ini memuaskan, tetapi mungkin perlu dilakukan secara berulang.

Dengan pemberian nitrat (contohnya nitroglycerin) yang ditempatkan di bawah lidah sebelum makan atau penghambat saluran kalsium (contohnya nifedipine), maka tindakan untuk melebarkan kerongkongan dapat ditangguhkan.

Pada kurang dari 1% kasus, kerongkongan dapat pecah selama prosedur pelebaran, menyebabkan peradangan pada jaringan di sekitarnya (mediastinitis).
Perlu dilakukan tindakan pembedahan segera untuk menutup dinding kerongkongan yang pecah.

Pilihan pengobatan lainnya adalah dengan menyuntikkan racun botulinum pada katup kerongkongan bagian bawah.

Pengobatan ini sama efektifnya dengan dilatasi (pelebaran) mekanik tetapi efek jangka panjangnya belum diketahui.

Jika pelebaran atau terapi racun botulinum tidak berhasil, biasanya perlu dilakukan pembedahan untuk memotong serat otot pada katup kerongkongan bagian bawah. 85% kasus bisa diatasi dengan pembedahan, tetapi 15% diantaranya mengalami refluks asam setelah pembedahan.(medicastore)




Refluks Asam (Refluks Gastroesofageal)

Refluks Asam (Refluks Gastroesofageal) adalah pengaliran kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Lapisan lambung melindungi lambung dari asam lambung. Karena kerongkongan kekurangan lapisan pelindung semacam ini, maka asam lambung yang mengalir kembali ke dalam kerongkongan, menyebabkan
- nyeri
- peradangan (esofagitis)
- kerusakan kerongkongan.
Tingkat peradangan tergantung dari keasaman isi lambung, volume asam lambung dalam kerongkongan dan kemampuan untuk mengeluarkan cairan yang mengalami regurgitasi dari kerongkongan.


PENYEBAB


Asam mengalami refluks bila katup kerongkongan tidak berfungsi dengan baik.
Dalam posisi berbaring, yang berperan dalam terjadinya refluks ini adalah gaya gravitasi.

GEJALA

Gejala yang paling nyata dari refluks asam ini adalah perasaan terbakar di belakang tulang dada.
Nyeri ini dirasakani di dalam dada dan bisa menjalar ke leher, tenggorokan bahkan ke wajah.

Nyeri disebabkan oleh pengaliran kembali (refluks) asam dari lambung ke kerongkongan.
Nyeri biasanya timbul setelah makan atau ketika berbaring.

Rasa terbakar dapat disertai dengan keluarnya isi lambung ke dalam mulut atau produksi air liur yang berlebihan.
Jumlah air liur yang banyak, yang terjadi jika asam lambung mengiritasi kerongkongan bagian bawah yang meradang disebut water brash.

Komplikasi dari refluk asam ini adalah :
- penyempitan kerongkongan (striktur esofageal peptikum)
- tukak kerongkongan
- perubahan pre-kanker pada lapisan kerongkongan (sindroma Barret).

Peradangan esofagus (kerongkongan) menyebabkan nyeri selama menelan dan perdarahan yang biasanya ringan, tetapi bisa juga berat.

Penyempitan menyebabkan kesulitan menelan makanan padat bertambah buruk.

Tukak esofageal peptik adalah luka terbuka yang terasa nyeri pada lapisan kerongkongan.
Nyeri ini biasanya dirasakan di belakang tulang dada atau tepat di bawahnya dan dapat dihilangkan dengan antasida.
Penyembuhan dengan menggunakan obat yang mengurangi asam lambung memakan waktu 4-12 minggu. Penyembuhan tukak biasanya lambat, cenderung kambuh dan biasanya setelah sembuh menyebabkan penyempitan kerongkongan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

Pemeriksaan rontgen dan esofagoskopi, pengukuran tekanan dari katup kerongkongan bawah (manometri), pemeriksaan keasaman (pH) kerongkongan dan tes Bernstein (pemeriksaan asam kerongkongan), kadang-kadang perlu dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan mencari komplikasinya.

Biopsi atau tes Bernstein merupakan pemeriksaan diagnostik terbaik untuk membuktikan bahwa gejala disebabkan oleh refluks asam.
Biopsi juga merupakan satu-satunya pemeriksaan yang dapat dipercaya untuk mendeteksi sindroma Barret.

Pada tes Bernstein, larutan asam ditempatkan di kerongkongan bawah.
Tes tersebut menunjukan suatu refluks asam bila gejalanya cepat timbul dan kemudian menghilang ketika diberikan larutan garam di kerongkongan bawah.

Esofagoskopi bisa menunjukkan sejumlah penyebab yang mungkin dan komplikasinya.

Pemeriksaan mikroskopik dari sampel biopsi yang diambil dari kerongkongan, bisa secara akurat mengidentifikasi refluks asam, bahkan jika peradangan tidak tampak pada pemeriksaan esofagoskopi.

Pemeriksaan rontgen dilakukan setelah penderita minum larutan barium dan berbaring dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki dapat menunjukan refluks barium dari lambung ke kerongkongan. Dokter dapat menekan perut untuk meningkatkan refluk.
Pemeriksaan rontgen setelah menelan barium juga dapat menunjukkan tukak kerongkongan atau penyempitan kerongkongan.

Pengukuran tekanan pada katup kerongkongan bawah menunjukan kekuatannya dan dapat membedakan katup yang normal dari katup yang berfungsi buruk.

PENGOBATAN

Beberapa cara dapat dilakukan untuk menghilangkan refluks asam :

1. Meninggikan kepala pada saat tidur kurang lebih 15 cm, dapat menjauhkan aliran asam dari kerongkongan ketika penderita tidur
2. Menghindari kopi, alkohol dan bahan lain yang merangsang lambung dengan kuat untuk memproduksi asam
3. Mengkonsumsi antasid satu jam setelah makan dan sebelum tidur untuk menetralisasi asam lambung dan mengurangi kebocoran dari katup kerongkongan bawah
4. Memakan obat seperti cimetidine dan ranitidine dapat mengurangi keasaman lambung
5. Menghindari makanan tertentu (seperti lemak dan coklat), merokok dan obat-obatan tertentu (contohnya antikolinergik), karena hal-hal tersebut meningkatkan kecenderungan untuk terjadinya kebocoran pada katup kerongkongan bawah
6. Bisa diberikan obat-obat kolinergik (misalnya betanekol, metoklopramide), untuk memperkuat penutupan katup kerongkongan bawah.


Pada perdarahan kerongkongan yang berat, diperlukan pembedahan darurat.

Penyempitan kerongkongan dapat diobati dengan terapi obat dan terapi pelebaran berulang, dengan menggunakan balon maupun logam.

Omeprazole atau lansoprazole atau pembedahan dapat mengurangi peradangan berat, perdarahan, penyempitan, tukak atau gejala yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan apapun.
Omeprazole dan lansoprazole adalah obat yang paling efektif untuk menyembuhkan peradangan kerongkongan yang disebabkan refluks dengan cepat.
Sindroma Barret, suatu keadaan pre-kanker, dapat menghilang ataupun menetap, setelah suatu pengobatan yang menghilangkan gejala-gejalanya.(medicastore)



Kantong Kerongkongan : Jadi Sulit Menelan

Kantong Kerongkongan (Divertikula) merupakan penonjolan kerongkongan abnormal, yang kadang menyebabkan kesulitan menelan.

Ada tiga jenis kantung esofagus :

1. Kantong Faringeal atau divertikulum Zenker
2. Kantong Midesofageal atau divertikulum traksi
3. Kantong Epifrenik.

PENYEBAB

Setiap jenis kantong kerongkongan memiliki penyebab yang berbeda, tapi kemungkinan semuanya berhubungan dengan penelanan dan relaksasi otot yang tidak terkoordinasi, seperti yang terjadi pada kelainan akalasia dan kejang kerongkongan yang tersebar.

GEJALA

Kantong yang besar dapat terisi dengan makanan yang kemudian bisa dimuntahkan pada saat penderita berbaring atau membungkuk. Hal ini dapat menyebabkan makanan terhirup ke dalam paru-paru ketika tidur dan terjadilah pneumonia aspirasi.

Kadang kantung kerongkongan ini bisa membesar dan menyebabkan kesulitan menelan.

DIAGNOSA

Untuk menegakkan diagnosis kantong kerongkongan, biasanya dilakukan pemeriksaan sineradiograf yang dilakukan selama penderita menelan barium.

PENGOBATAN

Biasanya tidak diperlukan pengobatan.
Jika terdapat gangguan dalam proses menelan atau terjadi aspirasi ke dalam paru-paru, bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat kantong kerongkongan.(medicastore)



Hernia Hiatal

Hernia Hiatal adalah penonjolan dari suatu bagian lambung melalui diafragma, dari posisinya yang normal di dalam perut.

Diafragma adalah lembaran otot yang digunakan untuk bernafas, yang merupakan pembatas antara dada dan perut.

Pada sliding hiatal hernia, perbatasan antara kerongkongan dan lambung, juga sebagian dari lambung, yang secara normal berada di bawah diafragma, menonjol ke atas diagragma.

Pada hernia hiatal paraesofageal, perbatasan antara kerongkongan dan lambung berada dalam tempat yang normal yaitu di bawah diafragma, tetapi bagian dari lambung ada yang terdorong ke atas diafragma dan terletak di samping kerongkongan.

Hernia hiatal sering terjadi, terutama pada usia diatas 50 tahun.
Akibat dari kelainan ini bisa terjadi regurgitasi asam lambung.


PENYEBAB


Penyebab hernia hiatal biasanya tidak diketahui, tetapi bisa terjadi karena adanya kelamahan pada jaringan penyokong.

Faktor resiko terjadinya hernia hiatal pada dewasa adalah:
- pertambahan usia
- kegemukan
- merokok.

Pada anak-anak, hernia hiatal biasanya merupakan suatu cacat bawaan.
Hernia hiatal pada bayi biasanya disertai dengan refluks gastroesofageal.

GEJALA

Penderita sliding hernia hiatal mencapai lebih dari 40% orang, tetapi kebanyakan tanpa gejala. Gejala yang terjadi biasanya ringan.

Hernia hiatal paraesofageal umumnya tidak menyebabkan gejala. Tetapi bagian yang menonjol ini bisa terperangkap atau terjepit di diafragma dan mengalami kekurangan darah.
Bila keadaannya serius dan timbul nyeri, disebut penjeratan (strangulasi), yang membutuhkan pembedahan darurat.

Kadang terjadi perdarahan mikroskopis atau perdarahan berat dari lapisan hernia, yang bisa terjadi pada kedua jenis hernia hiatal tersebut.

DIAGNOSA

Biasanya, pemeriksaan rontgen bisa menunjukkan adanya hernia hiatal, meskipun harus disertai dengan penekanan yang kuat pada perut.

PENGOBATAN

Hernia hiatal biasanya tidak membutuhkan pengobatan spesifik, tapi bila disertai dengan refluks asam, harus diobati.

Hernia para esofageal bisa disembuhkan dengan pembedahan untuk mencegah terjadinya strangulasi. (medicastore)



Robekan Pada Kerongkongan

SINDROMA MALLORY-WEISS

Sindroma Mallory-Weiss adalah luka robek (lecet) pada bagian bawah kerongkongan dan bagian atas lambung selama muntah-muntah atau cegukan yang sangat kuat.

Gejala awal biasanya berupa perdarahan karena pecahnya arteri.
Sindroma Mallory-Weiss adalah penyebab dari 5% perdarahan di saluran pencernaan atas.

Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan esofagoskopi atau arteriografi.
Luka robek (lecet) tidak dapat dideteksi dengan foto rontgen biasa.

Kebanyakan perdarahan berhenti dengan sendirinya, namun kadang-kadang perlu dilakukan pengikatan arteri yang pecah melalui pembedahan.
Perdarahan juga bisa dikendalikan dengan menyuntikkan vasopresin pada saat melakukan arteriografi.


Pecah Kerongkongan


Kerongkongan bisa pecah selama tindakan endoskopi atau prosedur lainnya dimana ada alat yang dimasukkan.
Beberapa kasus pecahnya kerongkongan memiliki resiko kematian yang tinggi.

Pecah kerongkongan biasanya disebabkan oleh muntah dan kadang juga bisa disebabkan karena mengangkat beban berat atau mengedan selama buang air besar.

Pecah kerongkongan menyebabkan peradangan jaringan dada di luar kerongkongan dan memungkinkan cairan masuk ke ruangan di antara pleura yang membungkus paru-paru (efusi pleura).

Dilakukan pembedahan segera untuk memperbaiki kerongkongan dan mengeluarkan cairan yang terkumpul.(medicastore)



Kanker Lambung

Tumor jinak di lambung agaknya tidak menimbulkan gejala atau masalah medis. Tetapi kadang-kadang, beberapa mengalami perdarahan atau berkembang menjadi kanker.

Sekitar 99% kanker lambung adalah adenokarsinoma.
Kanker lambung lainnya adalah leiomiosarkoma (kanker otot polos) dan limfoma.

Kankler lambung lebih sering terjadi pada usia lanjut.
Kurang dari 25 % kanker tertentu terjadi pada orang di bawah usia 50 tahun.
Di Cina, Jepang, Cili dan Iceland, kanker lambung sering sekali ditemukan.
Di AS, lebih sering terjadi pada orang miskin, orang kulit hitam dan orang yang tinggal di utara. Dan merupakan penyebab kematian no 7, yang terjadi pada sekitar 8 dari setiap 100.000 orang.


PENYEBAB

Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung meradang. Tetapi banyak ahli yakin bahwa peradangan adalah akibat dari kanker lambung, bukan sebagai penyebab kanker.
Beberapa ahli berpendapat, ulkus gastrikum bisa menyebabkan kanker. Tapi kebanyakan penderita ulkus dan kanker lambung, kemungkinan sudah mengidap kanker yang tidak terdeteksi sebelum tukaknya terbentuk.

Helicobacter pylori, kuman yang memegang peranan penting dalam ulkus duodenalis, juga bisa berperan dalam terjadinya kanker lambung.

Polip lambung, suatu pertumbuhan jinak yang berbentuk bundar, yang tumbuh ke dalam rongga lambung, diduga merupakan pertanda kanker dan oleh karena itu polip selalu diangkat.
Kanker mungkin terjadi bersamaan dengan jenis polip tertentu, yaitu polip yang lebih besar dari 1,8 cm atau polip yang jumlahnya lebih dari 1.

Faktor makanan tertentu diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung.
Faktor-faktor ini meliputi :
- asupan garam yang tinggi
- asupan karbohidrat yang tinggi
- asupan bahan pengawet (nitrat) yang tinggi
- asupan sayuran hijau dan buah yang kurang.
Tetapi tidak satupun dari faktor-faktor tersebut yang telah terbukti menyebabkan kanker.

GEJALA
Pada stadium awal kanker lambung, gejalanya tidak jelas dan sering tidak dihiraukan.
Jika gejalanya berkembang, bisa membantu menentukan dimana lokasi kanker lambung tersebut. Sebagai contoh, perasaan penuh atau tidak nyaman setelah makan bisa menunjukkan adanya kanker pada bagian bawah lambung.

Penurunan berat badan atau kelelahan biasanya disebabkan oleh kesulitan makan atau ketidakmampuan menyerap beberapa vitamin dan mineral.

Anemia bisa diakibatkan oleh perdarahan bertahap yang tidak menyebabkan gejala lainnya.
Kadang penderita juga bisa mengalami muntah darah yang banyak (hematemesis) atau mengeluarkan tinja kehitaman (melena).

Bila kanker lambung bertambah besar, mungkin akan teraba adanya massa pada dinding perut.

Pada stadium awal, tumor lambung yang kecil bisa menyebar (metastasis) ke tempat yang jauh.
Penyebaran tumor bisa menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning (jaundice), pengumpulan cairan di perut (asites) dan nodul kulit yang bersifat ganas.
Penyebaran kanker juga bisa menyebabkan pengeroposan tulang, sehingga terjadi patah tulang.

DIAGNOSA
Gejala kanker lambung bisa dikelirukan dengan tukak lambung.
Bila gejala tidak hilang setelah penderita minum obat untuk ulkus atau bila gejalanya meliputi penurunan berat badan, maka dicurigai suatu kanker lambung.

Pemeriksaan rontgen yang menggunakan barium untuk menandai perubahan di permukaan lambung sering dilakukan, tetapi jarang bisa menemukan kanker lambung yang kecil dan dalam stadium awal.

Endoskopi adalah prosedur diagnostik yang paling baik karena :
- memungkinkan dokter melihat lambung secara langsung
- bisa mencari adanya Helicobacter pylori, kuman yang berperan dalam kanker lambung
- bisa mengambil contoh jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis.

PENGOBATAN
Polip lambung jinak diangkat dengan menggunakan endoskopi.

Bila karsinoma ditemukan di dalam lambung, pembedahan biasanya dilakukan untuk mencoba menyembuhkannya.
Sebagian besar atau semua lambung dan kelenjar getah bening di dekatnya ikut diangkat.

Bila karsinoma telah menyebar ke luar dari lambung, tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala dan memperpanjang harapan hidup.
Kemoterapi dan terapi penyinaran bisa meringankan gejala.
Hasil kemoterapi dan terapi penyinaran pada limfoma lebih baik daripada karsinoma. Mungkin penderita akan bertahan hidup lebih lama bahkan bisa sembuh total. (medicastore)


Kanker Usus Halus

Kebanyakan tumor usus halus adalah jinak.
Tumor ganas yang kurang sering ditemukan meliputi karsinoma, limfoma dan tumor karsinoid.


TUMOR JINAK


Tumor jinak pada usus halus meliputi:
- Lipoma (sel-sel lemak)
- Neurofibroma (sel-sel saraf)
- Fibroma (jaringan ikat)
- Leiomioma (sel-sel otot).

Kebanyakan tumor jinak tidak menyebabkan gejala. Tetapi tumor yang berukuran besar bisa menyebabkan terdapatnya darah salam tinja, penyumbatan usus (sebagian atau total), atau penjeratan usus bila satu bagian usus masuk ke usus yang berada di depannya (intususepsi).

Bisa dilakukan pemeriksaan endoskopi untuk mengamati tumor dan mengambil contoh untuk pemeriksaan mikroskopik.
Foto rontgen barium dapat menunjukkan seluruh usus halus dan bisa digunakan untuk menggambarkan keadaan tumor.

Arteriografi (foto rontgen yang diambil setelah zat warna disuntikkan ke dalam pembuluh darah) bisa dilakukan pada pembuluh darah usus, terutama bila tumornya berdarah.
Teknetium radioaktif bisa disuntikkan ke dalam pembuluh darah dan dilihat hasilnya pada foto rontgen. Prosedur ini membantu menentukan lokasi dari tumor yang berdarah.

Perdarahan kemudian dikoreksi dengan pembedahan.
Pertumbuhan kecil bisa dihancurkan melalui endoskopi dengan elektrokauter, panas atau fototerapi laser.

Untuk pertumbuhan yang besar, mungkin perlu dilakukan pembedahan.


TUMOR GANAS

Karsinoma pada usus halus jarang terjadi. Tetapi lebih sering terjadi pada penderita penyakit Crohn di usus halus.

Limfoma, kanker yang terjadi pada sistem getah bening, bisa tumbuh pada bagian tengah usus halus (jejunum) atau bagian bawah usus halus (ileum).
Limfoma bisa menyebabkan bagian usus menjadi kaku dan memanjang. Kanker ini lebih sering ditemukan pada penderita penyakit seliak.

Usus halus, terutama ileum, adalah bagian yang paling sering terkena tumor karsinoid.
Tumor bisa menyebabkan penyumbatan dan perdarahan ke dalam usus, yang bisa menimbulkan gejala berupa darah dalam tinja, nyeri kram perut, perut menggelembung dan muntah.
Tumor karsinoid bisa mengeluarkan hormon yang menyebabkan diare dan kemerahan di kulit.

Diagnosis kanker usus halus dibuat berdasarkan hasil foto rontgen barium, endoskopi atau pembedahan eksplorasi.

Pengobatan terbaik adalah pengangkatan tumor.


Sarkoma Kaposi

Sarkoma Kaposi yang sangat ganas, terutama terjadi di Afrika dan pada penerima organ cangkokan serta penderita AIDS.
Tumor ini bisa dimulai di bagian usus mana saja, tetapi biasanya dimulai dari lambung, usus halus atau di akhir usus besar.

Walaupun biasanya tidak menimbulkan gejala, penderita bisa mengalami diare dan tinjanya bisa mengandung protein dan darah.
Bisa terjadi intususepsi (masuknya sebagian usus ke dalam usus di dekatnya), cenderung menyumbat usus dan menghentikan aliran darah ke usus, sehingga perlu dilakukan pembedahan darurat.

Sarkoma Kaposi juga bisa muncul sebagai bintik merah keunguan di kulit.

Untuk memperkuat diagnosis, perlu dilakukan pembedahan eksplorasi.

Pengobatannya adalah pengangkatan tumor melalui pembedahan. (medicastore)



Polip Di Usus Besar & Rektum

Polip adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus yang menonjol ke dalam usus dan biasanya tidak ganas.

Polip bisa tumbuh dengan atau tanpa tangkai dan ukurannya bervariasi.
Polip paling sering ditemukan di rektum dan bagian bawah usus besar (kolon), dan jarang ditemukan di kolon bagian atas.

Sekitar 25% penderita kanker usus besar juga memiliki polip di tempat lain di usus besar.
Jika polip adenomatosa di kolon tidak diangkat, kemungkinan akan menjadi ganas.
Makin besar ukurannya, makin besar resiko terjadinya keganasan.


GEJALA


Kebanyakan polip tidak menyebabkan gejala, tapi gejala paling sering terjadi adalah perdarahan dari rektum.

Polip yang besar bisa menyebabkan kram, nyeri perut atau penyumbatan usus.
Polip yang bertangkai panjang jarang turun ke bawah melalui anus.

Polip besar dengan bentuk seperti jari (adenoma vilus) bisa mengeluarkan air dan garam, menyebabkan diare cair yang bisa menyebabkan menurunnya kadar kalium darah (hipokalemia). Jenis polip ini lebih sering berkembang menjadi keganasan (kanker).

DIAGNOSA

Pada pemeriksaan colok dubur akan dapat dirasakan oleh jari tangan adanya polip di rektum.

Selain itu, polip biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin sigmoidoskopi.

Bila pada sigmoidoskopi ditemukan polip, maka dilakukan kolonoskopi untuk memeriksa keseluruhan usus besar. Pemeriksaan ini dilakukan, karena seseorang sering memiliki polip lebih dari satu dan karena polip bisa bersifat ganas.

Pada kolonoskopi juga dilakukan pengambilan contoh jaringan untuk biopsi dari daerah yang kelihatannya ganas.

PENGOBATAN

Penderita diberi obat pencahar dan enema untuk mengosongkan usus. Lalu polip diangkat selama kolonoskopi dengan menggunakan pisau bedah atau lingkaran kawat yang dialiri arus listrik. Bila polip tidak memiliki tangkai atau tidak dapat diambil selama kolonoskopi, mungkin perlu dilakukan pembedahan perut.

Ahli patologi memeriksa polip yang telah diambil.

Bila polip bersifat ganas, pengobatan tergantung kepada faktor-faktor tertentu. Contohnya, resiko penyebaran kanker lebih tinggi jika kanker sudah mencapai tangkai polip atau lebih dekat ke tempat pemotongan. Resiko penyebaran kanker juga bisa didasarkan pada hasil pemeriksaan ahli patologi terhadap penampakan polip di bawah mikroskop.

Bila resikonya rendah, tidak diperlukan pengobatan lebih lanjut. Bila resikonya tinggi, bagian usus besar yang terkena diangkat melalui pembedahan dan potongannya disambungkan lagi.

Jika polipnya sudah diangkat, setahun kemudian dan dalam selang waktu yang ditentukan oleh dokternya, seluruh usus besar diperiksa dengan kolonoskopi.

Bila pemeriksaan tidak mungkin dilakukan karena telah terjadi penyempitan usus besar, maka digunakan barium enema.

Setiap polip yang baru harus diangkat. (medicastore)



Poliposis Familial

Poliposis Familial adalah suatu penyakit keturunan, dimana tumbuh 100 atau lebih polip adenomatosa prekanker, yang menutupi usus besar dan rektum.

Polip ini tumbuh selama masa kanak-kanak atau remaja.

Pada hampir semua orang yang tidak diobati, kanker usus besar (kanker kolon) berkembang sebelum usia 40 tahun.

Pengangkatan seluruh usus besar dan rektum akan menghilangkan resiko terjadinya kanker. Tetapi bila hanya usus besar yang diangkat, dan rektum disambungkan dengan usus halus, kadang-kadang polip rektum bisa menghilang. Oleh karena itu, banyak ahli lebih menyukai cara yang terakhir, yaitu hanya mengangkat usus besar saja, tanpa rektum.
Bagian yang tersisa diamati dengan sigmoidoskopi setiap 3-6 bulan, sehingga jika terdapat polip baru, dapat segera diangkat.

Bila polip baru timbul terlalu cepat, rektum juga harus diangkat, dan pengosongan usus halus dilakukan melalui lubang di dinding perut.



Pembuatan hubungan antara usus halus dan dinding perut melalui pembedahan ini disebut ileostomi.


Sindroma Gardner adalah jenis poliposis yang diturunkan, dimana berbagai jenis tumor jinak terjadi di bagian tubuh yang lain seperti halnya di usus.
Sindroma ini memiliki resiko tinggi untuk terjadinya kanker kolon.

Sindroma Peutz-Jeghers adalah kelainan keturunan dimana benjolan kecil yang disebut juvenil polip tumbuh di lambung, usus halus dan usus besar. Polip ini bisa merupakan bawaan sejak lahir atau bisa didapatkan pada masa kanak-kanak.

Penderitanya memiliki kulit dan selaput lendir yang coklat, terutama pada bibir dan gusi.
Polip ini tidak meningkatkan resiko terjadinya kanker saluran pencernaan. Tetapi penderita sindroma ini memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya kanker pankreas, payudara, indung telur dan rahim.(medicastore)



Kanker Kolorektal (rektum)

Di negara barat, kanker usus besar (kolon) dan rektum (kanker kolorektal) adalah jenis kanker no 2 yang paling sering terjadi dan kanker penyebab kematian no 2.
Angka kejadian kanker kolorektal mulai meningkat pada umur 40 tahun dan puncaknya pada umur 60-75 tahun.

Kanker usus besar (kanker kolon) lebih sering terjadi pada wanita, kanker rektum lebih sering ditemukan pada pria.
Sekitar 5% penderita kanker kolon atau kanker rektum memiliki lebih dari satu kanker kolorektum pada saat yang bersamaan.

Kanker kolon biasanya dimulai dengan pembengkakan seperti kancing pada permukaan lapisan usus atau pada polip. Kemudian kanker akan mulai memasuki dinding usus. Kelenjar getah bening di dekatnya juga bisa terkena.
Karena darah dari dinding usus dibawa ke hati, kanker kolon biasanya menyebar (metastase) ke hati segera setelah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya.


PENYEBAB


Seseorang dengan riwayat keluarga menderita kanker kolon, memiliki resiko tinggi mengidap kanker.
Riwayat poliposis keturunan atau penyakit yang serupa juga meningkatkan resiko kanker kolon.
Penderita kolitis ulserativa atau penyakit Crohn memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker.
Resikonya berhubungan dengan usia penderita pada saat kelainan ini timbul dan lamanya penderita mengalami kelainan ini.

Makanan memegang perananan penting dalam resiko kanker kolon, tetapi bagaimana caranya, tidak diketahui.
Di seluruh dunia, orang dengan resiko tertinggi adalah yang tinggal di perkotaan dan mengkonsumsi makanan khas orang-orang barat yang kaya. Makanan tersebut rendah serat dan tinggi protein hewan, lemak dan karbohidrat.
Resiko agaknya menurun dengan diet tinggi kalsium, vitamin D dan sayuran seperti toge Brusel, kubis dan brokoli.

GEJALA
Kanker kolorektal tumbuh perlahan dan memakan waktu yang lama sebelum menyebabkan gejala.
Gejalanya tergantung kepada jenis, lokasi dan penyebaran kanker.

Usus besar sebelah kanan (kolon asendens) memiliki diameter yang besar dan dinding yang tipis. Karena isinya berupa cairan, kolon asendens tidak akan tersumbat sampai terjadinya stadium akhir kanker.
Tumor pada kolon asendens bisa begitu membesar sehingga dapat dirasakan melalui dinding perut.
Lemah karena anemia yang berat mungkin merupakan satu-satunya gejala.

Usus besar sebelah kiri (kolon desendens) memiliki diameter yang lebih kecil dan dinding yang lebih tebal dan tinjanya agak padat.
Kanker cenderung mengelilingi bagian kolon ini, menyebabkan sembelit dan buang air besar yang sering, secara bergantian.
Karena kolon desendens lebih sempit dan dindingnya lebih tebal, penyumbatan terjadi lebih awal. Penderita mengalami nyeri kram perut atau nyeri perut yang hebat dan sembelit. Tinja bisa berdarah, tetapi lebih sering darahnya tersembunyi, dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium.

Kebanyakan kanker menyebabkan perdarahan, tapi biasanya perlahan.
Pada kanker rektum, gejala pertama yang paling sering adalah perdarahan selama buang air besar. Jika rektum berdarah, bahkan bila penderita diketahui juga menderita wasir atau penyakit divertikel, juga harus difikirkan kemungkinan terjadinya kanker.
Pada kanker rektum, penderita bisa merasakan nyeri saat buang air besar dan perasaan bahwa rektumnya belum sepenuhnya kosong. Duduk bisa terasa sakit. Tetapi biasanya penderita tidak merasakan nyeri karena kankernya, kecuali kanker sudah menyebar ke jaringan diluar rektum

DIAGNOSA
Seperti kanker lainnya, pemeriksaan penyaring rutin, membantu penemuan dini dari kanker kolorektal.
Tinja diperiksa secara mikroskopik untuk menghitung jumlah darah.
Untuk membantu meyakinkan hasil pemeriksaan yang tepat, penderita memakan daging merah tinggi serat selama 3 hari sebelum pengambilan sampel tinja.
Bila pemeriksaan penyaring ini menunjukan kemungkinan kanker, dibutuhkan pemeriksaan lanjutan.

Sebelum dilakukan endoskopi, usus dikosongkan, seringkali dengan menggunakan pencahar dan beberapa enema.
Sekitar 65% kanker kolorektal dapat dilihat dengan sigmoidoskop.
Bila terlihat polip yang mungkin ganas, seluruh usus besar diperiksa dengan kolonoskopi, yang daya jangkaunya lebih panjang. Beberapa pertumbuhan yang terlihat ganas diangkat dengan menggunakan alat bedah melalui kolonoskopi, pertumbuhan lainnya harus diangkat dengan pembedahan biasa.

Kolonoskopi

Pemeriksaan darah dapat membantu dalam menegakkan diagnosis.
Pada 70% orang yang menderita kanker kolorektal, kadar antigen karsinoembriogenik dalam darahnya tinggi. Bila sebelum kanker diangkat kadar antigen ini tinggi, maka sesudah pembedahan kadarnya bisa turun. Pada kunjungan berikutnya, kadar antigen ini diukur kembali; jika kadarnya meningkat berarti kanker telah kambuh kembali.
Bisa juga dilakukan pengukuran 2 antigen lainnya, yaitu CA19-9 dan CA 125, yang mirip dengan antigen karsinoembbriogenik.

PENGOBATAN
Pengobatan utama pada kanker kolorektal adalah pengangkatan bagian usus yang terkena dan sistem getah beningnya.
30% penderita tidak dapat mentoleransi pembedahan karena kesehatan yang buruk, sehingga beberapa tumor diangkat melalui elektrokoagulasi. Cara ini bisa meringankan gejala dan memperpanjang usia, tapi tidak menyembuhkan tumornya.

Pada kebanyakan kasus kanker kolon, bagian usus yang ganas diangkat dengan pembedahan dan bagian yang tersisa disambungkan lagi.

Untuk kanker rektum, jenis operasinya tergantung pada seberapa jauh jarak kanker ini dari anus dan seberapa dalam dia tumbuh ke dalam dinding rektum.
Pengangkatan seluruh rektum dan anus mengharuskan penderita menjalani kolostomi menetap (pembuatan hubungan antara dinding perut dengan kolon). Dengan kolostomi, isi usus besar dikosongkan melalui lubang di dinding perut ke dalam suatu kantung, yang disebut kantung kolostomi.

Bila memungkinkan, rektum yang diangkat hanya sebagian, dan menyisakan ujung rektum dan anus. Kemudian ujung rektum disambungkan ke bagian akhir dari kolon.

Terapi penyinaran setelah pengangkatan tumor, bisa membantu mengendalikan pertumbuhan tumor yang tersisa, memperlambat kekambuhan dan meningkatkan harapan hidup.
Pengangkatan tumor dan terapi penyinaran, efektif untuk penderita kanker rektum yang disertai 1-4 kanker kelenjar getah bening. Tetapi kurang efektif pada penderita kanker rektum yang memiliki lebih dari 4 kanker kelenjar kelenjar getah bening.

Jika kanker kolorektal telah menyebar dan tampaknya pembedahan tidak membantu penyembuhan, bisa dilakukan kemoterapi dengan florouracil dan levamisole, yang bisa meningkatkan harapan hidup.

Bila kanker kolorektal telah begitu menyebar sehingga tidak dapat diangkat seluruhnya, pembedahan untuk meringankan penyumbatan usus, bisa meringankan gejala. Tetapi harapan hidupnya hanya sekitar 7 bulan.
Jika kanker telah menyebar hanya ke hati, obat kemoterapi dapat disuntikan langsung ke dalam pembuluh darah yang menuju ke hati. Meskipun mahal, pengobatan ini bisa memberikan lebih banyak keuntungan daripada kemoterapi yang biasa. Tetapi pengobatan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Bila kanker telah menyebar di luar hati, pengobatan ini tidak efektif lagi.

Setelah kanker kolorektal diangkat seluruhnya melalui pembedahan, dilakukan kolonoskopi untuk memeriksa usus yang tersisa, sebanyak 2-5 kali setiap tahunnya.Bila pemeriksaan ini tidak menunjukkan adanya kanker, pemeriksaan berikutnya dilakukan setiap 2-3 tahun sekali.

Penyebaran kanker & angka harapan hidup penderita kanker kolorektal

Penyebaran kanker : Kanker hanya menyebar ke lapisan mukosa usus
Angka harapan hidup 5 tahun : 90%

Penyebaran kanker : Kanker menyusup ke dalam lapisan otot usus
Angka harapan hidup 5 tahun : 80%

Penyebaran kanker : Kanker menyebar ke kelanjar getah bening
Angka harapan hidup 5 tahun : 30%
(medicastore)



Kanker Kerongkongan (Esophageal Cancer)

  • Esophageal cancer / kanker kerongkongan biasanya terjadi di dalam sel yang melewati dinding kerongkongan.
  • Penggunaan alkohol dan tembakau, infeksi tertentu, ganguan-gangguan, dan kanker lainnya merupakan faktor beresiko besar untuk kanker kerongkongan jenis tertentu.
  • Gejala khas termasuk kesulitan menelan, kehilangan berat badan, dan, kemudian, rasa sakit.
  • Diagnosa berdasarkan endoskopi.
  • Kecuali jika ditemukan awal, kebanyakan semua kasus pada kanker kerongkongan adalah fatal.
  • Operasi, kemoterapi, dan berbagai macam terapi lainnya bisa mambantu menghilangkan gejala-gejalanya.

Jenis yang paling sering terjadi pada kanker kerongkongan adalah squamous sel carcinoma dan adenocarcinoma, yang terjadi di dalam sel yang melewati dinding pada kerongkongan. Kanker ini bisa terjadi dimana saja di dalam kerongkongan dan bisa terlihat sebagai penyempitan pada kerongkongan (penyempitan), sebuah pembengkakan, daerah flat yang tidak normal (plaque), atau jaringan yang tidak normal (fistula) di antara kerongkongan dan saluran pernafasan yang mensuplai paru-paru. Jenis yang tidak umum pada kanker kerongkongan termasuk leiomyosarcomas (kanker pada jaringan lunak pada kerongkongan) dan kanker metatastik (kanker yang menyebar dari bagian lain di dalam tubuh).


Kanker pada jaringan kerongkongan mempengaruhi 15.500 orang setiap tahun di Amerika Serikat. Baik sel squamous carcinoma dan adecarcinoma adalah lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Sel squamous carcinoma lebih sering terjadi pada orang kulit hitam, sedangkan adenocarcinoma lebih sering terjadi pada orang kulit putih. Frekwensi adenocarcinoma telah meningkat cepat di Amerika Serikat sejak tahun 1970, khususnya pria kulit putih dan sekarang lebih sering terjadi dibandingkan sel squamous carcinoma di bagian bawah kerongkongan.
PENYEBAB

Faktor Resiko

Penggunaan tembakau (jenis apapun) dan alkohol adalah faktor resiko yang terpenting untuk menimbulkan kanker kerongkongan, meskipun begitu lebih terjadi untuk sel squamous carcinoma dibandingkan untuk adenocarcinoma. Orang yang memiliki infeksi human papillomavirus tertentu, penderita kanker leher dan kepala, atau orang yang mengalami terapi radiasi pada kerongkongan untuk pengobatan pada kanker sekitar lainnya sangat beresiko mengalami kanker kerongkongan.

Orang yang sudah mempunyai gangguan pada kerongkongan, seperti achalasia, jaringan kerongkongan (plummer-sindrom penglihatan), atau penyempitan yang disebabkan pernah tertelannya zat yang dapat merusak (seperti lye), juga sangat beresiko terbentuknya kanker kerongkongan. Iritasi yang lama pada kerongkongan karena asam lambung yang meluap ke kerongkongan berulang kali (refluks gastroesophageal) dapat menyebabkan kondisi prakanker yang disebut Barret’s esophagus. Meskipun kanker kerongkongan yang berasal dari Barret’s esophagus yang menetap relative jarang pada hampir semua Negara industri, frekwensi kejadiannya meningkat lebih cepat dibandingkan semua kanker kerongkongan lainnya.
GEJALA

Kanker kerongkongan tahap awal bisa tidak terdeteksi. Gejala pertama biasanya sulit menelan makanan keras, yang terjadi bersamaan dengan bertumbuhnya kanker yang mempersempit kerongkongan. Beberapa minggu kemudian, menelan makanan lunak dan kemudian menelan cairan dan ludah menjadi sulit. Kehilangan berat badan adalah biasa, bahkan ketika orang tersebut sudah bisa makan dengan baik. Orang bisa mengalami rasa sakit pada dada, yang terasa menjalar sampai ke bagian belakang.

Dengan berjalannya kanker, hal tersebut bisa merusak berbagai macam jaringan dan syaraf lainnya dan organ-organ. Tumor tersebut bisa menekan syaraf yang mengendalikan pita suara, yang bisa menimbulkan parau. Penekanan pada syaraf di sekelilingnya bisa menyebabkan sindrom horner, rasa sakit tulang belakang, dan tersedak. Kanker tersebut biasanya menyebar ke paru-paru, yang mana bisa menyebabkan nafas yang pendek, dan ke hati, yang bisa menyebabkan demam dan pembengkakan perut. menyebar ke tulang bisa menyebabkan rasa sakit. Menyebar ke otak bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, dan serangan. Menyebar ke usus menyebabkan muntah, pendarahan pada kotoran, dan anemia kekurangan zat besi. Menyebar ke ginjal seringkali tanpa gejala.

Pada tahap akhir, kanker tersebut bisa sepenuhnya menyumbat kerongkongan. Menelan menjadi tidak mungkin sehingga pengeluaran cairan di dalam mulut, yang bisa jadi sangat menyusahkan.
DIAGNOSA

Endoskopi, dimana dimana pipa elastis untuk melihat (endoscope) yang dipasang melalui mulut untuk melihat kerongkongan, adalah prosedur diagnosa terbaik jika kanker kerongkongan diduga. Endoskopi juga mempermudah dokter untuk mengangkat sebuah contoh jaringan (biopsi) dan sel pelepasan (brush cytology) untuk diteliti di bawah sebuah mikroskop. Prosedur sinar X yang disebut barium swallow (dimana orang tersebut menelan cairan barium, yang terlihat dengan sinar X) bisa juga memperlihatkan penghalang. Computed tomography (CT) dan pemeriksaan dengan ultrasonografi dilakukan melalui sebuah endoscope yang dimasukkan di dalam kerongkongan kemungkinan digunakan untuk dugaan lebih lanjut pada kanker.
PENGOBATAN

Karena kanker kerongkongan biasanya tidak terdiagnosa sampai penyakit tersebut menyebar, angka kematiannya tinggi. Kurang dari 5 % orang bertahan lebih dari 5 tahun. Kebanyakan meninggal dalam satu tahun pada gejala pertama yang terdeteksi. Sebab hampir semua kasus pada kanker kerongkongan adalah fatal, tujuan utama dokter adalah mengawasi gejala-gejalanya, khususnya rasa sakit dan ketidakmampuan untuk menelan, yang bisa sangat menakutkan untuk orang tersebut dan orang-orang yang mencintai.

Operasi untuk mengangkat tumor yang ada sangat lama tetapi jarang sembuh. Sebab kanker tersebut biasanya telah menyebar pada waktu operasi. Kemoterapi, sendirian atau dengan terapi radiasi, bisa menghilangkan gejala-gejala dan memperlama waktu bertahan hidup selama beberapa bulan. Kadangkala terapi radiasi kombinasa pre-operative dengan kemoterapi bisa meningkatkan tingkat penyembuhan operasi. Alat-alat lain yang ditujukan hanya untuk menghilangkan gejala termasuk melebarkan (memperluas) daerah yang sempit pada kerongkongan dan kemudian memasukkan sebuah pipa (a stent) untuk menjaga kerongkongan tetap terbuka ; memotong tumor menggunakan sebuah loop usus; dan melakukan photo terapi laser, yaitu sebuah sinar energi tinggi yang disorotkan langsung pada pertumbuhan tumor untuk menghancurkan jaringan kanker yang menghalangi kerongkongan.

Teknik lain untuk menghilangkan gejala adalah terapi photodynamic, dimana sebuah pewarna sensitive cahaya (contrast agent) diberikan secara infus 48 jam sebelum pengobatan. Pewarna diserap oleh sel kanker untuk derajat yang lebih besar dibandingkan dengan sel normal pada jaringan kerongkongan yang mengelilingi. Ketika diaktifkan dengan sinar dari sebuah laser dimasukkan ke dalam kerongkongan melalui sebuah endoscope, pewarna menghancurkan jaringan kanker, hingga membuka kerongkongan. Terapi photodinamik menghancurkan luka yang menghalangi lebih cepat dibandingkan radiasi atau kemoterapi pada orang yang tidak bisa menjalani operasi karena kesehatan yang buruk.

Gizi yang cukup membuat pengobatan jenis apapun menjadi lebih mudah dilakukan dan ditoleransi. Orang yang bisa menelan bisa menerima cairan concentrate suplemen gizi. Orang yang tidak bisa menelan bisa membutuhkan makanan melalui pipa sementara atau makanan melalui infus.

Karena kematian adalah mungkin, seseorang yang menderita kanker kerongkongan harus mempunyai semua rencana penting. Orang tersebut harus jujur berdiskusi dengan dokter mengenai keinginan untuk perawatan medis dan kebutuhan untuk perawatan untuk bertahan hidup.(medicastore)



Kanker Kerongkongan

Tumor non-kanker yang paling sering terjadi di kerongkongan adalah leiomioma, suatu tumor dari otot polos. Ramalan penyakitnya (prognosis) baik sekali.

Kanker kerongkongan yang paling sering ditemukan adalah karsinoma, baik karsinoma sel skuamosa (karsinoma epidermoid) maupun adenokarsinoma.
Kanker kerongkongan lainnya adalah limfoma (kanker limfosit), leiomiosarkoma (kanker otot polos kerongkongan) dan kanker yang berasal dari bagian tubuh lainnya.

Kanker bisa terjadi di bagian manapun dari kerongkongan.
Bisa muncul sebagai suatu penyempitan dari kerongkongan, suatu benjolan atau suatu daerah datar yang abnormal (plak).


PENYEBAB


Kanker kerongkongan lebih sering terjadi pada orang yang :
- kerongkongannya telah menyempit karena mereka pernah menelan larutan basa kuat, misalnya cairan untuk pembersih
- menderita akalasia (keadaan dimana katup kerongkongan bagian bawah gagal membuka)
- memiliki sumbatan di kerongkongan, misalnya selaput kerongkongan
- menderita kanker kepala dan leher.

Merokok dan penggunaan alkohol juga meningkatkan resiko terjadinya kanker kerongkongan, terutama karsinoma sel skuamosa.
Pada beberapa penderita, perubahan lapisan kerongkongan merupakan tanda pertama dari kanker. Perubahan ini terjadi setelah iritasi kerongkongan menahun oleh asam atau empedu.

GEJALA

Karena kanker kerongkongan cenderung menyumbat jalannya makanan, maka gejala awalnya biasanya berupa kesulitan menelan makanan padat.
Setelah beberapa minggu, keadaan ini berkembang dan penderita akan mengalami kesulitan dalam menelan makanan lunak dan kemudian cairan. Akibatnya berat badannya menurun.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan foto rontgen yang disebut barium meal. Penderita menelan larutan barium radioopak sehingga akan tampak pada foto rontgen kerongkongan, yang menandai daerah penyumbatan.

Daerah abnormalnya juga sebaiknya diperiksa dengan endoskopi.
Selama endoskopi diambil contoh jaringan kerongkongan untuk pemeriksaan mikroskopis (biopsi) dan untuk pemeriksaan sitologi (brush cytology).

PENGOBATAN

Kurang dari 5% penderita kanker kerongkongan bertahan hidup lebih dari 5 tahun. Banyak yang meninggal dalam waktu 1 tahun setelah gejala pertama timbul.

Kemoterapi tidak menyembuhkan kanker kerongkongan, tapi bila digunakan baiksendiri maupun bersamaan dengan terapi penyinaran, dapat menurunkan gejala dan memperpanjang harapan hidup.

Pembedahan untuk mengangkat tumor, bila masih memungkinkan, bisa mengurangi gejala untuk sementara, tapi jarang menyembuhkan.

Pengobatan lain yang bisa meringankan gejala adalah:
- melebarkan daerah yang menyempit
- memasukan tabung untuk menjaga supaya kerongkongan tetap terbuka
- bypass tumor dengan menggunakan sepotong usus - terapi laser untuk menghancurkan jaringan kanker yang menyumbat kerongkongan. (medicastore)



Kanker Perut

  • Infeksi helicobacter pylori sepertinya bisa menjadi penyebab terbesar kanker perut.
  • Rasa tidak nyaman yang samar-samar pada perut, kehilangan berat badan, dan kelesuan adalah beberapa gejala khusus.
  • Prosedur diagnosa yang paling bagus adalah endoskopi.
  • Operasi dilakukan untuk menghilangkan kanker atau menghilangkan gejala-gejalanya.


Sekitar 95% kanker perut adalah adenocarcinomas. Adenocarcinomas pada perut berasal dari sel glandular pada lapisan perut.


Di Amerika Serikat, adenocarcinoma pada perut terjadi pada sekitar 21.000 orang setiap tahun dan merupakan urutan ke tujuh yang paling sering menyebabkan kematian karena kanker. Hal ini lebih sering terjadi pada populasi tertentu : orang berusia 50 tahun dan lebih, orang miskin, hitam, ispanic,indianamerika, dan orang yang tinggal di iklim utara. Untuk alasan yang tidak diketahui, adenocarcinoma pada perut jarang terjadi di Amerika Serikat. Hal ini jauh lebih sering terjadi di Jepang, Cina, Chili, dan Islandia. Di negara-negara ini, program skrining sangat penting pada pendeteksian dini.

Kanker perut jenis langka

Lymphoma adalah kanker pada sistem getah bening. Lymphoma bisa terjadi dalam perut. Bakteri helicobacter pylori dipercaya mempunyai peranan dalam pembentukan beberapa lymphomas pada perut. operasi seringkali merupakan pengobatan awal. Kemoterapi dan terapi radiasi lebih berhasil dalam mengobati lymphoma dibandingkan adenocarcinoma. Bertahan hidup lebih lama dan bahkan mungkin sembuh.

Leiomyosarcoma (juga disebut sel stromal atau tumor sel spindle) adalah kanker otot halus pada perut. Pengobatan terbaiknya dengan operasi. Jika kanker telah menyebar (metastasized) ke bagian-bagian lain pada tubuh pada waktu leimyosarcoma ditemukan, kemoterapi bisa menyebabkan kelangsungan hidup sedikit lebih lama. Obat baru, imatinib , telah ditemukan efektif dalam mengobati leiomyosarcoma yang tidak dapat disembuhkan dengan cara operasi.

PENYEBAB

Adenocarcinoma pada perut seringkali dimulai pada sisi dimana lapisan perut meradang. Banyak ahli sekarang percaya bahwa sebuah infeksi dengan bakteri helicobacter pylori paling menyebabkan kanker perut.

Polip perut bisa menjadi kanker ganas (malignant) dan hingga harus diangkat. Adenocarcinoma pada perut mungkin sekali terjadi jika polip terdiri dari sel glandular, jika polip membesar lebih dari ¾ inci (2 cm), atau jika terdapat beberapa polip.

Faktor makanan tertentu merupakan salah satu penggagas yang berperan dalam membentuk adenocarcinoma pada perut. faktor ini termasuk asupan garam yang tinggi, asupan karbohidrat yang tinggi, asupan bahan pengawet yang tinggi yang disebut nitrat (seringkali terdapat pada makanan yang diasapi), dan sedikit asupan buah dan sayur-sayuran berdaun hijau. Meskipun begitu tidak satupun faktor itu terbukti menjadi penyebab.

GEJALA

Pada tahap awal, gejala samar-samar dan mudah diabaikan. Gejala awal bisa meniru penyakit borok pencernaan (peptic ulcer), dengan rasa sakit terbakar pada perut. Oleh karena itu, gejala borok pencernaan yang tidak terpecahkan dengan pengobatan bisa mengindikasi kanker perut. orang tersebut dapat memperhatikan perasaan penuh setelah makan denga porsi sedikit (cepat kenyang).

Berat badan hilang atau kelesuan biasanya hasil dari kesulitan makan atau dari ketidakmampuan menyerap beberapa vitamin dan mineral. Anemia, ditandai kelesuan, keletihan, dan pusing, bisa dihasilkan dari pendarahan berangsur-angsur yang terjadi tanpa gejala-gejala lainnya, dari malabsorption pada vitamin B12 (vitamin yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah), atau dari malabsorption pada zat besi (mineral yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah) yang berhubungan dengan kurangnya asam lambung. Jarang, seseorang bisa muntah darah dengan jumlah banyak (hematemesis) atau mengeluarkan kotoran berwarna hitam (melena). Ketika adenocarcinoma berlanjut, seorang dokter kemungkinan bisa merasakan sebuah massa ketika menekan perut.

Bahkan pada tahap awal, denocarcinoma kecil bisa menyebar (metastasize) ke bagian-bagian yang jauh. Penyebaran pada tumor tersebut bisa menyebabkan hati membesar, kulit dan putih mata berwarna pucat kekuningan (jaundice), penumpukan cairan dan pembengkakan rongga perut (ascites). Dan bisul kulit yang tidak bersifat kanker. Penyebaran kanker juga bisa membuat tulang lesu, menyebabkan keretakan tulang.
DIAGNOSA

Endoskopi (sebuah penelitian dimana sebuah pipa elastis digunakan untuk melihat bagian dalam pada saluran pencernaan) adalah prosedur diagnosa terbaik. Hal memudahkan seorang dokter untuk melihat langsung dalam perut, untuk memeriksa helicobacter pylori, dan untuk mengambil contoh jaringan untuk diteliti di bawah sebuah mikroskop (biopsi). Sinar X barium jarang digunakan karena hal tersebut jarang mengungkapkan kanker tahap awal dan tidak dianjurkan untuk biopsi. Jika kanker ditemukan, orang biasanya menggunakan computer tomography (CT) scan pada dada dan perut untuk memastikan penyebarannya yang mana tumor tersebut telah menyebar ke organ-organ lainnya. Jika CT scan tidak bisa menunjukkan penyebaran tumor. Dokter biasanya melakukan endoskopi ultrasonic (yang memperlihatkan lapisan saluran pencernaan lebih jelas karena pemeriksaan diletakkan pada ujung endoskopi) untuk memastikan kedalaman tumor tersebut dan pengaruh pada sekitar getah bening.
PENGOBATAN

Kurang dari 15% orang dengan adenocarcinoma pada perut bertahan gidup lebih dari 5 tahun. Kanker tersebut cenderung menyebar lebih cepat ke daerah lainnya. Jika kanker mengurung perut, operasi biasanya dilakukan untuk usaha penyembuhan. Pengangkatan seluruh tumor sebelum menyebar menawarkan harapan untuk sembuh. Hampir semua atau keseluruhan bagian perut dan sekitar getah bening diangkat. Prognosis baik jika kanker tidak masuk ke dinding perut terlalu dalam. Di Amerika Serikat, hasil operasi seringkali menyedihkan, karena kebanyakan orang memiliki kanker yang menyebar pada saat diagnosa dilakukan. Di Jepang, kanker perut sangat sering terjadi, program skrining masal kesehatan masyarakat menolong untuk pendeteksian dini sehingga lebih mungkin untuk disembuhkan. Kemoterapi dan terapi radiasi bisa membantu pada kondisi tertentu.

Bila kanker menyebar keluar perut, operasi tidak bisa menyembuhkan keadaan ini, tetapi hal ini kadangkala digunakan untuk menghilangkan gejala-gejalanya. Contohnya, jika saluran makanan terhalang di ujung perut. pada ujung operasi bypass, yang merupakan alternatif koneksi yang dibuat antara perut dan dinding usus, untuk membuat makanan bisa lewat. penghubung ini menghilangkan gejala-gejala sebah-nyeri dan muntah-setidaknya untuk sementara. Kemoterapi dan terapi radiasi bisa menghilangkan gejala-gejalanya dengan baik, tetapi keefektifan mereka terbatas.(medicastore)




Kanker Pankreas

  • Merokok, penyakit pankreas kronis, dan kemungkinan diabetes yang berlangsung lama adalah faktor resiko untuk kanker pankreas
  • Rasa sakit, kehilangan berat badan, penyakit kuning, dan muntah adalah beberapa ciri khas gejalanya.
  • Computed tomography adalah cara diagnosa yang paling tepat.
  • Kanker pankreas biasanya fatal.
  • Operasi bisa menyembuhkan mereka yang kankernya tidak menyebar.


Sekitar 95% tumor yang bersifat kanker (malignant) pada pankreas adalah adenocarcinoma. Adenocarcinoma biasanya berasal dari sel kelenjar yang melapisi saluran pankreas. Kebanyakan adenocarcinoma terjadi di dalam kepala pankreas, bagian yang paling dekat bagian pertama usus kecil (duodenum).


Adenocarcinoma pada pankreas telah meningkat kemungkinannya di Amerika Serikat, terjadi dalam perkiraan 37.000 orang setiap tahun. Adenocarcinoma biasanya tidak terjadi sebelum usia 50. Usia rata-rata pada diagnosa adalah 55. Tumor ini hampir dua kali terjadinya diantara para lelaki. Adenocarcinoma pada pankreas 2 sampai 3 kali lebih sering terjadi diantara para perokok dibandingkan orang yang tidak merokok. Konsumsi alkohol dan kafein tidak tampak menjadi faktor resiko. Orang yang menderita penyakit pankreas kronis dan mereka yang kemungkinan menderita diabetes yang berlangsung lama (terutama sekali para wanita) berada dalam resiko yang lebih besar juga.

Jenis Langka Kanker Pankreas

Cystadenocarcinoma pada pankreas adalah jenis yang langka pada kanker pankreas yang terbentuk dari tumor berisi cairan yang tidak bersifat kanker (benign) disebut cystadenoma. Hal itu seringkali menimbulkan rasa sakit perut sebelah atas dan bisa berkembang cukup besar untuk seorang dokter merasakan hal itu melalui dinding perut. Diagnosa biasanya dibuat dengan ultrasonografi atau pemindai computed tomography (CT)pada pankreas. Hanya 20% pada kanker ini telah menyebar pada saat operasi dilakukan. Oleh karena itu, cystadenocarcinoma memiliki dugaan yang lebih baik dibandingkan adenocarcinoma. Jika kanker tidak menyebar dan seluruh pankreas diangkat dengan cara operasi, orang tersebut memiliki 65% kesempatan untuk bertahan hidup setidaknya 5 tahun.

Tumor intraductal papillary-mucinous adalah jenis tumor pankreas langka yang ditandai dengan pembesaran (dilation) pada saluran utama pankreas, memproduksi lendir secara berlebihan, dan kadangkala sakit. Lebih dari 30% tumor ini bersifat kanker (malignant), tetapi karena tes diagnosa tidak dapat membedakan antara bentuk yang bersifat kanker dan bukan pada tumor ini, operasi adalah diagnosa terbaik dan pilihan pengobatan untuk setiap orang yang terduga memiliki tumor intraductal papillary-mucinous.

GEJALA

Tumor di kepala pankreas bisa berhubungan dengan pembuangan pada empedu (cairan penncernaan yang dihasilkan oleh hati) ke dalam usus kecil. Oleh karena itu, jaundice (perubahan warna kuning pada kulit dan warna putih pada mata) disebabkan oleh penyumbatan pada aliran empedu biasanya adalah gejala awal. Jaundice tersebut disertai oleh rasa gatal di seluruh tubuh diakibatkan dari penyimpanan kristal garam empedu di bawah kulit. Muntah bisa diakibatkan dari hal-hal ketika kanker di kepala pankreas menyumbat aliran pada isi perut ke dalam usus kecil (penyumbatan pada saluran lambung) atau penyumbatan usus kecil itu sendiri.

Komplikasi : adenocarcinoma pada tubuh atau ujung pankreas (bagian tengah pada pankreas dan bagian terjauh dari duodenum) biasanya tidak menyebabkan gejala-gejala sampai tumor tersebut berkembang luas. Dengan begitu, gejala pertama adalah rasa sakit dan kehilangan berat badan. Pada waktu diagnosa, 90% orang mengalami rasa sakit pada perut-biasanya rasa sakit hebat di perut bagian atas yang tembus ke bagian belakang-dan kehilangan berat badan yang signifikan.

Adenocarcinoma pada tubuh atau ujung pankreas bisa menghalangi pembuluh mengeringkan limpa (organ yang menghasilkan, memantau, menyimpan, dan menghancurkan sel darah), mengakibatkan pembesaran limpa (splenomegaly). Penyumbatan bisa menyebabkan pembuluh menjadi bengkak dan terpuntir (varicose) di sekitar kerongkongan (varises kerongkongan) dan perut. Pendarahan hebat bisa terjadi, terutama berasal dari kerongkongan, jika varises vena pecah.

DIAGNOSA

Diagnosa awal pada tumor di dalam tubuh atau ujung pankreas adalah sulit karena gejala-gejala lambat terjadi dan pengamatan fisik dan hasil tes darah seringkali normal. Ketika adenocarcinoma pada pankreas diduga, pemeriksaan diagnosa yang paling tepat adalah computed tomography (CT). Pemeriksaan lain yang umumnya digunakan adalah pemindai ‘ultrasonik’, endoscopic retrograde cholangiopancreatography dan magnetic resonance imaging (MRI).

Untuk memastikan diagnosa, seorang dokter bisa memeperoleh contoh pankreas untuk diteliti di bawah mikroskop (biopsi) dengan memasukkan jarum melalui kulit menggunakan CT atau pemindai ‘ultrasonik’ sebagai panduan. Meskipun begitu, pendekatan ini seringkali tidak terlihat tumor tersebut dan bisa menyebarkan sel kanker ke luar daerah lokal sepanjang lintasan jarum. Pendekatan yang sama kemungkinan digunakan untuk memperoleh contoh biopsi dari hati untuk melihat kanker yang telah menyebar ke pankreas, jika hasil dari pemeriksaan ini adalah normal tetapi dokter masih menduga keras adenocarcinoma, pankreas kemungkinan diteliti dengan cara operasi.

PENGOBATAN

Karena adenocarcinoma pada pankreas biasanya menyebar ke bagian yang lain pada tubuh sebelum ditemukan, prognosisinya sangat rendah. Kurang dari 2 % orang yang menderita adenocarcinoma pada pankreas bertahan hidup untuk 5 tahun setelah diagnosa. Harapan satu-satunya kesembuhan adalah operasi, yang dilakukan pada 10 sampai 20 % orang yang percaya bahwa kanker tersebut tidak menyebar. Salah satu dari pankreas tunggal atau pankreas dan duodenum diangkat. Setelah beberapa operasi, hanya 15 sampai 20 % orang hidup sampai 5 tahun. Kemoterapi tambahan dan terapi radiasi biasanya diberikan tetapi tidak mungkin memperbaiki waktu atau tingkat bertahan hidup secara mendasar.

Rasa sakit ringan kemungkinan dihilangkan dengan aspirin atau asetaminofen. Seringkali, pembunuh rasa sakit yang kuat sekali, seperti codeine atau morphine digunakan lewat mulut, diperlukan. Untuk 70 sampai 80% orang dengan rasa sakit yang hebat, suntikan ke dalam saraf untuk menghambat rasa sakit bisa menghasilkan keringanan. Kebocoran pada enzim pencernaan pankreas bisa diobati dengan persiapan enzim oral. Jika diabetes terbentuk, pengobatan insulin kemungkinan diperlukan.

Penyumbatan pada aliran empedu kemungkinan hilang sementara dengan menempatkan pipa (stent) di bagian bawah perut pada saluran yang mengeringkan empedu dari hati dan kantung empedu. Pada kebanyakan kasus, meskipun begitu, tumor tersebut kadangkala menyumbat saluran di sebelah atas dan bawah stent. Metode pengobatan alternatif adalah menciptakan pembedahan pada saluran yang dipotong melalui saluran yang menghubungkan perut dengan bagian usus kecil yang melebihi sumbatan.

Karena adenocarcinoma pada pankreas adalah fatal pada kebanyakan kasus, seorang dokter biasanya membicarakan perawatan sampai akhir hidup dengan orang tersebut, anggota keluarga, dan praktisi pemerhati kesehatan lainnya.(medicastore)



Tumor Kerongkongan Nonkanker

Tumor jinak (benign) pada kerongkongan jarang dan biasanya lebih mengganggu daripada membahayakan.

Jenis yang paling sering terjadi pada tumor jinak adalah leiomyoma, tumor pada otot halus. Terjadi lebih sering pada orang berusia antara 30 dan 60. kebanyakan leiomyomas kecil dan tidak memerlukan pengobatan. Jumlah kecil leiomyomas berkembang cukup luas untuk menyebabkan kerusakan sebagian kerongkongan, yang bisa menimbulkan kesulitan menelan (dysphagia) dan rasa sakit atau tidak nyaman. Obat-obatan analgesik bisa membuat ringan untuk sementara waktu, tetapi operasi pengangkatan dibutuhkan untuk kesembuhan permanent.

Jenis-jenis lain pada tumor jinak, termasuk yang mengandung jaringan penghubung (fibrovascular polyps) dan jaringan yang terhubung dengan syaraf (schwannomas), jarang terjadi. (medicastore)


Tumor Kerongkongan Nonkanker

Tumor jinak (benign) pada kerongkongan jarang dan biasanya lebih mengganggu daripada membahayakan.

Jenis yang paling sering terjadi pada tumor jinak adalah leiomyoma, tumor pada otot halus. Terjadi lebih sering pada orang berusia antara 30 dan 60. kebanyakan leiomyomas kecil dan tidak memerlukan pengobatan. Jumlah kecil leiomyomas berkembang cukup luas untuk menyebabkan kerusakan sebagian kerongkongan, yang bisa menimbulkan kesulitan menelan (dysphagia) dan rasa sakit atau tidak nyaman. Obat-obatan analgesik bisa membuat ringan untuk sementara waktu, tetapi operasi pengangkatan dibutuhkan untuk kesembuhan permanent.

Jenis-jenis lain pada tumor jinak, termasuk yang mengandung jaringan penghubung (fibrovascular polyps) dan jaringan yang terhubung dengan syaraf (schwannomas), jarang terjadi. (medicastore)


Kanker Anus

  • Faktor risiko untuk kanker anus adalah penyakit tertentu yang ditularkan secara seksual.
  • Berdarah dengan buang air besar, rasa sakit, dan kadang-kadang gatal seputar dubur adalah gejala khas.
  • Pemeriksaan manual dan biopsi dilakukan untuk mencek diagnosa.
  • Pengobatan mungkin diperlukan baik pembedahan saja atau kombinasi terapi radiasi dan kemoterapi atau terapi radiasi dan pembedahan.

Kanker anus timbul pada sel kulit dengan segera di seputar dubur atau di garis sepanjang daerah peralihan antara dubur dan rektum (kanal anal).Tidak seperti di dubur dan usus besar, pada kanker yang mana selalu adenocarcinoma, kanker anal terutama merupakan carcinoma sel squamous.


Kanker anal terjadi sekitar di atas 4.000 orang di Amerika Serikat setiap tahun. Kanker anal hampir dua kali sering terjadi pada wanita. Penyebab kanker anal tak jelas, tetapi orang yang melakukan hubungan seks secara anal meningkatkan risiko, seperti orang yang mempunyai infeksi yang ditularkan secara seksual, khususnya human papillomavirus (HPV tipe 16) dan lymphogranuloma venereum.

GEJALA

Orang dengan kanker anal sering mengalami pendarahan sewaktu buanga ir besar, rasa sakit, dan kadang-kadang gatal seputar dubur. Sekitar 25% dari orang dengan kanker anal tidak mempunyai gejala. Dalam keadaan ini, kanker ditemukan hanya selama pemeriksaan rutin.

DIAGNOSA

Untuk mendiagnosa kanker anal, seorang dokter terlebih dulu memeriksa kulit seputar dubur untuk kelainan apa pun. Dengan tangan bersarung, dokter memeriksa dubur dan rectum bawah, memriksa untuk bagian lapisan yang mana pun yang dirasa berbeda dari area sekelilingnya. Dokter kemudian mengambil sampel kertas tisu dari area yang abnormal dan memeriksanya di bawah mikroskop (melakukan biopsi).

PENGOBATAN

Terapi radiasi yang digabungkan dengan kemoterapi mungkin dipakai lebih baik daripada atau ditambahkan pembedahan. Pembedahan saja merupakan pengobatan yang memuaskan, walaupun dokter harus hati-hati untuk tidak mengganggu fungsi otot lingkar yang menjaga dubur agar tetap ditutup sampai orang buang air besar (anal sphincter), yang dapat menyebabkan kehilangan kontrol terhadap buang air besar (sukar menahan hajat). Kombinasi radiasi dengan kemoterapi, atau radiasi dengan pembedahan, menyembuhkan banyak kanker anal, dengan 70% atau lebih banyak orang yang hidup terus lebih dari 5 tahun. Pembedahan yang lebih menyeluruh kadang-kadang diperlukan jika hasil peninjauan biopsi yang dilakukan setelah pengobatan pertama menunjukkan kambuhnya kanker.(medicastore)



Polip Kolorektal

Polip adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus atau dubur yang menonjol ke dalam usus atau dubur dan bisa berupa bukan kanker (benign) atau kanker (ganas). Polyps bervariasi tergantung ukuran, semakin besar polip semakin besar risiko menjadi kanker atau pra-kanker. Polyps mungkin bertambah besar dengan atau tanpa sel induk. Dimana yang tanpa sel induk lebih mungkin menjadi kanker daripada dengan sel induk. Adenomatous polyps, yang terdiri terutama atas sel kelenjar yang ada dipermukaan dalam usus besar, mungkin menjadi kanker (pra-kanker). Adenomas bergerigi adalah bentuk adenoma yang benar-benar agresif.



Kondisi turunan; Beberapa polyps adalah hasil dari kondisi turunan, seperti keluarga adenomatous polyposis dan sindroma Peutz Jeghers.


Pada keluarga adenomatous polyposis, 100 atau lebih pra-kanker polyps terjadi di seluruh usus dan dubur besar selama masa kecil atau masa remaja. Pada hampir semua penderita yang tak diobati, polyps berkembang menjadi kanker usus besar atau kanker dubur (colorectal kanker) sebelum umur 40 tahun. Orang dengan polyposis keluarga adenomatous bisa menyebabkan komplikasi lain (dulunya disebut sindrom Gardner), khususnya berbagai jenis nonkanker. Tumor non kanker ini timbul di tempat lain tubuh (misalnya, di kulit, tengkorak, atau rahang).

Pada sindrom Peutz Jeghers, penderita mempunyai banyak polyps kecil di perut, usus halus, usus besar, dan dubur. Mereka juga mempunyai banyak spot hitam yang kebiru-biruan di muka mereka, di dalam mulut mereka, dan di tangan dan kaki mereka. Spot cenderung memudar sewaktu pubertas kecuali yang ada di dalam mulut. Orang dengan Peutz Jeghers sindrom meningkatkan risiko berkembang menjadi kanker banyak organ, teristimewa pankreas, usus halus, usus besar, payudara, paru-paru, indung telur, dan rahim.

GEJALA

Kebanyakan polyps tidak menyebabkan gejala. Ketika mereka terjadi, gejala yang paling umum adalah pendarahan dari dubur. Polyp besar mungkin menyebabkan kejang, nyeri abdominal, atau penghalang. Polyp besar dengan penonjolan sangat kecil, seperti jari (villous adenomas) mungkin mengeluarkan air dan garam, menyebabkan disre dengan air yang banyak yang dapat mengakibatkan kadar rendah kalium di darah (hypokalemia). Jarang, polip dubur di rectum keluar dan menjuntai lewat dubur.

DIAGNOSA

Seorang dokter mungkin dapat meraba polyps dengan memasukkan jari bersarung ke dalam dubur, tetapi biasanya polyps ditemukan selama fleksibel sigmoidoscopy (ujian bagian lebih rendah usus besar dengan tube melihat). Jika fleksibel sigmoidoscopy menampakkan polyp, colonoscopy dilakukan untuk memeriksa usus besar yang seluruh. Ujian ini yang lebih tuntas dan dapat diandalkan dilakukan karena lebih dari satu polyp biasanya hadir dan yang mana pun mungkin kanker. Colonoscopy juga membolehkan seorang dokter melakukan biopsi (pemindahan sampel kertas tisu untuk ujian di bawah mikroskop) bidang yang mana pun yang kelihatannya kanker.

PENGOBATAN

Dokter secara umum menganjurkan menghilangkan semua polyps dari usus besar dan dubur karena potensi mereka untuk menjadi kanker. Polyps dihilangkan selama prosedur colonoscopy memakai alat pemotong atau kabel berlistrik dengan loop. Jika polyp tidak mempunyai sel induk atau tidak bisa disingkirkan selama colonoscopy, pembedahan abdominal mungkin diperlukan.

Jika polip ditemukan menjadi kanker, pengobatan tergantung apakah kanker sudah menjalar. Risiko penyebaran ditentukan oleh pemeriksaan mikroskopis pada polip. Jika risiko rendah, tak ada perlakuan lebih lanjut yang diperlukan. Jika risiko tinggi, teristimewa jika kanker sudah menyerbu sel induk polip, bagian usus besar yang terkena disingkirkan dengan pembedahan, dan ujung usus yang dipotong disambung.

Ketika penderita mengalami penghilangan polip, seluruh usus besar dan dubur diperiksa dengan colonoscopy sesudah setahun dan lalu jangka waktu pemeriksaan ditentukan oleh dokter. Jika pemeriksaan seperti itu tidak memungkinkan karena penyempitan usus besar, enema barium digunakan untuk melihat usus besar dengan X-ray.

Bagi penderita dengan keluargaan adenomatous poliposis, pemotongan tuntas usus besar dan dubur menghapuskan risiko kanker. Alternative lain, usus besar disingkirkan dan dubur dihubungkan ke usus kecil; prosedur ini kadang-kadang menghilangkan polips dubur dan dengan demikian lebih disukai oleh banyak pakar. Sisa dubur diperiksa oleh sigmoidoscopy tiap 3 sampai 6 bulan, agar polips baru bisa dihilangkan. Jika polips baru muncul terlalu cepat, dubur juga harus disingkirkan. Jika dubur disingkirkan, lubang operasi diciptakan lewat dinding abdominal dari usus kecil (ileostomy). Kotoran badan dikeluarkan lewat ileostomy ke dalam kantong disposable.

Beberapa obat anti inflamasi nonsteroid (NSAIDs) sedang dipelajari untuk kemampuan mereka untuk membalik pertumbuhan polips pada penderita dengan poliposis keluarga adenomatous. Efek mereka sementara, tetapi, dan begitu obat ini dihentikan, polips mulai bertambah besar lagi.(medicastore)



Polip Kolorektal

Polip adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus atau dubur yang menonjol ke dalam usus atau dubur dan bisa berupa bukan kanker (benign) atau kanker (ganas). Polyps bervariasi tergantung ukuran, semakin besar polip semakin besar risiko menjadi kanker atau pra-kanker. Polyps mungkin bertambah besar dengan atau tanpa sel induk. Dimana yang tanpa sel induk lebih mungkin menjadi kanker daripada dengan sel induk. Adenomatous polyps, yang terdiri terutama atas sel kelenjar yang ada dipermukaan dalam usus besar, mungkin menjadi kanker (pra-kanker). Adenomas bergerigi adalah bentuk adenoma yang benar-benar agresif.



Kondisi turunan; Beberapa polyps adalah hasil dari kondisi turunan, seperti keluarga adenomatous polyposis dan sindroma Peutz Jeghers.


Pada keluarga adenomatous polyposis, 100 atau lebih pra-kanker polyps terjadi di seluruh usus dan dubur besar selama masa kecil atau masa remaja. Pada hampir semua penderita yang tak diobati, polyps berkembang menjadi kanker usus besar atau kanker dubur (colorectal kanker) sebelum umur 40 tahun. Orang dengan polyposis keluarga adenomatous bisa menyebabkan komplikasi lain (dulunya disebut sindrom Gardner), khususnya berbagai jenis nonkanker. Tumor non kanker ini timbul di tempat lain tubuh (misalnya, di kulit, tengkorak, atau rahang).

Pada sindrom Peutz Jeghers, penderita mempunyai banyak polyps kecil di perut, usus halus, usus besar, dan dubur. Mereka juga mempunyai banyak spot hitam yang kebiru-biruan di muka mereka, di dalam mulut mereka, dan di tangan dan kaki mereka. Spot cenderung memudar sewaktu pubertas kecuali yang ada di dalam mulut. Orang dengan Peutz Jeghers sindrom meningkatkan risiko berkembang menjadi kanker banyak organ, teristimewa pankreas, usus halus, usus besar, payudara, paru-paru, indung telur, dan rahim.

GEJALA

Kebanyakan polyps tidak menyebabkan gejala. Ketika mereka terjadi, gejala yang paling umum adalah pendarahan dari dubur. Polyp besar mungkin menyebabkan kejang, nyeri abdominal, atau penghalang. Polyp besar dengan penonjolan sangat kecil, seperti jari (villous adenomas) mungkin mengeluarkan air dan garam, menyebabkan disre dengan air yang banyak yang dapat mengakibatkan kadar rendah kalium di darah (hypokalemia). Jarang, polip dubur di rectum keluar dan menjuntai lewat dubur.

DIAGNOSA

Seorang dokter mungkin dapat meraba polyps dengan memasukkan jari bersarung ke dalam dubur, tetapi biasanya polyps ditemukan selama fleksibel sigmoidoscopy (ujian bagian lebih rendah usus besar dengan tube melihat). Jika fleksibel sigmoidoscopy menampakkan polyp, colonoscopy dilakukan untuk memeriksa usus besar yang seluruh. Ujian ini yang lebih tuntas dan dapat diandalkan dilakukan karena lebih dari satu polyp biasanya hadir dan yang mana pun mungkin kanker. Colonoscopy juga membolehkan seorang dokter melakukan biopsi (pemindahan sampel kertas tisu untuk ujian di bawah mikroskop) bidang yang mana pun yang kelihatannya kanker.

PENGOBATAN

Dokter secara umum menganjurkan menghilangkan semua polyps dari usus besar dan dubur karena potensi mereka untuk menjadi kanker. Polyps dihilangkan selama prosedur colonoscopy memakai alat pemotong atau kabel berlistrik dengan loop. Jika polyp tidak mempunyai sel induk atau tidak bisa disingkirkan selama colonoscopy, pembedahan abdominal mungkin diperlukan.

Jika polip ditemukan menjadi kanker, pengobatan tergantung apakah kanker sudah menjalar. Risiko penyebaran ditentukan oleh pemeriksaan mikroskopis pada polip. Jika risiko rendah, tak ada perlakuan lebih lanjut yang diperlukan. Jika risiko tinggi, teristimewa jika kanker sudah menyerbu sel induk polip, bagian usus besar yang terkena disingkirkan dengan pembedahan, dan ujung usus yang dipotong disambung.

Ketika penderita mengalami penghilangan polip, seluruh usus besar dan dubur diperiksa dengan colonoscopy sesudah setahun dan lalu jangka waktu pemeriksaan ditentukan oleh dokter. Jika pemeriksaan seperti itu tidak memungkinkan karena penyempitan usus besar, enema barium digunakan untuk melihat usus besar dengan X-ray.

Bagi penderita dengan keluargaan adenomatous poliposis, pemotongan tuntas usus besar dan dubur menghapuskan risiko kanker. Alternative lain, usus besar disingkirkan dan dubur dihubungkan ke usus kecil; prosedur ini kadang-kadang menghilangkan polips dubur dan dengan demikian lebih disukai oleh banyak pakar. Sisa dubur diperiksa oleh sigmoidoscopy tiap 3 sampai 6 bulan, agar polips baru bisa dihilangkan. Jika polips baru muncul terlalu cepat, dubur juga harus disingkirkan. Jika dubur disingkirkan, lubang operasi diciptakan lewat dinding abdominal dari usus kecil (ileostomy). Kotoran badan dikeluarkan lewat ileostomy ke dalam kantong disposable.

Beberapa obat anti inflamasi nonsteroid (NSAIDs) sedang dipelajari untuk kemampuan mereka untuk membalik pertumbuhan polips pada penderita dengan poliposis keluarga adenomatous. Efek mereka sementara, tetapi, dan begitu obat ini dihentikan, polips mulai bertambah besar lagi.(medicastore)



Insulinoma : Tumor Pankreas

Insulinoma merupakan tumor pankreas yang jarang terjadi, dimana tumor ini menghasilkan insulin, suatu hormon yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Hanya 10% insulinoma yang bersifat ganas.

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi resiko terjadinya insulinoma meningkat pada penderita neoplasia endokrin multipel tipe I.


GEJALA


Gejala-gejalanya disebabkan oleh rendahnya kadar gula dalam darah.
Gejala ini muncul jika penderita tidak makan selama berjam-jam, dan paling sering timbul di pagi hari setelah puasa semalaman.

Gejalanya mirip dengan kelainan psikis dan kelainan saraf, yaitu:
- sakit kepala
- linglung
- gangguan penglihatan
- kelemahan otot
- goyah
- perubahan kepribadian.
Rendahnya kadar gula darah bisa menyebabkan penurunan kesadaran, kejang dan koma.

Gejala-gejala yang menyerupai kecemasan atau panik adalah:
- pingsan
- lemah
- gemetar
- palpitasi (jantung berdebar-debar)
- berkeringat
- rasa lapar
- gugup.

DIAGNOSA

Diagnosis insulinoma mungkin agak sulit.
Penderita biasanya diminta untuk berpuasa minimal selama 24 jam, kadang sampai 72 jam dan dipantau secara ketat, kalau perlu dirawat di rumah sakit. Setelah berpuasa, biasanya gejala-gejala akan muncul dan dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula dan kadar insulin.
Adanya insulinoma ditunjukkan dengan kadar gula yang sangat rendah dan kadar insulin yang tinggi.

Lokasi dari insulinoma ditentukan melalui pemeriksaan CT scan dan USG.

PENGOBATAN

Insulinoma diobati melalui pembedahan.(medicastore)



Gastrinoma : tumor penyebab radang usus

Gastrinoma adalah tumor pankreas yang menghasilkan hormon gastrin dalam jumlah yang sangat besar, yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan asam dan enzim-enzimnya, sehingga terjadi ulkus peptikum.

PENYEBAB

Kebanyakan penderita gastrinoma memiliki beberapa tumor lainnya yang berkelompok di dalam atau di dekat pankreas.
50% kasus merupakan suatu keganasan.

Kadang-kadang gastrinoma merupakan bagian dari suatu kelainan bawaan, yaitu Neoplasia endokrin multipel.
Neoplasia ini merupakan tumor yang berasal dari sel-sel pada kelenjar endokrin yang berlainan, seperti sel-sel yang menghasilkan insulin pada pankreas.

GEJALA

Sekresi gastrin yang berlebihan menyebabkan gejala-gejala yang disebut Sindroma Zollinger-Ellison.
Gejalanya berupa nyeri perut ringan sampai berat sebagai akibat dari ulkus peptikum di lambung, usus dua belas jari dan tempat lainnya di usus.

Bisa terjadi perforasi (perlubangan), perdarahan dan penyumbatan usus yang bisa berakibat fatal.
Tetapi 50% penderita mengalami gejala yang tidak lebih buruk dari penderita ulkus karena sebab yang lain.

Diare merupakan gejala awal pada 35-40% penderita lainnya.

DIAGNOSA

Dicurigai suatu gastrinoma jika seseorang menderita ulkus yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan ulkus yang biasa.

Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui adanya kadar gastrin yang abnormal.

Pemeriksaan cairan lambung menunjukkan kadar asam yang sangat tinggi.

Lokasi tumor biasanya sulit ditentukan, karena tumor biasanya berukuran kecil dan jumlahnya banyak. Tetapi bisa dilakukan pemeriksaan dengan CT scan, USG dan arteriografi, untuk mencoba mengetahui lokasinya.

PENGOBATAN

20% penderita tanpa neoplasia endokrin multipel, bisa sembuh dengan pembedahan.
Sebelum dilakukan pembedahan, penderita mendapatkan obat ulkus standar, seperti cimetidine, ranitidine dan famotidine, yang bisa meringankan gejala-gejalanya. Jika obat-obat tersebut tidak berhasil, bisa diberikan omeprazole yang bisa mengurangi sekresi asam.

Jika pengobatan diatas gagal, mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkat lambung (gastrektomi total).
Pembedahan ini tidak mengangkat tumornya, tetapi gastrin tidak akan menyerang lambung lagi, sehingga gejala-gejalanya hilang.
Jika lambung diangkat, diberikan tambahan vitamin B12 dan kalsium per-oral (melalui mulut) setiap harinya, dan suntikan vitamin B12 setiap bulan.

Jika tumor ganas sudah menyebar ke bagian tubuh yang lain, obat anti kanker (kemoterapi) bisa membantu mengurangi jumlah sel-sel tumor dan kadar gastrin dalam darah.(medicastore)



Glukagonoma : tumor penyebab kenaikan gula darah

Glukagonoma merupakan tumor yang menghasilkan hormon glukagon, yang akan menaikkan kadar gula dalam darah dan menyebabkan ruam kulit yang khas.

Sekitar 80% kasus merupakan keganasan. Tetapi mereka tumbuh lambat dan penderita banyak yang bertahan hidup sampai 15 tahun setelah tumor terdiagnosis.
Gejalanya dimulai pada usia 50 tahun. 80% penderitanya adalah wanita.


PENYEBAB


Penyebabnya tidak diketahui.

GEJALA

Kadar glukagon yang tinggi menyebabkan timbulnya gejala-gejala dari kencing manis (diabetes melitus).

Penderita mengalami penurunan berat badan.

90% penderita memiliki ruam kulit yang bersisik dan berwarna coklat-kemerahan (eritema nekrolitik migrans), dimulai dari selangkangan lalu di daerah bokong, lengan bawah dan tungkai.
Lidah tampak licin, berkilau dan berwarna merah-oranye.
Kulit di sudut bibir juga tampak pecah-pecah.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksan darah (kadar hormon glukagon tinggi) dan pemeriksaan angiografi serta pembedahan eksplorasi perut (untuk menentukan lokasi tumor).

Pemeriksaan darah menunjukkan anemia dan kadar lemak yang rendah.

PENGOBATAN

Pengangkatan tumor melalui pembedahan akan menghilangkan semua gejala.

Jika pengangkatan tumor tidak mungkin dilakukan atau jika tumor sudah menyebar, bisa diberikan obat anti kanker yang akan mengurangi kadar glukagon dan meringankan gejala-gejalanya.

Octreotide juga bisa menurunkan kadar glukagon, menghilangkan ruam kulit dan mengembalikan nafsu makan, sehingga berat badan bisa kembali normal.

Salep yang mengandung seng, bisa dioleskan pada ruam kulit.
Kadang ruam kulit diobati dengan asam amino atau asam lemak yang diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah). (medicastore)



Pankreatitis Akut : Peradangan tiba-tiba pada pankreas

Pankreatitis Akut adalah peradangan pankreas yang terjadi secara tiba-tiba, bisa bersifat ringan atau berakibat fatal.

Secara normal pankreas mengalirkan getah pankreas melalui saluran pankreas (duktus pankreatikus menuju ke usus dua belas jari (duodenum).
Getah pankreas ini mengandung enzim-enzim pencernaan dalam bentuk yang tidak aktif dan suatu penghambat yang bertugas mencegah pengaktivan enzim dalam perjalanannya menuju ke duodenum.

Sumbatan pada duktus pankreatikus (misalnya oleh batu empedu pada sfingter Oddi) akan menghentikan aliran getah pankreas.
Biasanya sumbatan ini bersifat sementara dan menyebabkan kerusakan kecil yang akan segera diperbaiki.
Namun bila sumbatannya berlanjut, enzim yang teraktivasi akan terkumpul di pankreas, melebihi penghambatnya dan mulai mencerna sel-sel pankreas, menyebabkan peradangan yang berat.


Kerusakan pada pankreas bisa menyebabkan enzim keluar dan masuk ke aliran darah atau rongga perut, dimana akan terjadi iritasi dan peradangan dari selaput rongga perut (peritonitis) atau organ lainnya.

Bagian dari pankreas yang menghasilkan hormon, terutama hormon insulin, cenderung tidak dihancurkan atau dipengaruhi.

PENYEBAB

Batu empedu dan alkoholisme merupakan penyebab terbanyak dari pankreatitis akut (hampir 80%).
Batu empedu tertahan di sfingter Oddi sehingga menghalangi lubang dari saluran pankreas. Tetapi kebanyakan batu empedu akan lewat dan masuk ke saluran usus.
Meminum alkohol lebih dari 4 ons/hari selama beberapa tahun bisa menyebabkan saluran kecil pankreas yang menuju ke saluran pankreas utama tersumbat, akhirnya menyebabkan pankreatitis akut.

Serangan dari suatu pankreatitis bisa dipicu oleh minum alkohol dalam jumlah sangat banyak atau makan makanan yang sangat banyak.
Beberapa keadaan lain juga bisa menyebabkan pankreatitis akut.

Penyebab Pankreatitis Akut :

1. Batu empedu
2. Alkoholisme
3. Obat-obat, seperti furosemide dan azathioprine
4. Gondongan (parotitis)
5. Kadar lemak darah yang tinggi, terutama trigliserida
6. Kerusakan pankreas karena pembedahan atau endoskopi
7. Kerusakan pankreas karena luka tusuk atau luka tembus
8. Kanker pankreas
9. Berkurangnya aliran darah ke pankreas, misalnya karena tekanan darah yang sangat rendah
10. Pankreatitis bawaan


GEJALA

Hampir setiap penderita mengalami nyeri yang hebat di perut atas bagian tengah, dibawah tulang dada (sternum). Nyeri sering menjalar ke punggung. Kadang nyeri pertama bisa dirasakan di perut bagian bawah.
Nyeri ini biasanya timbul secara tiba-tiba dan mencapai intensitas maksimumnya dalam beberapa menit. Nyeri biasanya berat dan menetap selama berhari-hari. Bahkan dosis besar dari suntikan narkotikpun sering tidak dapat mengurangi rasa nyeri ini.
Batuk, gerakan yang kasar dan pernafasan yang dalam, bisa membuat nyeri semakin memburuk. Duduk tegak dan bersandar ke depan bisa membantu meringankan rasa nyeri.

Sebagian besar penderita merasakan mual dan ingin muntah.

Penderita pankreatitis akut karena alkoholisme, bisa tidak menunjukkan gejala lainnya, selain nyeri yang tidak terlalu hebat.
Sedangkan penderita lainnya akan terlihat sangat sakit, berkeringat, denyut nadinya cepat (100-140 denyut per menit) dan pernafasannya cepat dan dangkal.

Pada awalnya, suhu tubuh bisa normal, namun meningkat dalam beberapa jam sampai 37,8-38,8° Celsius.
Tekanan darah bisa tinggi atau rendah, namun cenderung turun jika orang tersebut berdiri dan bisa menyebabkan pingsan.

Kadang-kadang bagian putih mata (sklera) tampak kekuningan.

20% penderita pankreatitis akut mengalami beberapa pembengkakan pada perut bagian atas.
Pembengkakan ini bisa terjadi karena terhentinya pergerakan isi lambung dan usus (keadaan yang disebut ileus gastrointestinal) atau karena pankreas yang meradang tersebut membesar dan mendorong lambung ke depan.
Bisa juga terjadi pengumpulan cairan dalam rongga perut (asites).

Pada pankreatitis akut yang berat (pankreatitis nekrotisasi), tekanan darah bisa turun, mungkin menyebabkan syok.
Pankreatitis akut yang berat bisa berakibat fatal.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan nyeri perutnya yang khas, terutama pada orang yang menderita penyakit batu empedu atau pada alkoholik.
Pada pemeriksaan fisik, otot dinding perut tampak kaku.
Pada pemeriksan dengan stetoskop, suara pergerakan usus terdengar berkurang.

Kadar enzim yang dihasilkan oleh pankreas (amilase dan lipase) biasanya meningkat pada hari pertama namun segera kembali normal pada hari ke3 dan ke7.
Kadang-kadang, kadar enzim ini tidak meningkat karena begitu banyaknya bagian pankreas yang dirusak sehingga hanya sedikit yang tertinggal dan menghasilkan enzim.

Penderita pankreatitis akut berat memiliki jumlah sel darah merah yang lebih kecil dari normal, karena adanya perdarahan ke dalam pankreas dan perut.

Pemeriksaan foto rontgen perut standar bisa memperlihatkan pelebaran usus atau memperlihatkan satu atau lebih batu empedu.
Pemeriksaan USG bisa menunjukkan adanya batu empedu di kandung empedu dan kadang-kadang dalam saluran empedu, selain itu USG juga bisa menemukan adanya pembengkakan pankreas.

Skening dengan tomografi bisa menunjukkan perubahan ukuran dari pankreas dan digunakan pada kasus-kasus yang berat dan kasus-kasus dengan komplikasi (misalnya penurunan tekanan darah yang hebat).
Gambaran yang sangat jelas pada tomografi, membantu dokter dalam menegakkan diagnosis yang tepat.

Pada pankreatitis akut yang berat, skening tomografi (CT scan) membantu menentukan ramalan penyakitnya (prognosis).
Bila pankreas tampak hanya membengkak ringan, prognosisnya bagus.
Bila tampak kerusakan pada sebagian besar pankreas, maka prognosisnya tidak begitu baik.

Endoskopi kolangiopankreatografi rertograd (tehnik sinar X yang menunjukan struktur dari saluran empedu dan saluran pankreas) biasanya dilakukan hanya jika penyebabnya adalah batu empedu pada saluran empedu yang besar.
Endoskopi dimasukkan melalui mulut pasien dan masuk ke dalam usus halus lalu menuju ke sfingter Oddi. Kemudian disuntikkan zat warna radioopak ke dalam saluran tersebut. Zat warna ini terlihat pada foto rontgen.
Bila pada rontgen tampak batu empedu, bisa dikeluarkan dengan menggunakan endoskop.

PENGOBATAN

Sebagian besar penderita pankreatitis akut dirawat di rumah sakit.
Penderita pankreatitis akut ringan harus menghindari semua makanan dan minuman, karena makan dan minum merangsang pankreas untuk menghasilkan lebih banyak enzim. Cairan dan zat gizi diberikan melalui infus.

Penderita pankreatitis akut berat biasanya dirawat di unit perawatan intensif, dimana tanda-tanda vitalnya (nadi, tekanan darah dan pernafasan) dipantau secara ketat.
Pengeluaran air kemih diukur dengan teratur. Juga diambil contoh darah untuk mengukur berbagai komponen darah, termasuk hematokrit, kadar gula darah, kadar elektrolit, jumlah sel darah putih dan kadar enzim darah.

Penderita mendapat makanannya melalui infus dan tidak diberikan apa-apa lewat mulut selama minimal 2 minggu dan mungkin selama 6 minggu.
Sebuah tabung dimasukan ke dalam hidung menuju ke lambung untuk menjaga lambungnya tetap kosong dan untuk memberikan antasid guna membantu mencegah terjadinya tukak lambung. Tabung ini juga berguna untuk mengeluarkan cairan dan udara terutama bila terdapat mual dan muntah.

Volume darah dipertahankan dengan memberikan cairan intravena dan fungsi jantung diawasi dengan ketat.
Oksigen diberikan melalui sungkup muka atau tabung hidung untuk meningkatkkan jumlahnya di dalam darah. Bila terapi ini tidak memadai, bisa dipasang alat bantu nafas untuk membantu pernafasan penderita.
Nyeri yang hebat biasanya diobati dengan meperidine.

Kadang-kadang dibutuhkan pembedahan pada beberapa hari pertama dari pankreatitis akut yang berat.
Pembedahan mungkin digunakan untuk meringankan pankreatitis yang disebabkan oleh cedera atau pembedahan eksplorasi bisa digunakan untuk memperjelas diagnosis yang masih mengambang.
Kadang-kadang bila kondisi penderita memburuk setelah minggu pertama, pembedahan dilakukan untuk mengeluarkan bagian pankreas yang terinfeksi dan tidak berfungsi.

Tejadinya infeksi pada pankreas yang meradang merupakan resiko dari pembedahan, terutama setelah minggu pertama. Dicurigai adanya infeksi, bila keadaan penderita memburuk dan timbul demam serta jumlah sel darah putih yang meningkat setelah gejala lainnya menghilang.
Diagnosis ditegakkan dengan membuat biakan dari contoh darah dan melakukan pemeriksaan CT scan. Contoh bisa diambil dari bagian pankreas yang terinfeksi dengan memasukan jarum melalui kulit menuju ke pankreas.
Infeksi diobati dengan antibiotik dan pembedahan.

Kadang-kadang di pankreas terbentuk pseudokista, yang terisi dengan enzim pankreas, cairan dan jaringan sisa, yang membesar seperti balon.
Bila pesudokista berkembang menjadi lebih besar dan menyebabkan nyeri atau gejala lain, dilakukan dekompresi. Dekompresi harus segera dilakukan bila pseudokista membesar dengan cepat, mengalami infeksi, mengalami perdarahan atau tampak akan pecah.
Tergantung pada lokasinya, dekompresi bisa dilakukan dengan memasukkan kateter melaui kulit dan mengeluarkan isinya sampai kering selama beberapa minggu, atau melalui prosedur pembedahan.

Jika pankreatitis akut terjadi karena batu empedu, pengobatan tergantung pada tingkat keparahannya.
Bila ringan, pengangkatan kandung empedu biasanya dapat ditunda sampai gejalanya mereda.
Pankreatitis berat yang disebabkan oleh batu empedu dapat diobati dengan endoskopi atau pembedahan.
Prosedur pembedahan terdiri dari pengangkatan kandung empedu dan membersihkan salurannya.
Pada penderita usia lanjut yang juga memiliki penyakit lain (misalnya penyakit jantung), sering dilakukan endoskopi. Tetapi jika pengobatan ini gagal, harus dilakukan pembedahan.(medicastore)



Pankreatitis Kronis

Pankreatitis Kronis merupakan peradangan pankreas yang menahun.

PENYEBAB

Di Amerika Serikat, penyebab paling sering dari pankreatitis kronis adalah alkoholisme.
Penyebab lainnya adalah faktor keturunan dan penyumbatan saluran pankreas yang disebabkan oleh penyempitan saluran atau kanker pankreas.
Pankreatitis akut jarang menyebabkan penyempitan pada saluran pankreas yang akan mengarah pada terjadinya pankreatitis kronis.
Pada banyak kasus, penyebab pankreatitis kronis tidak diketahui.

Di negara-negara tropis (Indonesia, India, Nigeria), pankreatitis kronis dengan sebab yang tidak diketahui yang terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, bisa menyebabkan diabetes dan penumpukan kalsium di pankreas.
Gejala awalnya umumnya berasal dari diabetes.



GEJALA


Gejala pankreatitis kronis umumnya terbagi dalam dua pola.
Yang pertama, penderita mengalami nyeri perut bagian tengah yang menetap, yang beratnya bervariasi.
Yang kedua, penderita mengalami episode pankreatitis yang hilang timbul, dengan gejala yang mirip dengan pankreatitis akut ringan sampai sedang. Nyerinya kadang-kadang berat dan berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari.

Pada kedua pola tersebut, sejalan dengan perkembangan penyakitnya, sel-sel yang menghasilkan enzim pencernaan, secara perlahan mengalami kerusakan, sehingga akhirnya rasa nyeri tidak timbul.

Dengan menurunnya jumlah enzim pencernaan, makanan tidak diserap secara optimal, dan penderita akan mengeluarkan tinja yang banyak dan berbau busuk. Tinja bisa berwarna terang dan berminyak dan bahkan bisa mengandung tetesan-tetesan minyak.
Gangguan penyerapan juga menyebabkan turunnya berat badan.

Pada akhirnya sel penghasil insulin mungkin mengalami kerusakan dan secara perlahan akan menyebabkan kencing manis (diabetes).

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala atau adanya riwayat pankreatitis akut.

Pemeriksaan darah kurang bermanfaat dalam mendiagnosis pankreatitis kronis, tetapi bisa menunjukan adanya peningkatan kadar amilase dan lipase.
Pemeriksaan darah juga dapat digunakan untuk mengetahui kadar gula darah , yang mungkin akan meningkat.

Foto rontgen perut dan pemeriksaan USG bisa menunjukan adanya batu pada pankreas.

Endoskopi pankreatografi retrograd (tehnik sinar X yang memperlihatkan struktur dari saluran pankreas) bisa memperlihatkan saluran yang melebar, penyempitan saluran atau batu pada saluran.

CT scan bisa memperlihatkan adanya perubahan ukuran, bentuk dan tekstur dari pankreas.

PENGOBATAN

Selama suatu serangan, yang sangat penting adalah menghindari alkohol.
Menghindari semua makanan dan hanya menerima cairan melalui infus, dapat mengistirahatkan pankreas dan usus juga bisa mengurangi rasa nyeri.
Tetapi pereda nyeri golongan narkotik, masih sering diperlukan untuk mengurangi rasa nyeri.

Untuk mengurangi serangan, dianjurkan makan 4-5 kali/hari, yang mengandung sedikit lemak dan protein, dan banyak karbohidrat.
Alkohol harus tetap dihindari.

Bila sakit berlanjut, kemungkinan telah terjadi komplikasi, seperti masa peradangan di kepala pankreas atau suatu pseudokista.
Masa peradangan memerlukan terapi pembedahan.
Pseudokista yang menyebabkan nyeri sejalan dengan perkembangannya, mungkin harus menjalani dekompresi (pengurangan penekanan).

Bila penderita terus menerus merasakan nyeri dan tidak ada komplikasi, biasanya dokter menyuntikan penghambat nyeri ke saraf pankreas sehingga rangsangannya tidak sampai ke otak.

Bila cara ini gagal, mungkin diperlukan pembedahan.
Jika saluran pankreasnya melebar, pembuatan jalan pintas dari pankreas ke usus halus, akan mengurangi rasa nyeri pada sekitar 70-80% penderita.
Jika salurannya tidak melebar, sebagian dari pankreas mungkin harus diangkat.
Bila kepala pankreas terkena, bagian ini diangkat bersamaan dengan usus dua belas jari. Pembedahan ini dapat mengurangi nyeri pada 60-80% penderita.

Pada pecandu alkohol yang mengalami penyembuhan, pengangkatan sebagian pankreas dilakukan hanya pada mereka yang dapat mengatasi diabetes yang akan terjadi setelah pembedahan.

Dengan meminum tablet atau kapsul yang mengandung ekstrak enzim pankreas pada saat makan, dapat membuat tinja menjadi kurang berlemak dan memperbaiki penyerapan makanan, tapi masalah ini jarang dapat teratasi.

Bila perlu, larutan antasid atau penghambat H2 dapat diminum bersamaan dengan enzim pankreas.

Dengan pengobatan tersebut, berat badan penderita biasanya akan meningkat, buang air besarnya menjadi lebih jarang, tidak lagi terdapat tetesan minyak pada tinjanya dan secara umum akan merasa lebih baik.

Jika pengobatan diatas tidak efektif, penderita dapat mencoba mengurangi asupan lemak.
Mungkin juga dibutuhkan tambahan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K).(medicastore)



Vipoma : Tumor pankreas penyebab diare berat

Vipoma adalah jenis langka pada tumor pankreas yang menghasilkan vasoactive intestinal peptide (VIP), sebuah zat yang menyebabkan diare berair berat.

Sekitar 50 sampai 75% tumor ini adalah kanker. Pada sekitar 6% orang, vipoma terjadi sebagai bagian dari multiple endocrine neoplasia.



GEJALA


Gejala utama adalah diare encer secara besar-besaran yang lama. Orang menghasilkan 1 sampai 3 liter (1000 sampai 3000 ml) kotoran sehari, menyebabkan dehidrasi. Pada 50% penderita, diare adalah konstan, dan di dalam tidur, diare berat bervariasi setiap saat.

Karena diare menghilangkan banyak garam normal pada tubuh, orang seringkali mengalami kadar potasium yang rendah pada darah (hypokalemia), dan asam darah berlebihan (acidosis). Perubahan ini bisa menyebabkan lesu, otot lemah, mual, muntah, dan sakit kram perut. Beberapa orang mengalami pusing.

DIAGNOSA

Seorang dokter mendasari diagnosa pada gejala orang tersebut dan menemukan kadar yang meningkat pada VIP di dalam darah. Orang dengan kadar VIP meningkat harus melakukan endoskopi ultrasonik atau PET scan untuk mendeteksi lokasi vipoma.

PENGOBATAN

Awalnya cairan dan elektrolit harus diganti. Bikarbonat harus diberikan untuk menggantikan kehilangan dari kotoran dan menghindari acidosis. Karena air dan elektrolit selanjutnya akan hilang di dalam kotoran sebagaimana rehidrasi di capai, dokter bisa menjumpai kesulitan untuk secara kontinyu menggantikan air dan elektrolit.

Obat octreotide biasanya mengendalikan diare, tetapi dosis besar kemungkinan diperlukan. Operasi pengangkatan pada vipoma menyembuhkan sekitar 50% orang yang tumornya belum menyebar. Operasi bisa sementara waktu menghilangkan gejala pada orang yang tumornya telah menyebar. Kemoterapi tidak menyembuhkan penyakit ini. (medicastore)



Divertikulosis

Divertikulosis adalah penyakit yang ditandai dengan adanya divertikula, biasanya pada usus besar.

Divertikula bisa muncul di setiap bagian dari usus besar, tetapi paling sering terdapat di kolon sigmoid, yaitu bagian terakhir dari usus besar tepat sebelum rektum.
Sebuah divertikulum merupakan penonjolan pada titik-titik yang lemah, biasanya pada titik dimana pembuluh nadi (arteri) masuk ke dalam lapisan otot dari usus besar.

Kejang (spasme) diduga menyebabkan bertambahnya tekanan dalam usus besar, sehingga akan menyebabkan terjadinya lebih banyak divertikula dan memperbesar divertikula yang sudah ada.

Ukuran divertikula bermacam-macam, mulai dari 0,25-2,5 cm.
Jarang timbul sebelum usia 40 tahun. Pada usia 90 tahun, seseorang bisa memiliki lebih dari satu divertikula.

Divertikula raksasa memiliki ukuran sekitar 2,5-15 cm, jarang membentuk kantong yang menonjol keluar. Seseorang bisa hanya memiliki satu divertikula raksasa.

PENYEBAB

Penyebab utama dari penyakit divertikulum adalah makanan rendah serat.

Serat merupakan bagian dari buah-buahan, sayuran dan gandum yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

Terdapat 2 jenis serat:

  • Serat yang larut dalam air, di dalam usus terdapat dalam bentuk yang menyerupai agar-agar yang lembut
  • Serat yang tidak larut dalam air, melewati usus tanpa mengalami perubahan bentuk.
Kedua jenis serat tersebut membantu memperlunak tinja sehingga mudah melewati usus. Serat juga mencegah sembelit (konstipasi).

Sembelit menyebabkan otot-otot menjadi tegang karena tinja yang terdapat di dalam usus terlalu keras. Hal ini merupakan penyebab utama dari meningkatnya tekanan di dalam usus besar.

Tekanan yang berlebihan menyebabkan titik-titik lemah pada usus besar menonjol dan membentuk divertikula.

GEJALA

Kebanyakan penderita divertikulosis tidak menunjukan gejala. Tetapi beberapa ahli yakin bahwa bila seseorang mengalami nyeri kram, diare dan gangguan pencernaan lainnya, yang tidak diketahui penyebabnya, bisa dipastikan penyebabnya adalah divertikulosis.

Pintu divertikulum bisa mengalami perdarahan, yang akan masuk ke dalam usus dan keluar melalui rektum.

Perdarahan bisa terjadi jika tinja terjepit di dalam divertikulum dan merusak pembuluh darahnya.

Perdarahan lebih sering terjadi pada divertikula yang terletak di kolon asendens.

Divertikulanya sendiri tidak berbahaya. Tetapi tinja yang terperangkap di dalam divertikulum, bukan saja bisa menyebabkan perdarahan, tetapi juga menyebabkan peradangan dan infeksi, sehingga timbul divertikulitis.

Sumber perdarahan bisa diketahui melalui pemeriksaan kolonoskopi.

KOMPLIKASI

1. Perdarahan.

Perdarahan merupakan komplikasi yang jarang terjadi. Jika sebuah divertikula mengalami perdarahan, maka darah akan muncul dalam tinja atau di toilet.

Perdarahan bisa bersifat berat, tetapi juga bisa berhenti dengan sendirinya dan tidak memerlukan penanganan khusus.

Perdarahan terjadi karena sebuah pembuluh darah yang kecil di dalam sebuah divertikula menjadi lemah dan akhirnya pecah.

2. Abses, Perforasi & Peritonitis.

Infeksi yang menyebabkan terjadinya divertikulitis seringkali mereda dalam beberapa hari setelah antibiotik diberikan. Jika infeksi semakin memburuk, maka akan terbentuk abses di dalam kolon.

Abses merupakan suatu daerah terinfeksi yang berisi nanah dan bisa menyebabkan pembengkakan serta kerusakan jaringan.

Kadang divertikula yang terinfeksi akan membentuk lubang kecil, yang disebut perforasi. Perforasi ini memungkinkan mengalirnya nanah dari kolon dan masuk ke dalam daerah perut.

Jika absesnya kecil dan terbatas di dalam kolon, maka abses dengan pemberian antibiotik, abses ini akan mereda. Jika setelah pemberian antibiotik, absesnya menetap, maka dilakukan tindakan untuk membuang nanah (drainase).

Abses yang besar akan menimbulkan masalah yang serius jika infeksinnya bocor dan mencemari daerah diluar kolon. Infeksi yang menyebar ke dalam rongga perut disebut peritonitis. Peritonitis memerlukan tindakan pembedahan darurat untuk membersihkan rongga perut dan membuang bagian kolon yang rusak. Tanpa pembedahan, peritonitis bisa berakibat fatal.

3. Fistula.

Fistula merupakan hubungan jaringan yang abnormal diantara 2 organ atau diantara organ dan kulit.

Jika pada suatu infeksi jaringan yang mengalami kerusakan bersinggungan satu sama lain, kadang kedua jaringan tersebut akan menempel, sehingga terbentuklah fistula.

Jika infeksi karena divertikulitis menyebar keluar kolon, maka jaringan kolon bisa menempel ke jaringan di dekatnya. Organ yang paling sering terkena adalah kandung kemih, usus halus dan kulit.

Yang paling sering terbentuk adalah fistula diantara kandung kemih dan kolon. Hal ini lebih sering ditemukan pada pria. Fistula ini menyebabkan infeksi saluran kemih yang berat dan menahun. Kelainan ini bisa diatasi dengan pembedahan untuk mengangkat fistula dan bagian kolon yang terkena.

4. Penyumbatan usus.
Jaringan parut akibat infeksi bisa menyebabkan penyumbatan kolon parsial maupun total. Jika hal ini terjadi, maka kolon tidak mampu mendorong isi usus secara normal.
Penyumbatan total memerlukan tindakan pembedahan segera.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaaan fisik.
Pada pemeriksaan fisik dilakukan colok dubur ke dalam rektum untuk mengetahui adanya nyeri tekan, penyumbatan maupun darah.

Pemeriksaan terhadap contoh tinja dilakukan untuk mengetahui adanya tanda-tanda perdarahan dan pemeriksaan darah dilakukan untuk mencari tanda-tanda infeksi.

Jika terjadi perdarahan, maka untuk mengetahui sumbernya dilakukan pemeriksaan kolonoskopi.

PENGOBATAN

Mengkonsumsi makanan yang kaya akan serat (sayuran, buah-buahan dan sereal) bisa mengurangi gejala dan mencegah terjadinya komplikasi.

Bila diet tinggi serat saja tidak akan efektif, bisa ditambah dengan bekatul giling atau mengkonsumsi 3,5 gram psillium dalam 8 ons air 1-2 kali/hari. Metil seluclosa juga dapat membantu.

Diet rendah serat sebaiknya dihindari karena akan lebih banyak membutuhkan tekanan untuk mendorong isi usus.

Divertikulosis tidak membutuhkan pembedahan. Tetapi divertikula raksasa harus diangkat, karena mereka lebih sering mengalami infeksi dan perforasi (perlubangan). (medicastore)


Divertikulitis: Peradangan deivertikula

Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi pada satu atau beberapa divertikula.

Divertikulitis jarang terjadi pada orang yang berumur dibawah 40 tahun.


PENYEBAB


Penyebab terjadinya infeksi pada divertikula masih belum pasti.
Infeksi mungkin terjadi jika tinja atau bakteri terperangkap di dalam divertikula.

GEJALA

Gejala awalnya adalah nyeri, nyeri tumpul (biasanya pada bagian kiri bawah perut) dan demam.


KOMPLIKASI

Peradangan pada divertikula bisa menyebabkan terjadinya hubungan abnormal (fistula) antara usus besar dan organ lain. Kebanyakan fistula terbentuk diantara kolon sigmoid dan kandung kemih.
Fistula ini lebih sering terjadi pada pria, tapi bila rahim sudah diangkat, resiko terbentuknya fistula pada wanita akan meningkat.
Pada fistula tertentu, isi usus, termasuk bakteri normal, masuk ke kandung kemih dan menyebabkan infeksi saluran kemih.

Fistula lain dapat terjadi diantara usus besar dengan usus halus, rahim, vagina, dinding perut atau bahkan dengan paha atau dada.

Komplikasi lainnya yang mungkin terjadi adalah:
- peradangan di jaringan sekitarnya,
- penyebaran peradangan ke dinding usus
- pecahnya dinding divertikula
- abses
- infeksi perut (peritonitis)
- perdarahan
- penyumbatan usus.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

Pemeriksaan rontgen dengan barium enema dilakukan untuk memperkuat diagnosis atau untuk mengevaluasi masalah yang dapat merusak atau menembus usus yang meradang, sehingga pemeriksaan ini biasanya ditunda selama beberapa minggu.

Radang usus buntu (apendisitis) dan kanker usus besar (kanker kolon) atau kanker indung telur (kanker ovarium), paling sering dikelirukan dengan divertikulitis.
Pemeriksaan CT scan atau USG dilakukan untuk memastikan masalahnya bukan radang usus buntu atau abses.
Untuk menyingkirkan dugaan kanker, bisa dilakukan kolonoskopi, terutama bila terjadi perdarahan.

Pembedahan eksplorasi mungkin perlu dilakukan untuk memperkuat diagnosis.

PENGOBATAN

Divertikulitis yang ringan bisa diobati di rumah dengan istirahat, diet makanan cair dan antibiotik per-oral (melalui mulut). Gejala biasanya menghilang dengan cepat.
Setelah beberapa hari, bisa diberikan diet rendah serat dan psilium. Setelah satu bulan, bisa mulai lagi diberikan diet tinggi serat.

Penderita dengan gejala yang lebih berat, seperti nyeri perut yang terlokalisir, demam dan gejala lain dari infeksi serius atau komplikasi, umumnya dirawat di rumah sakit.
Diberikan cairan infus dan antibiotik, istirahat total di tempat tidur dan tidak minum maupun makan apapun melalui mulut, sampai gejalanya menghilang.

Bila keadaannya tidak membaik, terutama bila nyeri, nyeri tekan dan demam makin meningkat, mungkin perlu dilakukan pembedahan
Hanya sekitar 20% penderita divertikulitis yang membutuhkan pembedahan karena keadaannya tidak membaik, dimana sekitar 70% mengalami nyeri dan peradangan, dan yang lainnya lagi mengalami perdarahan, fistula atau penyumbatan.

Pembedahan darurat harus dilakukan pada penderita yang mengalami perforasi dan peritonitis.
Bagian yang mengalami perforasi diangkat, dan dibuat saluran antara usus besar dan permukaan kulit (kolostomi).

Jika terjadi perdarahan hebat, sumbernya dapat diidentifikasi dengan melakukan pemeriksaan angiografi (menyuntikan zat warna ke dalam pembuluh darah yang memasok darah ke usus besar lalu difoto rontgen).
Penyuntikan vasopresin (obat yang menyempitkan pembuluh balik) dapat mengendalikan perdarahan namun berbahaya, terutama pada usia lanjut.

Pada bebarapa kasus, perdarahan timbul lagi dalam beberapa hari, sehingga diperlukan pembedahan. Pengangkatan bagian usus yang terkena dimungkinkan hanya bila sumber perdarahannya diketahui. Jika tidak, bagian usus yang diangkat lebih banyak lagi (kolektomi subtotal)
Bila tanpa pengobatan, perdarahan berhenti (atau berkurang), cara terbaik untuk menentukan penyebab perdarahan adalah dengan melakukan kolonoskopi.

Pengobatan untuk fistula meliputi pengangkatan bagian usus besar dimana fistula dimulai dan menyatukan kembali ujung-ujungnya.

Alasan dilakukannya pembedahan elektif pada divertikulitis

Keadaan
Terjadi 2 kali atau lebih serangan divertikulitis atau 1 kali serangan pada penderita dibawah usia 50 tahun
Alasan
Resiko tinggi terjadinya komplikasi

Keadaan
Perkembangan penyakit yg cepat
Alasan
Resiko tinggi terjadinya komplikasi

Keadaan
Massa lunak di perut yang menetap
Alasan
Bisa merupakan keganasan

Keadaan
Foto rontgen menunjukkan perubahan yg mencurigakan di bagian bawah usus besar (kolon sigmoid)
Alasan
Bisa merupakan keganasan

Keadaan
Nyeri waktu berkemih pada laki-laki dan pada wanita yang menjalani pengangkatan rahim
Alasan

Keadaan
Merupakan petunjuk akan adanya perforasi pada kandung kemih
Nyeri perut mendadak pada orang yang minum kortikosteroid
Alasan
Usus besar bisa mengalami perforasi ke rongga perut(medicastore)



Penyakit Crohn : Peradangan menahun pada dinding usus

Penyakit Crohn (Enteritis Regionalis, Ileitis Granulomatosa, Ileokolitis) adalah peradangan menahun pada dinding usus.

Penyakit ini mengenai seluruh ketebalan dinding usus. Kebanyakan terjadi pada bagian terendah dari usus halus (ileum) dan usus besar, namun dapat terjadi pada bagian manapun dari saluran pencernaan, mulai dari mulut sampai anus, dan bahkan kulit sekitar anus.

Pada beberapa dekade yang lalu, penyakit Crohn lebih sering ditemukan di negara barat dan negara berkembang. Terjadi pada pria dan wanita, lebih sering pada bangsa Yahudi, dan cenderung terjadi pada keluarga yang juga memiliki riwayat kolitis ulserativa.
Kebanyakan kasus muncul sebelum umur 30 tahun, paling sering dimulai antara usia 14-24 tahun.

Penyakit ini mempengaruhi daerah tertentu dari usus, kadang terdapat daerah normal diantara daerah yang terkena.
Pada sekitar 35 % dari penderita penyakit Crohn, hanya ileum yang terkena. Pada sekitar 20%, hanya usus besar yang terkena. Dan pada sekitar 45 %, ileum maupun usus besar terkena.


PENYEBAB


Penyebab penyakit Crohn tidak diketahui.
Penelitian memusatkan perhatian pada tiga kemungkinan penyebabnya, yaitu:
- Kelainan fungsi sistim pertahanan tubuh
- Infeksi
- Makanan.

GEJALA

Gejala awal yang paling sering ditemukan adalah diare menahun, nyeri kram perut, demam, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan atau rasa penuh pada perut bagian bawah, lebih sering di sisi kanan.

Komplikasi yang sering terjadi dari peradangan ini adalah penyumbatan usus, saluran penghubung yang abnormal (fistula) dan kantong berisi nanah (abses).
Fistula bisa menghubungkan dua bagian usus yang berbeda. Fistula juga bisa menghubungkan usus dengan kandung kemih atau usus dengan permukaan kulit, terutama kulit di sekitar anus.

Adanya lobang pada usus halus (perforasi usus halus) merupakan komplikasi yang jarang terjadi.
Jika mengenai usus besar, sering terjadi perdarahan rektum. Setelah beberapa tahun, resiko menderita kanker usus besar meningkat.

Sekitar sepertiga penderita penyakit Crohn memiliki masalah di sekitar anus, terutama fistula dan lecet (fissura) pada lapisan selaput lendir anus.

Penyalit Crohn dihubungkan dengan kelainan tertentu pada bagian tubuh lainnya, seperti batu empedu, kelainan penyerapan zat gizi dan penumpukan amiloid (amiloidosis).

Bila penyakit Crohn menyebabkan timbulnya gejala-gejala saluran pencernaan, penderita juga bisa mengalami :
- peradangan sendi (artritis)
- peradangan bagian putih mata (episkleritis)
- luka terbuka di mulut (stomatitis aftosa)
- nodul kulit yang meradang pada tangan dan kaki (eritema nodosum) dan
- luka biru-merah di kulit yang bernanah (pioderma gangrenosum).

Jika penyakit Crohn tidak menyebabkan timbulnya gejala-gejala saluran pencernaan, penderita masih bisa mengalami :
- peradangan pada tulang belakang (spondilitis ankilosa)
- peradangan pada sendi panggul (sakroiliitis)
- peradangan di dalam mata (uveitis) dan
- peradangan pada saluran empedu (kolangitis sklerosis primer).

Pada anak-anak, gejala-gejala saluran pencernaan seperti sakit perut dan diare sering bukan merupakan gejala utama dan bisa tidak muncul sama sekali.
Gejala utamanya mungkin berupa peradangan sendi, demam, anemia atau pertumbuhan yang lambat.

Pola umum dari penyakit Crohn
Gejala-gejala penyakit Crohn pada setiap penderitanya berbeda, tetapi ada 4 pola yang umum terjadi, yaitu :

1. Peradangan : nyeri dan nyeri tekan di perut bawah sebelah kanan
2. Penyumbatan usus akut yang berulang, yang menyebabkan kejang dan nyeri hebat di dinding usus, pembengkakan perut, sembelit dan muntah-muntah
3. Peradangan dan penyumbatan usus parsial menahun, yang menyebabkan kurang gizi dan kelemahan menahun
4. Pembentukan saluran abnormal (fistula) dan kantung infeksi berisi nanah (abses), yang sering menyebabkan demam, adanya massa dalam perut yang terasa nyeri dan penurunan berat badan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya kram perut yang terasa nyeri dan diare berulang, terutama pada penderita yang juga memiliki peradangan pada sendi, mata dan kulit.

Tidak ada pemeriksaan khusus untuk mendeteksi penyakit Crohn, namun pemeriksaan darah bisa menunjukan adanya:
- anemia
- peningkatan abnormal dari jumlah sel darah putih
- kadar albumin yang rendah
- tanda-tanda peradangan lainnya.

Barium enema bisa menunjukkan gambaran yang khas untuk penyakit Crohn pada usus besar.

Jika masih belum pasti, bisa dilakukan pemeriksaan kolonoskopi (pemeriksaan usus besar) dan biopsi untuk memperkuat diagnosis.

CT scan bisa memperlihatkan perubahan di dinding usus dan menemukan adanya abses, namun tidak digunakan secara rutin sebagai pemeriksaan diagnostik awal.

PENGOBATAN

Pengobatan ditujukan untuk membantu mengurangi peradangan dan meringankan gejalanya.

Kram dan diare bisa diatasi dengan obat-obat antikolinergik, difenoksilat, loperamide, opium yang dilarutkan dalam alkohol dan codein. Obat-obat ini diberikan per-oral (melalui mulut) dan sebaiknya diminum sebelum makan.

Untuk membantu mencegah iritasi anus, diberikan metilselulosa atau preparat psillium, yang akan melunakkan tinja.

Sering diberikan antibiotik berspektrum luas.
Antibiotik metronidazole bisa membantu mengurangi gejala penyakit Crohn, terutama jika mengenai usus besar atau menyebabkan terjadinya abses dan fistula sekitar anus.
Penggunaan metronidazole jangka panjang dapat merusak saraf, menyebabkan perasaan tertusuk jarum pada lengan dan tungkai. Efek samping ini biasanya menghilang ketika obatnya dihentikan, tapi penyakit Crohn sering kambuh kembali setelah obat ini dihentikan.

Sulfasalazine dan obat lainnya dapat menekan peradangan ringan, terutama pada usus besar. Tetapi obat-obat ini kurang efektif pada penyakit Crohn yang kambuh secara tiba-tiba dan berat.

Kortikosteroid (misalnya prednisone), bisa menurunkan demam dan mengurangi diare, menyembuhkan sakit perut dan memperbaiki nafsu makan dan menimbulkan perasaan enak. Tetapi penggunaan kortikosteroid jangka panjang memiliki efek samping yang serius. Biasanya dosis tinggi dipakai untuk menyembuhkan peradangan berat dan gejalanya, kemudian dosisnya diturunkan dan obatnya dihentikan sesegera mungkin.

Obat-obatan seperti azatioprin dan mercaptopurine, yang merubah kerja dari sistim kekebalan tubuh, efektif untuk penyakit Crohn yang tidak memberikan respon terhadap obat-obatan lain dan terutama digunakan untuk mempertahankan waktu remisi (bebas gejala) yang panjang.

Obat ini mengubah keadaan penderita secara keseluruhan, menurunkan kebutuhan akan kortikosteroid dan sering menyembuhkan fistula.Tetapi obat ini sering tidak memberikan keuntungan selama 3-6 bulan dan bisa menyebabkan efek samping yang serius. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang ketat terhadap kemungkinan terjadinya alergi, peradangan pankreas (pankreatitis) dan penurunan jumlah sel darah putih.

Formula diet yang ketat, dimana masing-masing komponen gizinya diukur dengan tepat, bisa memperbaiki penyumbatan usus atau fistula, minimal untuk waktu yang singkat dan juga dapat membantu pertumbuhan anak-anak. Diet ini bisa dicoba sebelum pembedahan atau bersamaan dengan pembedahan.
Kadang-kadang zat makanan diberikan melalui infus, untuk mengkompensasi penyerapan yang buruk, yang sering terjadi pada penyakit Crohn.

Bila usus tersumbat atau bila abses atau fistula tidak menyembuh, mungkin dibutuhkan pembedahan.
Pembedahan untuk mengangkat bagian usus yang terkena dapat meringankan gejala namun tidak menyembuhkan penyakitnya.

Peradangan cenderung kambuh di daerah sambungan usus yang tertinggal. Pada hampir 50% kasus, diperlukan pembedahan kedua. Karena itu, pembedahan dilakukan hanya bila timbul komplikasi atau terjadi kegagalan terapi dengan obat.


PROGNOSIS

Beberapa penderita sembuh total setelah suatu serangan yang mengenai usus halus. Tetapi penyakit Crohn biasanya muncul lagi dengan selang waktu tidak teratur sepanjang hidup penderita. Kekambuhan ini bisa bersifat ringan atau berat, bisa sebentar atau lama.
Mengapa gejalanya datang dan pergi dan apa yang memicu episode baru atau yang menentukan keganasannya tidak diketahui.
Peradangan cenderung berulang pada daerah usus yang sama, namun bisa menyebar pada daerah lain setelah daerah yang pernah terkena diangkat melalui pembedahan.

Penyakit Crohn biasanya tidak berakibat fatal. Tetapi beberapa penderita meninggal karena kanker saluran pencernaan yang timbul pada penyakit Crohn yang menahun.(medicastore)




Kolitis Ulserativa : Luka menahun pada usus besar

Kolitis Ulserativa merupakan suatu penyakit menahun, dimana usus besar mengalami peradangan dan luka, yang menyebabkan diare berdarah, kram perut dan demam.

Kolitis ulserativa bisa dimulai pada umur berapapun, tapi biasanya dimulai antara umur 15-30 tahun.

Tidak seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa tidak selalu memperngaruhi seluruh ketebalan dari usus dan tidak pernah mengenai usus halus. Penyakit ini biasanya dimulai di rektum atau kolon sigmoid (ujung bawah dari usus besar) dan akhirnya menyebar ke sebagian atau seluruh usus besar.

Sekitar 10% penderita hanya mendapat satu kali serangan.

Proktitis ulserativa merupakan peradangan dan perlukaan di rektum.
Pada 10-30% penderita, penyakit ini akhirnya menyebar ke usus besar.
Jarang diperlukan pembedahan dan harapan hidupnya baik.


PENYEBAB


Penyebab penyakit ini tidak diketahui, namun faktor keturunan dan respon sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif di usus, diduga berperan dalam terjadinya kolitis ulserativa.

GEJALA

Suatu serangan bisa mendadak dan berat, menyebabkan diare hebat, demam tinggi, sakit perut dan peritonitis (radang selaput perut). Selama serangan, penderita tampak sangat sakit.

Yang lebih sering terjadi adalah serangannya dimulai bertahap, dimana penderita memiliki keinginan untuk buang air besar yang sangat, kram ringan pada perut bawah dan tinja yang berdarah dan berlendir.

Jika penyakit ini terbatas pada rektum dan kolon sigmoid, tinja mungkin normal atau keras dan kering. Tetapi selama atau diantara waktu buang air besar, dari rektum keluar lendir yang mengandung banyak sel darah merah dan sel darah putih.
Gejala umum berupa demam, bisa ringan atau malah tidak muncul.

Jika penyakit menyebar ke usus besar, tinja lebih lunak dan penderita buang air besar sebanyak 10-20 kali/hari.
Penderita sering mengalami kram perut yang berat, kejang pada rektum yang terasa nyeri, disertai keinginan untuk buang air besar yang sangat. Pada malam haripun gejala ini tidak berkurang.
Tinja tampak encer dan mengandung nanah, darah dan lendir. Yang paling sering ditemukan adalah tinja yang hampir seluruhnya berisi darah dan nanah.
Penderita bisa demam, nafsu makannya menurun dan berat badannya berkurang.

KOMPLIKASI

1. Perdarahan, merupakan komplikasi yang sering menyebabkan anemia karena kekurangan zat besi.
Pada 10% penderita, serangan pertama sering menjadi berat, dengan perdarahan yang hebat, perforasi atau penyebaran infeksi.
2. Kolitis Toksik, terjadi kerusakan pada seluruh ketebalan dinding usus.
Kerusakan ini menyebabkan terjadinya ileus, dimana pergerakan dinding usus terhenti, sehingga isi usus tidak terdorong di dalam salurannnya. Perut tampak menggelembung. Usus besar kehilangan ketegangan ototnya dan akhirnya mengalami pelebaran.
Rontgen perut akan menunjukkan adanya gas di bagian usus yang lumpuh.
Jika usus besar sangat melebar, keadaannya disebut megakolon toksik. Penderita tampak sakit berat dengan demam yang sangat tinggi. Perut terasa nyeri dan jumlah sel darah putih meningkat.
Dengan pengobatan efektif dan segera, kurang dari 4% penderita yang meninggal. Jika perlukaan ini menyebabkan timbulnya lubang di usus (perforasi), maka resiko kematian akan meningkat.
3. Kanker Kolon (Kanker Usus Besar).
Resiko kanker usus besar meningkat pada orang yang menderita kolitis ulserativa yang lama dan berat.
Resiko tertinggi adalah bila seluruh usus besar terkena dan penderita telah mengidap penyakit ini selama lebih dari 10 tahun, tanpa menghiraukan seberapa aktif penyakitnya.
Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kolonoskopi (pemeriksaan usus besar) secara teratur, terutama pada penderita resiko tinggi terkena kanker, selama periode bebas gejala. Selama kolonoskopi, diambil sampel jaringan untuk diperiksa dibawah mikroskop.
Setiap tahunnya, 1% kasus akan menjadi kanker. Bila diagnosis kanker ditemukan pada stadium awal, kebanyakan penderita akan bertahan hidup.


Seperti halnya penyakit Crohn, kolitis ulserativa juga dihubungkan dengan kelainan yang mengenai bagian tubuh lainnya.
Bila kolitis ulserativa menyebabkan kambuhnya gejala usus, penderita juga mengalami :
- peradangan pada sendi (artritis)
- peradangan pada bagian putih mata (episkleritis)
- nodul kulit yang meradang (eritema nodosum) dan
- luka kulit biru-merah yang bernanah (pioderma gangrenosum).

Bila kolitis ulserativa tidak menyebabkan gejala usus, penderita masih bisa mengalami :
- peradangan tulang belakang (spondilitis ankilosa)
- peradangan pada sendi panggul (sakroiliitis) dan
- peradangan di dalam mata (uveitis).

Meskipun penderita kolitis ulserativa sering memiliki kelainan fungsi hati, hanya sekitar 1-3% yang memiliki gejala penyakit hati ringan sampai berat.
Penyakit hati yang berat bisa berupa :
- peradangan hati (hepatitis menahun yang aktif)
- peradangan saluran empedu (kolangitis sklerosa primer), yang menjadi sempit dan terkadang menutup, dan
- penggantian jaringan hati fungsional dengan jaringan fibrosa (sirosis).

Peradangan pada saluran empedu bisa muncul beberapa tahun sebelum gejala usus dari kolitis ulserativa timbul dan akan meningkatkan resiko kanker saluran empedu.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan tinja.

Pemeriksaan darah menunjukan adanya:
- anemia
- peningkatan jumlah sel darah putih
- peningkatan laju endap darah.

Sigmoidoskopi (pemeriksaan sigmoid) akan memperkuat diagnosis dan memungkinkan dokter untuk secara langsung mengamati beratnya peradangan. Bahkan selama masa bebas gejalapun, usus jarang terlihat normal.
Contoh jaringan yang diambil untuk pemeriksaan mikroskopik menunjukan suatu peradangan menahun.

Rontgen perut bisa menunjukan berat dan penyebaran penyakit.

Barium enema dan kolonoskopi biasanya tidak dikerjakan sebelum pengobatan dimulai, karena adanya resiko perforasi (pembentukan lubang) jika dilakukan pada stadium aktif penyakit.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran penyakit dan untuk meyakinkan tidak adanya kanker.

Peradangan usus besar memiliki banyak penyebab selain kolitis ulserativa. Karena itu, dokter menentukan apakah peradangan disebabkan oleh infeksi bakteri atau parasit.
Contoh tinja yang diperoleh selama pemeriksaan sigmoidoskopi diperiksa dibawah mikroskop dan dibiakkan.
Contoh darah dianalisa untuk menentukan apakah terdapat infeksi parasit.
Contoh jaringan diambil dari lapisan rektum dan diperiksa dibawah mikroskop.
Diperiksa apakah terdapat penyakit menular seksual pada rektum (seperti gonore, virus herpes atau infeksi klamidia), terutama pada pria homoseksual.
Pada orang tua dengan aterosklerosis, peradangan bisa disebabkan oleh aliran darah yang buruk ke usus besar.

Kanker usus besar jarang menyebabkan demam atau keluarnya nanah dari rektum, namun harus difikirkan kanker sebagai kemungkinan penyebab diare berdarah.

PENGOBATAN

Pengobatan ditujukan untuk mengendalikan peradangan, mengurangi gejala dan mengganti cairan dan zat gizi yang hilang.
Penderita sebaiknya menghindari buah dan sayuran mentah untuk mengurangi cedera fisik pada lapisan usus besar yang meradang.
Diet bebas susu bisa mengurangi gejala. Penambahan zat besi bisa menyembuhkan anemia yang disebabkan oleh hilangnya darah dalam tinja.

Obat-obatan antikolinergik atau dosis kecil loperamide atau difenoksilat, diberikan pada diare yang relatif ringan.
Untuk diare yang lebih berat, mungkin dibutuhkan dosis yang lebih besar dari difenoksilat atau opium yang dilarutkan dalam alkohol, loperamide atau codein.
Pada kasus-kasus yang berat, pemberian obat-obat anti-diare ini harus diawasi secara ketat, untuk menghindari terjadinya megakolon toksik.

Sulfasalazine, olsalazine atau mesalamine sering digunakan untuk mengurangi peradangan pada kolitis ulserativa dan untuk mencegah timbulnya gejala.
Obat-obatan ini biasanya diminum namun bisa juga diberikan sebagai enema (cairan yang disuntikkan ke dalam usus) atau supositoria (obat yang dimasukkan melalui dubur).

Penderita dengan kolitis berat menengah yang tidak menjalani perawatan rumah sakit, biasanya mendapatkan kortikosteroid per-oral (melalui mulut), seperti prednisone.
Prednisone dosis tinggi sering memicu proses penyembuhan. Setelah prednisone mengendalikan peradangannya, sering diberikan sulfasalazine, olsalazine atau mesalamine.
Secara bertahap dosis prednisone diturunkan dan akhirnya dihentikan. Pemberian kortikosteroid jangka panjang menimbulkan efek samping, meskipun kebanyakan akan menghilang jika pengobatan dihentikan.

Bila kolitis ulserativa yang ringan atau sedang terbatas pada sisi kiri usus besar (kolon desendens) dan di rektum, bisa diberikan enema dengan kortikosteroid atau mesalamine.

Bila penyakitnya menjadi berat, penderita harus dirawat di rumah sakit dan diberikan kortikosteroid intravena (melalui pembuluh darah).

Penderita dengan perdarahan rektum yang berat mungkin memerlukan transfusi darah dan cairan intravena.

Untuk mempertahankan fase penyembuhan, diberikan azathioprine dan merkaptopurin.
Siklosporin diberikan kepada penderita yang mendapat serangan berat dan tidak memberikan respon terhadap kortikosteroid. Tetapi sekitar 50% dari penderita ini, akhirnya memerlukan terapi pembedahan.


Pembedahan

Kolitis toksik merupakan suatu keadaan gawat darurat.
Segera setelah terditeksi atau bila terjadi ancaman megakolon toksik, semua obat anti-diare dihentikan, penderita dipuasakan, selang dimasukan ke dalam lambung atau usus kecil dan semua cairan, makanan dan obat-obatan diberikan melalui pembuluh darah.
Pasien diawasi dengan ketat untuk menghindari adanya peritonitis atau perforasi.
Bila tindakan ini tidak berhasil memperbaiki kondisi pasien dalam 24-48 jam, segera dilakukan pembedahan, dimana semua atau hampir sebagian besar usus besar diangkat.

Jika didiagnosis kanker atau adanya perubahan pre-kanker pada usus besar, maka pembedahan dilakukan bukan berdasarkan kedaruratan.
Pembedahan non-darurat juga dilakukan karena adanya penyempitan dari usus besar atau adanya gangguan pertumbuhan pada anak-anak.
Alasan paling umum dari pembedahan adalah penyakit menahun yang tidak sembuh-sembuh, sehingga membuat penderita tergantung kepada kortikosteroid dosis tinggi.

Pengangkatan seluruh usus besar dan rektum, secara permanen akan menyembuhkan kolitis ulserativa.
Penderita hidup dengan ileostomi (hubungan antara bagian terendah usus kecil dengan lubang di dinding perut) dan kantong ileostomi.

Prosedur pilihan lainnya adalah anastomosa ileo-anal, dimana usus besar dan sebagian besar rektum diangkat, dan sebuah reservoir dibuat dari usus kecil dan ditempatkan pada rektum yang tersisa, tepat diatas anus.(medicastore)



Hernia/Burut Dinding Perut

Hernia/burut dinding perut adalah tonjoloan usus lewat lubang atau pada area yang lemah dari dinding perut.

* Hernia dinding perut menyebabkan penonjolan yang tampak tetepi sedikit mengganggu.
* Diagnosa dibuat oleh dokter dengan pemeriksaab dan kadangkala dengan ultrasonografi.
* Perawatan termasuk operasi untuk memperbaiki hernia.

Hernia perut sering terjadi terutama pada pria. Ada sekitar 700.000 operasi hernia setiap tahun di Amerika Serikat. Hernia biasanya dinamakan berdasarkan tempat dimana terjadinya hernia.


Dinding perut tebal dan keras pada hampir semua areanya, sehingga hernia biasanya terjadi pada area yang lemah dimana lubang sebelumnya sudah ditutup. Mengangkat beban berat atau meregang dapat membuat hernia lebih nyata tetapi tidak menyebabkan hernia terbentuk.


1. Hernia inguinal

Hernia inguinal muncul pada lipatan pangkal paha atau pada kantung kemaluan. Sering terjadi pada pria. Ada dua tipe , langsung dan tak langsung, tergantung pada dimana tepatnya hernia terjadi.
2. Hernia umbilical

Hernia umbilical terjadi disekitar pusar (umbilicus). Banyak bayi yang mengalami hernia umbilical kecil karena lubang untuk pembuluh darah tidak tertutup secara sempurna. Orang dewasa yang mengalami hernia umbilical disebabkan oleh kegemukan, hamil, atau kelebihan cairan di dalam perut (ascites).
3. Hernia femoral

Suatu hernia yang terbentuk persis di bawah lipatan pangkal paha di tengah paha dimana arteri dan vena femoral meninggalkan perut menuju ke kaki. Tipe hernia ini umumnya terjadi pada wanita.
4. Hernia incisional

Kadangkala hernia terbentuk melalui sayatan operasi pada dinding perut. Tipe hernia ini mungkin terjadi setelah beberapa tahun setelah operasi.

5. Pengurungan dan pengikatan

Kadang-kadang, ikatan usus terjebak di dalam hernia, kondisi ini disebut pengurungan (incarceration). Jarang, hernia menjebak usus begitu kuat sehingga menghentikan suplai darah, kondisi ini disebut pengikatan (strangulation). Pada pengikatan, bagian usus yang terjebak dapat berkembang menjadi gangren sekurang-kurangnya 6 jam setelah terjadi. Dengan adanya gangrene, dinding usus akan mati, biasanya menyebabkan pecah, dimana menyebabkan peritonitis (pembengkakan dan biasanya infeksi pada rongga abdominal), shock dan jika tak diobati menyebabkan kematian.

GEJALA

Banyak orang hanya melihat tonjolan di tempat adanya hernia. Kadang-kadang hernia muncul hanya sewaktu mengangkat, batuk atau meregang. Biasanya terjadi sedikit atau tidak ada rasa tidak nyaman, dan tonjolan bisa ditekan kembali ke dalam oleh penderita atau dokter. Hernia terkurung tidak mempunyai gejala tambahan, tetapi tonjolan tidak dapat dikurangi. Hernia pengikatan menyebabkan nyeri yang menetap dan meningkat, biasanya disertai dengan mual dan muntah, tidak dapat dikurangi dan lembut ketika disentuh.

DIAGNOSA

Dokter membuat diagnosa berdasarkan pemeriksaan. Benjolan di pangkal paha yang menyerupai hernia membuat bengkak titik getah bening dan buah testis tida bisa turun. Pembengkakan buah zakar mungkin merupakan varcocele (kondisi dimana suplai darah pada testis berkembang menjadi varises vena) atau spematocele (kumpulan sperma pada kantung yang kemudian berkembang menjadi epididimis). Kadangkala dokter melakukan tes ultrasound untuk membantu menentukan diagnosa.

PENGOBATAN

Hernia umbilical pada bayi jarang mencekik dan tidak perlu diobati. Kebanyakan akan hilang sendiri tanpat perawatan dalam beberapa hari. Hernia umbilical yang sangat besar dapat diperbaiki setelah bayi berumur 2 tahun.

Karena tipe hernia lain dapat terjadi pengikatan, dokter biasanya memperbaikinya dengan operasi setelah terdiagnosa. Jika hernia terkuung atau terikat/tercekik, operasi dilakukan selekas mungkin. Walau demikian, perbaikan dilakukan di waktu penderita merasa nyaman (operasi elektif).

Menahan hernia dengan pita, pembalut atau alat lain kadang-kadang membuat penderita lebih nyaman tetapi tidak mengurangi resiko tercekik atau menyebabkan lubang menutup, oleh karena itu, hal itu tidak direkomendasikan. Hanya hernia umbilical hilang dengan sendirinya tanpa perawatan/pengobatan.(medicastore)




Collagenous Colitis dan Lymphocytic Colitis

Radang usus besar Collagenous dan radang usus besar lymphocytic adalah penyakit kronis, yang ditandai diare berair, dimana jenis tertentu dari sel darah putih merembes masuk sepanjang usus besar.

Penyakit kronis ini bisa mempengaruhi sepanjang usus besar, termasuk usus besar sigmoid dan dubur, tetapi sering tersebar tidak merata. Sepanjang usus membentuk lapisan tebal sejenis jaringan penghubung (kolagen) atau penumpukan lymphocytes (jenis tertentu sel darah putih).


PENYEBAB


Penyebabnya tidak diketahui, walaupun respon imunitas yang terlalu aktif karena faktor pemicu yang tidak dikenali nampaknya bis terjadi. Banyak orang yang mengalami radang usus besar Collagenous dan radang usus besar lymphocytic adalah pengguna reguler obat antiinflmasi nonsteroid(NSAIDs), tetapi obat ini tidak terbukti menjadi penyebab penyakit. Tidak seperti penyakit Crohn dan radang usus besar ulcerative, radang usus besar Collagenous dan radang usus besar lymphocytic tidak menambah risiko kanker usus besar.

Radang usus besar Collagenous terjadi pada wanita separuh baya atau lebih tua, sedangkan radang usus besar lymphocytic dapat terjadi pada orang yang lebih muda dan terjadi pada kedua jenis kelamin secara berimbang.

GEJALA

Selain diare tidak berdarah, dan berair, penderita radang usus besar collagenous atau radang usus besar lymphocytic sering mengalami rasa sakit kram perut, mual, kembung (distention), dan kehilangan berat badan. Berpuasa selama beberapa hari sering mengurangi frekuensi dan jumlah diare. Gejala diare dan lainnya sering turun naik, dengan periode gejala memburuk dan periode perbaikan atau penyembuhan sempurna.

DIAGNOSA

Seorang dokter mempertimbangkan diagnosa radang usus besar Collagenous dan radang usus besar lymphocytic jika penderita mengalami diare berair yang persisten dan jika pemeriksaan tidak menemukan penyebab lainnya. Penyakit didiagnosa berdasarkan pemeriksaan mikroskopis pada beberapa jaringan sampel yang diambil lapisan usus besar yang didapat selama colonoscopy (pemeriksaan usus besar dengan tabung pelihat yang fleksibel).

PENGOBATAN

Obat antidiare, seperti obat dengan efek antikolinergik (misalnya, beberapa antihistamin dan obat antidepresi) atau dosis kecil loperamide atau diphenoxylate, efektif bagi orang dengan penyakit ini. Obat anti inflamasi seperti bismut subsalicylate, sulfasalazine, dan mesalamine kadang-kadang efektif juga. Budesonide, corticosteroid baru dengan efek samping lebih sedikit, mungkin sangat membantu. Yang lain, cholestyramine, obat yang mengikat asam empedu, atau antibiotika mungkin berguna. Corticosteroids (seperti prednison) juga bekerja baik tetapi, karena efek samping yang serius, biasanya diresepkan bagi orang yang tidak merespon terhadap obat lainnya. (medicastore)

Ischemic colitis : Luka di Usus Besar

Ischemic colitis adalah luka pada usus besar yang dihasilkan dari sebuah gangguan pada suplai darah.

* Rasa sakit pada perut dan tinja berdarah adalah biasa.
* Colonoscopy biasanya dilakukan.
* Kebanyakan orang menjadi sembuh dengan cairan infus dan tidak makan apapun, namun sedikit yang membutuhkan operasi.


PENYEBAB


Ischemic colitis dihasilkan dari tersumbatnya sementara aliran darah melalui arteri yang mensuplai usus besar. Dokter seringkali tidak dapat menemukan penyebab berkurangnya aliran darah, namun hal ini sangat biasa diantara orang dengan penyakit jantung dan pembuluh darah, orang yang pernah mengalami operasi pada aorta mereka, atau orang yang mempunyai masalah dengan gumpalan darah yang meningkat. Ischemic colitis mempengaruhi khususnya orang berusia 60 tahun atau lebih.

Tersumbatnya aliran darah merusak lapisan bagian dalam dan lapisan sebelah dalam dinding usus besar, menyebabkan borok (perih) pada lapisan usus besar, yang bisa berdarah.

GEJALA


Biasanya, orang tersebut mengalami rasa sakit pada perut. Rasa sakit tersebut terasa lebih sering pada bagian kiri, namun bisa terjadi di daerah manapun pada perut. orang tersebut sering mengeluarkan tinja yang seringkali disertai dengan gumpalan merah kehitaman. Kadangkala darah merah terang keluar tanpa tinja. Demam ringan (biasanya dibawah 100º F (37.7ºC)) sering terjadi.
DIAGNOSA

Seorang dokter bisa menduga ischemic colitis berdasarkan pada gejala rasa sakit dan pendarahan, khususnya pada seseorang di atas 60 tahun. Hal ini penting bagi dokter untuk membedakan ischemic colitis dari ischemia mesenteric akut, sebuah kondisi yang lebih berbahaya dimana aliran darah yang menuju bagian dari usus besar tersumbat secara komplit dan tidak dapat diubah. Dokter menggunakan colonoscopy (pemeriksaan pada usus besar menggunakan pipa elastis untuk melihat) untuk membedakan ischemic colitis dari bentuk peradangan lainnya, seperti infeksi atau penyakit radang usus.

PENGOBATAN


Penderita ischemic colitis dirawat di rumah sakit. Pertama-tama, orang tersebut tidak diberikan cairan atau makanan melaui mulut sehingga usus dapat beristirahat. Sebagai gantinya, cairan, elektrolit, dan nutrisi diberikan dengan cara infus. Antibiotik seringkali diberikan untuk mencegah infeksi yang mungkin disertai peradangan. Dalam beberapa hari, antibiotik biasanya dihentikan dan dianjurkan untuk makan. Hampir semua penderita ischemic colitis bertambah baik dan sembuh setelah jangka waktu 1 sampai 2 minggu. Meskipun begitu, ketika gangguan pada supai darah bertambah parah atau lebih lama, bagian usus besar yang terkena bisa diangkat dengan cara operasi. Jarang, orang menjadi sembuh namun kemudian timbul luka parut pada daerah yang terkena, menyebabkan sebagian hambatan yang membutuhkan operasi perbaikan.(medicastore)


Radang usus besar ( Diversion Colitis)

Radang usus besar ( Diversion Colitis ) adalah peradangan yang terbentuk pada bagian bawah usus besar setelah saluran kotoran di atas bagian ini telah dialihkan dengan cara operasi.


Beberapa orang menjalani ileostomy (sebuah operasi pembuatan sambungan antara bagian paling usus kecil paling bawah dan bukaan pada dinding perut) atau sebuah colostomy (operasi pembuatan bukaan antara usus besar dan dinding perut). ileostostomies dan colostomies kemungkinan dilakukan untuk mengobati penyakit seperti kanker, ulcerative colitis, dan diverculitis atau untuk mengobati usus yang disebabkan sebuah luka. Pada banyak orang, khususnya ketika dokter mengharapkan memerlukan untuk membypass usus besar sementara waktu, baik seluruh usus besar atau sebagian usus besar yang tertinggal di bagian ujung dimana aliran kotoran dialihkan.


Pada sekitar sepertiga orang yang mengalami seluruh atau sebagian usus besar yang tertinggal di tempat setelah ileostomy atau colostomy, gejala-gejala radang usus besar, berkisar dari keluarnya lendir dari anus sampai pendarahan anus dan nyeri, bisa terjadi dalam 1 tahun setelah operasi. Kebanyakan orang tidak memerlukan pengobatan karena gejala-gejala tersebut tetap ringan. Operasi untuk menempel kembali dua bagian usus yang terpisah dan memperbaiki aliran kotoran normal biasanya menyebabkan resolusi pada peradangan dan gejala-gejala.(medicastore)




Fissura Anus : Luka Bernanah Pada Lapisan Anus

Fissura Anus (Fissure in ano, Ulkus anus) merupakan suatu rebekan atau luka bernanah (ulkus, borok) pada lapisan anus.

PENYEBAB

Biasanya disebabkan oleh cedera karena buang air besar yang keras dan besar.
Fissura menyebabkan otot melingkar (sfingter) dari anus mengalami kejang dan hal ini akan menyulitkan penyembuhan.


GEJALA


Fissura menyebabkan nyeri dan perdarahan selama atau segera setelah buang air besar.
Rasa nyeri akan berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam dan kemudian menghilang sampai saat buang air besar berikutnya.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah anus.

PENGOBATAN

Bisa diberikan pelunak tinja atau psilium, yang bisa mengurangi cedera karena buang air besar yang keras.

Pelumas berupa suppositoria (obat yang dimasukkan ke dalam dubur) juga bisa diberikan.

Duduk berendam dalam air hangat selama 10-15 menit setelah buang air besar, akan mengurangi rasa tidak nyaman dan membantu meningkatkan aliran darah, sehingga membantu proses penyembuhan.

Pembedahan dilakukan bila pengobatan yang lainnya tidak berhasil.(medicastore)



Hemoroid (Wasir)

Hemoroid (Wasir) adalah pembengkakan jaringan yang mengandung pembuluh balik (vena) dan terletak di dinding rektum dan anus.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana limbah (tinja, kotoran) keluar dari dalam tubuh.
Rektum merupakan bagian dari saluran pencernaan diatas anus, dimana tinja disimpan sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui anus.

Hemoroid bisa mengalami peradangan, menyebabkan terbentuknya bekuan darah (trombus), perdarahan atau akan membesar dan menonjol keluar.
Wasir yang tetap berada di anus disebut hemoroid interna (wasir dalam) dan wasir yang keluar dari anus disebut hemoroid eksterna (wasir luar).


PENYEBAB


Wasir bisa terjadi karena peregangan berulang selama buang air besar, dan sembelit (kesulitan buang air besar, konstipasi) bisa membuat peregangannya bertambah buruk.

Penyakit hati menyebabkan kenaikan tekan
an darah pada vena portal dan kadang-kadang menyebabkan terbentuknya wasir.
GEJALA

Wasir bisa mengeluarkan darah, terutama setelah buang air besar, sehingga tinja mengandung darah atau terdapat bercak darah di handuk/tisu kamar mandi.
Darahnya bisa membuat air di kakus menjadi merah.
Tetapi jumlah darah biasanya sedikit dan wasir jarang menyebabkan kehilangan darah yang berat atau anemia.
Wasir yang menonjol keluar mungkin harus dimasukkan kembali dengan tangan perlahan-lahan atau bisa juga masuk dengan sendirinya.
Wasir dapat membengkak dan menjadi nyeri bila permukaannya terkena gesekan atau jika di dalamnya terbentuk bekuan darah.
Kadang wasir bisa mengeluarkan lendir dan menimbulkan perasaan bahwa masih ada isi rektum yang belum dikeluarkan.


Gatal pada daerah anus (pruritus ani) bukan gejala dari wasir. Rasa gatal bisa terjadi karena sulit untuk menjaga kebersihan di daerah yang terasa nyeri ini.
DIAGNOSA

Diagnosis wasir yang membengkak dan terasa nyeri ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah anus dan rektum.

Untuk keadaan yang lebih serius, misalnya tumor, bisa dibantu dengan pemeriksaan anoskopi dan sigmoidoskopi.

PENGOBATAN

Biasanya, wasir tidak membutuhkan pengobatan kecuali bila menyebabkan gejala.

Obat pelunak tinja atau psilium bisa mengurangi sembelit dan peregangan yang menyertainya.

Suntikan skleroterapi diberikan kepada penderit wasir yang mengalami perdarahan.
Dengan suntikan ini, vena digantikan oleh jaringan parut.

Wasir dalam yang besar dan tidak bereaksi terhadap suntikan skleroterapi, diikat dengan pita karet. Cara ini, disebut ligasi pita karet, meyebabkan wasir menjadi layu dan putus tanpa rasa sakit.
Pengobatan ini dilakukan dengan selang waktu 2 minggu atau lebih. Mungkin diperlukan 3-6 kali pengobatan.

Wasir juga bisa dihancurkan dengan menggunakan laser (perusakan laser), sinar infra merah (fotokoagulasi infra merah) atau dengan arus listrik (elektrokoagulasi).

Pembedahan mungkin digunakan bila pengobatan lain gagal.

Bila wasir dengan bekuan darah menyebabkan nyeri, maka bisa diobati dengan cara:
- duduk berendam dalam air hangat
- mengoleskan salep obat bius lokal
- pengompresan dengan kemiri.
Nyeri dan pembengkakan biasanya akan berkurang beberapa saat kemudian, dan bekuan menghilang setelah 4-6 minggu.
Pilihan lainnya adalah memotong vena dan mengeluarkan bekuan, yang dengan segera akan mengurangi nyeri.(medicastore)



Proktitis : peradangan pada lapisan rektum

Proktitis adalah peradangan pada lapisan rektum (mukosa rektum).

Pada proktitis ulserativa, ulkus (luka) muncul pada lapisan rektum yang meradang. Hal ini bisa mengenai rektum bagian bawah selebar 2,5-10 cm.
Beberapa kasus sudah memberikan respon terhadap pengobatan; yang lainnya menetap atau kambuh dan membutuhkan pengobatan jangka panjang.
Beberapa kasus akhirnya berkembang menjadi kolitis ulserativa.


PENYEBAB


Proktitis memiliki beberapa penyebab :

1. Penyakit Crohn atau kolitis ulserativa
2. Penyakit menular seksual (gonore, sifilis, infeksi Chlamydia trachomatis, herpes simpleks, infeksi sitomegalovirus), terutama pada laki-laki homoseksual.
3. Bakteri spesifik seperti Salmonella
4. Penggunaan antibiotik tertentu yang merusak bakteri usus normal dan memungkinkan bakteri lainnya tumbuh
5. Terapi penyinaran pada rektum atau di sekitar rektum.


Orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya proktitis, terutama pada infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks atau sitomegalovirus.

GEJALA

Proktitis terutama menyebabkan perdarahan yang tidak nyeri atau pengeluaran lendir dari rektum.

Jika penyebabnya gonore, herpes simpleks atau sitomegalovirus, anus dan rektum akan terasa sangat nyeri.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan dengan proktoskop atau sigmoidoskop dan hasil pemeriksaan dari contoh jaringan lapisan rektum.
Pemeriksaan laboratorium bisa menemukan jenis kuman, jamur atau virus yang menjadi penyebabnya.

Daerah lain dari usus juga bisa diperiksa dengan menggunakan kolonoskop atau barium enema.

PENGOBATAN

Antibiotik merupakan pengobatan terbaik untuk proktitis yang disebabkan oleh infeksi kuman spesifik.

Jika proktitis disebabkan karena penggunaan antibiotik yang merusak flora normal usus, bisa digunakan metronidazole atau vancomycin untuk menghancurkan kuman yang merugikan.

Bila penyebabnya adalah terapi penyinaran atau tidak diketahui, bisa diberikan kortikosteroid (misalnya hydrocortisone dan mesalamine).
Keduanya dapat diberikan sebagai enema (cairan yang dimasukkan ke dalam usus/usus besar) atau sebagai suppositoria (obat yang dimasukkan melalui dubur).
Kortison diberikan dalam bentuk busa yang dimasukan dengan bantuan alat khusus.
Sulfasalazine atau obat serupa bisa diberikan per-oral (melalui mulut) dalam waktu bersamaan.

Bila pengobatan tersebut tidak mengurangi proses peradangan, bisa diberikan kortikosteroid per-oral (melalui mulut).(medicastore)



Penyakit Pilonidal

Penyakit Pilonidal adalah infeksi yang disebabkan oleh rambut yang melukai kulit di ujung atas dari celah diantara bokong.

Abses Pilonidal adalah pengumpulan nanah pada sisi yang terinfeksi.
Sinus Pilonidal adalah luka kering yang menahun pada sisi yang terinfeksi.

Penyakit pilonidal biasanya terjadi pada pria muda kulit putih yang berambut lebat.


PENYEBAB


Penyebab dari penyakit pilonidal adalah rambut (bulu) yang mencederai kulit di ujung atas dari celah bokong.

GEJALA

Sinus pilonidal dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah bokong, dimana ditemukan lubang terowongan, yang berupa lubang kecil di dalam atau di samping daerah yang terinfeksi.

Penyakit pilonidal

PENGOBATAN

Umumnya, abses pilonidal harus disayat dan dikeluarkan nanahnya.

Biasanya sinus pilonidal harus diangkat melalui pembedahan.(medicastore)



Prolapsus Rektum : turunnya rektum melalui anus.

Prolapsus Rektum adalah turunnya rektum melalui anus.

Prolapsus yang bersifat sementara dan hanya mengenai lapisan rektum (mukosa), sering terjadi pada bayi normal, mungkin karena bayi mengedan selama buang air besarnya dan jarang berakibat serius.
Pada orang dewasa, prolapsus lapisan rektum cenderung menetap dan bisa memburuk, sehingga lebih banyak bagian dari rektum yang turun.



Prosidensia adalah prolapsus rektum yang lengkap.

Paling sering terjadi pada wanita di atas usia 60 tahun.

PENYEBAB

Prolapsus rektum seringkali berhubungan dengan berbagai keadaan berikut:
- Enterobiasis
- Trikuriasis
- Fibrosis kistik
- Malnutrisi dan malabsorbsi (misalnya penyakit seliak)
- Sembelit.

GEJALA

Prolapsus rektum menyebabkan rektum berpindah keluar, sehingga lapisan rektum terlihat seperti jari berwarna merah gelap dan lembab yang keluar dari anus.

Prolapsus rektum

DIAGNOSA

Untuk menentukan luasnya prolapsus, dilakukan pemeriksaan pada saat penderita berdiri atau jongkok dan mengedan.
Melalui perabaan otot melingkar anus (otot sfingter ani) dengan menggunakan sarung tangan, sering ditemukan adanya penurunan dari tonus (ketegangan) otot.

Melalui pemeriksaan sigmoidoskop dan barium enema usus besar, bisa ditemukan penyakit yang mendasarinya (misalnya adanya kelainan pada saraf dari otot sfingter ani).

PENGOBATAN

Pada bayi dan anak-anak, pelunak tinja akan mengurangi kebutuhan mengedan selama buang air besar.
Melilit bokong dengan tali pengikat diantara waktu buang air besar, biasanya membantu prolapsus sembuh dengan sendirinya.

Pada orang dewasa, diperlukan pembedahan untuk mengatasi masalah ini. Pembedahan sering menyembuhkan prosidensia.
Pada pembedahan perut, rektum diangkat, ditarik dan ditempelkan pada tulang ekor. Pada jenis pembedahan yang lainnya, sebagian dari rektum dibuang.

Untuk orang yang terlalu lemah untuk menjalani operasi karena usia lanjut atau kesehatan yang buruk, lingkaran dari kawat atau plastik dapat dimasukan mengelilingi otot sfingter ani, cara ini disebut prosedur Thiersch. (medicastore)



Abses Anorektal : Ada nanah di anus & rektum

Abses Anorektal merupakan suatu pengumpulan nanah yang disebabkan masuknya bakteri ke ruangan di sekitar anus dan rektum.


PENYEBAB


Masuknya bakteri ke daerah sekitar anus dan rektum.

GEJALA

Abses di bawah kulit bisa membengkak, merah, lembut dan sangat nyeri.

Abses yang terletak lebih tinggi di rektum, bisa saja tidak menyebabkan gejala, namun bisa menyebabkan demam dan nyeri di perut bagian bawah.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah sekitar anus dan rektum.
Dengan menggunakan sarung tangan, dapat dirasakan pembengkakan lembut di rektum, meskipun dari luar tidak tampak adanya pembengkakan.

PENGOBATAN

Antibiotik memiliki nilai terbatas kecuali pada penderita yang mengalami demam, kencing manis atau infeksi di bagian tubuh lainnya.

Biasanya, pengobatan terdiri dari suntikan dengan bius lokal, membuka abses dan mengeluarkan nanahnya.
Kadang-kadang, penderita dirawat dan mendapatkan pembiusan total sebelum dokter membuka dan mengeringkan abses.
Setelah semua nanah dibuang, bisa terbentuk terowongan abnormal yang menuju ke kulit (fistula anorektal).(medicastore)



Fistula Anorektal

Fistula Anorektal (Fistula in ano) adalah terowongan abnormal dari anus atau rektum; biasanya menuju ke kulit di dekat anus, tapi bisa juga ke organ lainnya seperti vagina.



PENYEBAB


Kebanyakan fistula berawal dari kelenjar dalam di dinding anus atau rektum.
Kadang-kadang fistula merupakan akibat dari pengeluaran nanah pada abses anorektal. Tetapi lebih sering, penyebabnya tidak dapat diketahui.

Fistula sering ditemukan pada penderita:
- penyakit Crohn
- tuberkulosis
- divertikulitis
- kanker atau cedera anus maupun rektum.

Fistula pada anak-anak biasanya merupakan cacat bawaan, dimana fistula tertentu lebih sering ditemukan pada anak laki-laki.

Fistula yang menghubungkan rektum dan vagina bisa merupakan akibat dari;
- terapi sinar X
- kanker
- penyakit Crohn
- cedera pada ibu selama proses persalinan.

GEJALA

Fistula bisa terasa sangat nyeri atau bisa mengeluarkan nanah.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah anus, dimana ditemukan satu atau lebih pembukaan fistula atau teraba adanya fistula di bawah permukaan.
Sebuah alat penguji bisa dimasukan untuk menentukan kedalaman dan arahnya. Ujung dalamnya bisa ditentukan lokasinya dengan melihat melalui anoskop yang dimasukkan ke dalam rektum.

Pemeriksaan dengan sigmoidoskop akan membantu menentukan penyebabnya (apakah kanker, penyakit Crohn atau kelainan lainnya).

PENGOBATAN

Satu-satunya pengobatan yang efektif adalah pembedahan (fistulotomi), dimana otot melingkarnya bisa ikut terpotong.
Bila terlalu banyak otot melingkar yang terpotong, penderita bisa mengalami kesulitan mengendalikan buang air besarnya.

Diare, kolitis ulserativa atau penyakit Crohn yang aktif, bisa memperlambat penyembuhan, dan biasanya pada penderita ini tidak dilakukan pembedahan.(medicastore)




Gatal Anus (Pruritus ani)

Gatal Anus (Pruritus ani) adalah rasa gatal yang timbul di sekitar anus.


PENYEBAB


Gatal di sekitar anus (pruritus ani) dapat disebabkan oleh :

  1. Kelainan kulit, misalnya psoriasis dan dermatitis atopik
  2. Reaksi alergi, misalnya dermatitis kontak yang disebabkan oleh bahan obat bius yang dioleskan di kulit, berbagai jenis salep atau bahan kimia dalam sabun
  3. Makanan tertentu seperti rempah-rempah, buah jeruk, kopi, bir dan kola, juga tablet vitamin C
  4. Jasad renik seperti jamur dan bakteri
  5. Infestasi parasit seperi cacing kremi dan skabies atau pedikulosis
  6. Antibiotik, terutama tetracyclin
  7. Penyakit-penyakit, seperti kencing manis atau penyakit hati, kelainan anus (misalnya tanda di kulit atau skin tags, kriptitis, pengeringan fistula) dan kanker (contohnya penyakit Bowen)
  8. Tingkat kebersihan yang buruk, yang meninggalkan kotoran yang mengiritasi atau penggosokan dan penggunaan sabun yang berlebihan
  9. Kelembaban ataupun keringat yang berlebihan karena pemakaian stoking, baju dalam yang ketat (terutama pakaian dalam yang bukan katun), kegemukan dan cuaca yang panas
  10. Siklus kecemasan-gatal-kecemasan.
Penderita wasir luar yang besar bisa menderita gatal-gatal karena daerah ini kebersihannya sulit dijaga.

GEJALA

Timbul gatal-gatal di daerah sekitar anus.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala.

PENGOBATAN

Setelah buang air besar, daerah anus sebaiknya dibersihkan dengan kain penyerap yang sebelumnya dilembabkan dengan air hangat.
Pemberian bedak bayi yang terlalu sering dapat mengurangi kelembaban.

Bisa juga digunakan krim kortikosteroid, krim anti jamur (seperti mikonazole) atau suppositoria (obat yang dimasukkan melalui dubur).

Makanan yang dapat menyebabkan gatal-gatal anus hendaknya dihindari.

Pakaian hendaknya longgar dan terbuat dari katun.

Jika keadaan tidak membaik dan dicurigai suatu kanker, bisa dilakukan pemeriksaan terhadap contoh jaringan kulit.(medicastore)



Benda Asing Di Rektum & Anus

Berbagai benda asing bisa ditemukan di dalam rektum maupun anus.

PENYEBAB

Benda yang tertelan (seperti tusuk gigi, tulang ayam, atau tulang ikan), batu empedu atau gumpalan tinja yang keras bisa tersangkut diantara anus dan rektum. Benda juga bisa dimasukan dengan sengaja.
Obat enema, termometer dan benda yang dimasukkan untuk rangsangan seksual, bisa tersangkut di rektum. Benda yang lebih besar ini biasanya tersangkut pada pertengahan usus besar.



GEJALA


Nyeri hebat yang timbul secara tiba-tiba selama buang air besar, menunjukkan adanya benda asing yang menembus lapisan rektum atau anus.
Biasanya benda asing ini terdapat di daerah perbatasan antara anus dan rektum.

Gejala lain tergantung pada ukuran dan bentuk benda itu, berapa lama sudah ada di sana dan apakah ia telah menyebabkan infeksi atau perforasi.

DIAGNOSA

Pada pemeriksaan colok dubur dengan menggunakan sarung tangan, akan dapat dirasakan adanya benda asing dalam rektum atau anus.

Pemeriksaan perut, sigmoidoskopi dan foto rontgen, mungkin diperlukan untuk meyakinkan bahwa dinding usus besar tidak mengalami perforasi.

PENGOBATAN

Bila pada pemeriksaan colok dubur dapat dirasakan keberadaan benda asing tersebut, biasanya disuntikkan bius lokal di bawah kulit dan lapisan anus untuk mematikan rasa di daerah tersebut.
Anus kemudian dapat dilebarkan dengan pelebar anus dan bendanya dapat dijangkau dan dikeluarkan.
Gerakan normal dinding usus besar (peristaltik) biasanya akan membawa benda asing turun sehingga memungkinkan dilakukannya pengeluaran benda tersebut.

Jika benda asing tersebut tidak teraba atau tidak dapat diambil melalui anus, maka perlu dilakukan pembedahan.
Penderita diberi bius lokal atau bius total, sehingga bendanya dapat diambil dengan lembut melalui anus atau melalui pembedahan pada usus besar.

Setelah benda dikeluarkan, dilakukan sigmoidoskopi untuk menentukan apakah rektum telah mengalami perforasi atau cedera lainnya.(medicastore)



Sindrom levator : Sakit Pada Dubur

Sindrom levator / Levator syndrome adalah rasa sakit secara sporadik pada dubur yang disebabkan oleh kram pada otot disekitar anus (otot levator ani).



GEJALA


Proctalgia fugax (rasa sakit yang cepat hilang pada dubur) dan coccydynia (rasa sakit di sekitar tulang ekor (coccyx)) adalah variasi sindrom levator. Kram otot yang menyebabkan rasa sakit yang biasanya tidak berhubungan dengan pembuangan air besar. Rasa sakit bisanya berlangsung kurang dari 20 menit. Rasa sakit kemungkinan singkat dan kuat atau rasa sakit yang samar-samar pada dubur. Hal itu bisa terjadi secara tiba-tiba atau dengan duduk dan bisa membangunkan seseorang dari tidur. Rasa sakit tersebut bisa terasa sama dengan jika ingin membuang gas atau buang air besar. Pada kasus yang berat, rasa sakit bisa berlangsung lama untuk beberapa jam dan bisa sering terulang. Seseorang mungkin pernah menjalani berbagai macam operasi dubur yang tidak berhasil untuk menghilangkan gejala-gejala ini.

DIAGNOSA

Seorang dokter melakukan penelitian fisik untuk menghilangkan kondisi rasa sakit sekali pada dubur (seperti thrombosed wasir, fissures, atau bisul). Penelitian fisik seringkali normal, meskipun otot kemungkinan lembut atau keras. Kadangkala, rasa sakit disebabkan oleh gangguan pada bagian bawah punggung atau prostate.

PENGOBATAN

Dokter menjelaskan kondisi alami yang tidak berbahaya. Sebuah peristiwa kemungkinan hilang dengan keluarnya gas atau buang air besar, dengan mandi sambil duduk, atau dengan penghilang rasa sakit ringan (seperti aspirin). Ketika gejala-gejalanya bertambah kuat, orang bisa menjalani terapi dengan rangsangan electrogalvanic, yaitu arus tegangan tinggi yang dikirimkan ke otot melalui sebuah alat periksa yang dimasukkan ke dalam anus. Beberapa rangsangan membantu menghentikan kejang otot.(medicastore)



Sembelit (Konstipasi) : Sulit Buang Air Besar

Sembelit (Konstipasi) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan buang air besar atau jarang buang air besar.

Konstipasi akut dimulai secara tiba-tiba dan tampak dengan jelas.
Konstipasi menahun (kronik), kapan mulainya tidak jelas dan menetap selama beberapa bulan atau tahun.



PENYEBAB


Konstipasi sering disebabkan oleh berubahnya makanan atau berkurangnya aktivitas fisik.

Obat-obat yang bisa menyebabkan konstipasi adalah:
- Aluminium hidroksida (dalam antasid yang dijual bebas)
- Garam bismut
- Garam besi
- Antikolinergik
- Obat darah tinggi (anti-hipertensi)
- Golongan narkotik
- Beberapa obat penenang dan obat tidur.

Konstipasi akut kadang-kadang bisa disebabkan oleh keadaan yang serius, seperti:
- penyumbatan pada usus besar
- berkurangnya aliran darah ke usus besar
- cedera pada saraf atau urat saraf tulang belakang.

Kurangnya aktivitas fisik dan terlalu sedikitnya serat dalam makanan merupakan penyebab yang sering ditemukan pada konstipasi menahun.
Penyebab lainnya adalah:
- aktivitas kelenjar tiroid yang kurang (hipotiroid)
- kadar kalsium darah yang tinggi (hiperkalsemia)
- penyakit Parkinson
- penurunan kontraksi usus besar (kolon inaktif)
- rasa tidak enak (tidak nyaman) pada waktu buang air besar (defekasi).

Sedangkan faktor psikologis berperan pada konstipasi akut maupun konstipasi menahun.

GEJALA

Penderita konstipasi memiliki tinja yang keras, yang mungkin sulit untuk dikeluarkan.

Penderita juga merasakan rektumnya belum sepenuhnya kosong.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN

Jika konstipasi disebabkan oleh suatu penyakit, maka penyakitnya harus diobati.
Jika tidak ditemukan penyakit lain sebagai penyebabnya, pencegahan dan pengobatan terbaik untuk konstipasi adalah gabungan dari olah raga, makanan kaya serat dan penggunaan obat-obatan yang sesuai untuk sementara waktu.

Sayur-sayuran, buah-buahan dan gandum merupakan sumber serat yang baik.
Supaya bisa bekerja dengan baik, serat harus dikonsumsi bersamaan dengan sejumlah besar cairan.


OBAT-OBAT PENCAHAR

Banyak orang menggunakan obat pencahar (laksatif) untuk menghilangkan konstipasi.
Beberapa obat aman digunakan dalam jangka waktu lama, obat lainnya hanya boleh digunakan sesekali.
Beberapa obat digunakan untuk mencegah konstipasi, obat lainnya digunakan untuk mengobati konstipasi.

Golongan obat-obat pencahar yang biasa digunakan adalah:

1. Bulking Agents
2. Pelunak Tinja
3. Minyak Mineral
4. Bahan-bahan Osmotik
5. Pencahar Perangsang.



Bulking Agents.

Bulking agents (gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa) bisa menambahkan serat pada tinja.
Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi alami usus dan tinja yang berserat lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan.

Bulking agents bekerja perlahan dan merupakan obat yang paling aman untuk merangsang buang air besar yang teratur.
Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil.
Dosisnya ditingkatkan secara bertahap, sampai dicapai keteraturan dalam buang air besar.
Orang yang menggunakan bahan-bahan ini harus selalu minum banyak cairan.

Pelunak Tinja.

Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja.
Sebenarnya bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja, sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya lebih lunak.

Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami dari usus besar dan membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.

Minyak Mineral.

Minyak mineral akan melunakkan tinja dan memudahkannya keluar dari tubuh.
Tetapi bahan ini akan menurunkan penyerapan dari vitamin yang larut dalam lemak. Dan jika seseorang yang dalam keadaan lemah menghirup minyak mineral secara tidak sengaja, bisa terjadi iritasi yang serius pada jaringan paru-paru.
Selain itu, minyak mineral juga bisa merembes dari rektum.

Bahan Osmotik.

Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar, sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan.
Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi.

Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol).
Beberapa bahan osmotik mengandung natrium, menyebabkan retensi (penahanan) cairan pada penderita penyakit ginjal atau gagal jantung, terutama jika diberikan dalam jumlah besar.

Bahan osmotik yang mengandung magnesium dan fosfat sebagian diserap ke dalam aliran darah dan berbahaya untuk penderita gagal ginjal.
Pencahar ini pada umumnya bekerja dalam 3 jam dan lebih baik digunakan sebagai pengobatan daripada untuk pencegahan.
Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus sebelum pemeriksaan rontgen pada saluran pencernaan dan sebelum kolonoskopi.

Pencahar Perangsang.

Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan isinya.
Obat ini mengandung substansi yang dapat mengiritasi seperti senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor.

Obat ini bekerja setelah 6-8 jam dan menghasilkan tinja setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut.
Dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur), akan bekerja setelah 15-60 menit.

Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada usus besar, juga seseorang bisa menjadi tergantung pada obat ini sehingga usus menjadi malas berkontraksi (Lazy Bowel Syndromes).

Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum proses diagnostik dan untuk mencegah atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena obat yang memperlambat kontraksi usus besar (misalnya narkotik).

PENCEGAHAN

Pencegahan terbaik untuk konstipasi adalah gabungan dari olah raga yang teratur dan makanan kaya serat.(medicastore)



Inersia Kolon : Hilangnya Kontraksi Usus Besar

Inersia Kolon adalah berkurangnya kontraksi usus besar atau hilangnya kepekaan rektum terhadap keberadaan tinja, sehingga terjadi konstipasi menahun (kronik).

Inersia kolon sering terjadi pada orang tua dan orang yang berada dalam keadaan lemah atau berbaring terus di tempat tidur; tetapi dapat juga terjadi pada wanita muda yang sehat.

Usus besar tidak memberikan respon terhadap rangsangan yang menyebabkan defekasi (buang air besar), seperti makan, perut yang penuh, usus besar yang penuh dan adanya tinja dalam rektum.



PENYEBAB


Obat yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan sering menyebabkan kondisi seperti ini atau memperburuk keadaannya, terutama narkotik (codein) dan obat anticolinergik (amitriptyline-obat depresi atau propantheline-obat diare).

Inersia kolon kadang-kadang terjadi pada orang yang menunda defekasinya atau yang menggunakan pencahar atau enema dalam jangka panjang.

GEJALA

Konstipasi yang terjadi dalam jangka panjang, merupakan masalah sehari-hari.
Bisa disertai perasaan tidak enak di perut.

Penderita bisa mengalami impaksi tinja, dimana tinja di ujung usus besar dan rektum mengeras dan menghalangi jalan keluarnya.
Penyumbatan ini bisa menyebabkan kram, nyeri rektum dan susah buang air besar. Di sekeliling penyumbatan sering keluar lendir cair, yang kadang-kadang diartikan sebagai diare.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.

Pada pemeriksaan colok dubur, rektum penuh dengan tinja lunak, tapi penderita tidak ada keinginan untuk defekasi atau ada keinginan, tapi mengalami kesulitan.

PENGOBATAN

Diberikan supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur) atau enema (larutan yang dimasukkan melalui lubang dubur) berupa 2-3 ons air, air campur garam (enema salin) atau minyak (minyak zaitun).

Pada impaksi tinja, digunakan pencahar, biasanya bahan-bahan osmotik.
Kadang-kadang tinja yang keras perlu dikeluarkan dengan bantuan tangan atau suatu alat.

Penderita harus berusaha untuk buang air besar setiap hari, lebih baik 15-45 menit setelah makan, karena makan akan merangsang kontraksi usus. Selain itu, bisa dibantu dengan olah raga yang teratur.

PENCEGAHAN

Olah raga yang teratur dan makanan yang kaya akan serat (sayuran dan buah-buahan) akan membantu mencegah terjadinya kelainan ini.(medicastore) 


Diskezia : kesulitan buang air besar

Diskezia adalah kesulitan buang air besar (defekasi), yang disebabkan oleh ketidakmampuan mengendalikan otot-otot panggul dan anus.

Untuk melakukan buang air secara normal dibutuhkan relaksasi dari otot-otot panggul dan otot melingkar (sfingter), yang menjaga lubang anus tetap tertutup.
Jika relaksasi ini tidak terjadi, maka untuk melakukan buang air besar harus mengedan dengan sekuat tenaga.



PENYEBAB


Penyebabnya adalah keadaan-keadaan yang melibatkan pergerakan otot, yaitu:

1. Dissinergi dasar panggul (gangguan koordinasi otot panggul)
2. Anismus (otot-otot gagal berelaksasi atau berkontraksi pada saat defekasi)
3. Rektokel (masuknya sebagian rektum ke dalam vagina)
4. Enterokel (masuknya sebagian usus kecil ke dalam rektum)
5. Tukak rektum
6. Prolapsus rektum.

GEJALA

Penderita diskezia sering merasa ingin buang air besar, tapi tidak bisa.
Bahkan tinja yang lunakpun sulit untuk dikeluarkan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya.

PENGOBATAN

Pemberian pencahar biasanya memberikan hasil yang kurang memuaskan.

Latihan relaksasi dan biofeedback bisa dilakukan pada dissinergi dasar panggul.

Pembedahan mungkin dibutuhkan untuk memperbaiki enterokel atau rektokel yang besar.

Tinja harus dikeluarkan secara manual atau dengan alat, untuk meringankan konstipasi.(medicastore)



Diare

Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar.

Diare yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya sangat banyak, bisa mencapai lebih dari 500 gram/hari.
Orang yang banyak makan serat sayuran, dalam keadaan normal bisa menghasilkan lebih dari 500 gram, tetapi konsistensinya normal dan tidak cair.

Dalam keadaan normal, tinja mengandung 60-90% air, pada diare airnya bisa mencapai lebih dari 90%.



PENYEBAB


DIARE OSMOTIK

Diare osmotik terjadi bila bahan-bahan tertentu yang tidak dapat diserap ke dalam darah, tertinggal di usus.
Bahan tersebut menyebabkan peningkatan kandungan air dalam tinja, sehingga terjadi diare.

Makanan tertentu (buah dan kacang-kacangan) dan heksitol, sorbitol juga manitol (pengganti gula dalam makanan dietetik, permen dan permen karet) dapat menyebabkan diare osmotik.

Kekurangan laktase juga bisa menyebabkan diare osmotik. Laktase adalah enzim yang secara alami ditemukan dalam usus halus, yang mengubah gula susu (laktosa) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga dapat diserap ke dalam aliran darah.
Jika orang mengalami kekurangan laktase minum susu atau makan produk olahan susu, maka laktosa tidak akan diubah tapi terkumpul di usus dan menyebabkan diare osmotik.

Beratnya diare ini tergantung dari jumlah bahan osmotik yang masuk.
Diare akan berhenti jika penderita berhenti memakan atau meminum bahan tersebut.


DIARE SEKRETORIK

Diare sekretorik terjadi jika usus kecil dan usus besar mengeluarkan garam (terutama natrium klorida) dan air ke dalam tinja.
Hal ini juga bisa disebabkan oleh toksin tertentu seperti pada kolera dan diare infeksius lainnya.

Diare bisa sangat banyak, bahkan pada kolera bisa lebih dari 1 liter/hari.

Bahan lainnya yang juga menyebabkan pengeluaran air dan garam adalah minyak kastor dan asam empedu (yang terbentuk setelah pengangkatan sebagian usus kecil).

Tumor tertentu (misalnya karsinoid, gastrinoma dan vipoma, juga dapat menyebabkan diare sekretorik.


SINDROMA MALABSORBSI

Sindroma Malabsorbsi juga bisa menyebabkan diare.
Penderita sindroma ini tidak dapat mencerna makanannya secara normal.

Pada malabsorbsi yang menyeluruh, lemak tertinggal di usus besar dan menyebabkan diare sekretorik, sedangkan adanya karbohidrat dalam usus besar menyebabkan diare osmotik.

Malabsorbsi mungkin juga disebabkan oleh beberapa keadaan seperti:
- Sariawan non-tropikal
- Insufisiensi pankreas
- Pengangkatan sebagian usus
- Aliran darah ke usus besar yang tidak adekuat
- Kekurangan enzim tertentu di usus halus
- Penyakit hati.


DIARE EKSUDATIF

Diare eksudatif terjadi jika lapisan usus besar mengalami peradangan atau membentuk tukak, lalu melepaskan protein, darah, lendir dan cairan lainnya, yang akan meningkatkan kandungan serat dan cairan pada tinja.

Diare ini dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit seperti:
- Kolitis ulserativa
- Penyakit Crohn (enteritis regional)
- Tuberkulosis
- Limfoma
- Kanker.

Jika mengenai lapisan rektum, penderita akan merasakan desakan untuk buang air besar dan sering buang air besar, karena rektum yang mengalami peradangan lebih sensitf terhadap peregangan oleh tinja.


PERUBAHAN PASASE USUS

Perubahan pasase usus bisa menyebabkan diare.
Untuk mendapatkan konsistensi yang normal, tinja harus tetap berada di usus besar selama waktu tertentu. Tinja yang terlalu cepat meninggalkan usus besar, akan berbentuk encer/cair. Tinja yang terlalu lama berada di usus besar, konsistensinya keras dan kering.

Banyak keadaan dan pengobatan yang dapat mempersingkat keberadaan tinja dalam usus, diantaranya:
- Hipertiroid
- Pengangkatan sebagian usus halus atau usus besar
- Pembedahan perut
- Pengobatan tukak yang memotong saraf vagus
- Operasi bypass pada usus halus
- Obat-obat antasid dan pencahar yang mengandung magnesium, prostaglandin, serotonin bahkan kafein.


PERTUMBUHAN BAKTERI BERLEBIH

Pertumbuhan bakteri berlebih adalah pertumbuhan bakteri alami usus dalam jumlah yang sangat banyak atau pertumbuhan bakteri yang secara alami tidak ditemukan di usus.
Hal ini bisa menyebabkan diare.

Bakteri alami usus memegang peranan penting dalam proses pencernaan. Karena itu, gangguan pada bakteri usus bisa menyebabkan diare.

GEJALA

Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, rasa malu karena sering ke toilet dan terganggunya aktivitas sehari-hari; diare yang berat juga dapat menyebabkan kehilangan cairan (dehidrasi) dan kehilangan elektrolit seperti natrium, kalium, magnesium dan klorida.

Jika sejumlah besar cairan dan elektrolit hilang, tekanan darah akan turun dan dapat menyebabkan pingsan, denyut jantung tidak normal (aritmia) dan kelainan serius lainnya.
Resiko ini terjadi terutama pada anak-anak, orang tua, orang dengan kondisi lemah dan penderita diare yang berat.

Hilangnya bikarbonat bisa menyebabkan asidosis, suatu gangguan keseimbangan asam-basa dalam darah.

DIAGNOSA

Pertama-tama, dipastikan dulu apakah diarenya timbul tiba-tiba dan untuk sementara waktu atau menetap.
Dilihat juga apakah:
- penyebabnya adalah perubahan makanan
- terdapat gejala lain seperti demam, nyeri dan ruam kulit
- ada orang lain yang juga memiliki gejala yang sama.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan contoh tinja.
Pemeriksaan tinja meliputi bentuknya (cair atau padat), baunya, ditemukannya lemak, darah atau zat-zat yang tidak dapat dicerna, dan jumlahnya dalam 24 jam.

Bila diare menetap, dilakukan pemeriksaan mikroskopik tinja untuk:
- mencari sel-sel, lendir, lemak dan bahan lainnya
- menemukan darah dan bahan tertentu yang menyebabkan diare osmotik
- mencari organisme infeksius, termasuk bakteri tertentu, amuba dan Giardia.
Bila secara sembunyi-sembunyi mengkonsumsi pencahar, maka pencahar yang diminum bisa ditemukan dalam contoh tinja.

Untuk memeriksa lapisan rektum dan anus dapat dilakukan sigmoidoiskopi.
Kadang-kadang perlu dilakukan biopsi (pengambilan contoh lapisan rektum untuk pemeriksaan mikroskop).

PENGOBATAN

Diare merupakan suatu gejala dan pengobatannya tergantung pada penyebabnya.
Kebanyakan penderita diare hanya perlu menghilangkan penyebabnya, misalnya permen karet diet atau obat-obatan tertentu, untuk menghentikan diare.

Kadang-kadang diare menahun akan sembuh jika orang berhenti minum kopi atau minuman cola yang mengandung cafein.

Untuk membantu meringankan diare, diberikan obat seperti difenoksilat, codein, paregorik (opium tinctur) atau loperamide.
Kadang-kadang, bulking agents yang digunakan pada konstipasi menahun (psillium atau metilselulosa) bisa membantu meringankan diare

Untuk membantu mengeraskan tinja bisa diberikan kaolin, pektin dan attapulgit aktif.

Bila diarenya berat sampai menyebabkan dehidrasi, maka penderita perlu dirawat di rumah sakit dan diberikan cairan pengganti dan garam melalui infus.

Selama tidak muntah dan tidak mual, bisa diberikan larutan yang mengandung air, gula dan garam. (medicastore)

 

Inkontinensia Tinja

Inkontinensia Tinja adalah hilangnya pengendalian terhadap pengeluaran tinja (buang air besar tidak terkendali).

PENYEBAB

Inkontinensia tinja bisa terjadi selama serangan diare atau jika tinja yang keras terperangkap di rektum (impaksi tinja).


Inkontinensia tinja yang menetap bisa terjadi pada :

- orang yang mengalami cedera anus atau urat saraf tulang belakang
- prolapsus rektum (penonjolan lapisan rektum melalui anus)
- pikun
- cedera neurologis pada kencing manis
- tumor anus
- cedera di panggul karena persalinan.

GEJALA

Gejala bisa berupa merembesnya tinja cair yang disertai dengan buang gas dari dubur atau penderita sama sekali tidak dapat mengendalikan keluarnya tinja.

DIAGNOSA

Untuk menentukan diagnosis, dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya kelainan struktur maupun kelainan saraf yang bisa menyebabkan keadaan ini.
Termasuk di dalamnya adalah :
- pemeriksaan anus dan rektum
- memeriksa tingkat sensasi di sekeliling lubang anus
- pemeriksaan sigmoidoiskopi.

Mungkin juga diperlukan pemeriksaan fungsi saraf dan lapisan otot-otot pelvis.

PENGOBATAN

Langkah pertama untuk memperbaiki keadaan ini adalah berusaha untuk memiliki kebiasaan defekasi (buang air besar) yang teratur, yang akan menghasilkan bentuk tinja yang normal.

Melakukan perubahan pola makan, berupa penambahan jumlah serat.

Jika hal-hal tersebut diatas tidak membantu, diberikan obat yang memperlambat kontraksi usus, misalnya loperamid.

Melatih otot-otot anus (sfingter) akan meningkatkan ketegangan dan kekuatannya dan membantu mencegah kekambuhan.

Dengan biofeedback, penderita kembali melatih sfingternya dan meningkatkan kepekaan rektum terhadap keberadaan tinja.

Jika keadaan ini menetap, pembedahan dapat membantu proses penyembuhan. Misalnya jika penyebabnya adalah cedera pada anus atau kelainan anatomi di anus.

Pilihan terakhir adalah kolostomi, yaitu pembuatan lubang di dinding perut yang dihubungkan dengan usus besar. Anus ditutup (dijahit) dan penderita membuang tinjanya ke dalam kantong plastik yang ditempelkan pada lubang tersebut.(medicastore)



Flatulensi (perut kembung)

Flatulensi (perut kembung) adalah meningkatnya jumlah gas dalam saluran pencernaan.

PENYEBAB

Udara adalah gas yang dapat tertelan bersama makanan. Menelan sedikit udara adalah normal; tetapi secara tidak sadar, beberapa orang menelan udara dalam jumlah banyak, terutama bila terjadi kecemasan.
Sebagian besar udara yang masuk kemudian dikeluarkan lagi melalui sendawa. Sehingga hanya sebagian kecil saja yang melewati lambung menuju ke saluran pencernaan berikutnya.


Masuknya sejumlah besar udara menyebabkan seseorang merasa penuh dan orang tersebut akan bersendawa atau mengeluarkannya melalui anus (kentut).


Gas-gas yang lain juga dihasilkan di dalam saluran pencernaan:

1. Hidrogen, metan dan karbon dioksida berasal dari metabolisme makanan oleh bakteri dalam usus, terutama setelah makan makanan tertentu seperti kacang dan kol.
2. Kekurangan enzim pemecah gula tertentu, juga cenderung menghasilkan gas jika penderita memakan makanan yang mengandung gula tersebut.
3. Kekurangan laktase, sariawan tropikal dan insufisiensi pankreas juga dapat menyebabkan produksi gas yang berlebihan.

Tubuh akan mengeluarkan gas tersebut melalui :

  • sendawa
  • penyerapan gas melalui dinding saluran pencernaan ke dalam darah dan mengeluarkannya melalui paru-paru
  • anus (kentut).

Bakteri-bakteri pada saluran pencernaan juga ikut memetabolisme beberapa gas.

GEJALA

Flatulensi biasanya menyebabkan nyeri perut, kembung, sendawa dan banyak kentut. Tetapi hubungan antara flatulensi dan beberapa gejala ini tidak diketahui.

Beberapa orang tampaknya peka terhadap pengaruh gas dalam saluran pencernaan, sedangkan yang lainnya bisa mentolerir sejumlah besar gas tanpa menimbulkan gajala-gejala.

Flatulen bisa menyebabkan sendawa yang berulang-ulang.
Dalam keadaan normal, pengeluaran gas melalui anus terjadi lebih dari 10 kali dalam sehari, pada flatulensi, pengeluaran gas lebih sering terjadi.

Bayi dengan kram perut kadang-kadang mengeluarkan gas dalam jumlah yang berlebihan.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya.

PENGOBATAN

Perut kembung dan sendawa memang sulit untuk dihilangkan.
Jika terus bersendawa merupakan masalah yang utama, bisa dibantu dengan mengurangi jumlah udara yang masuk/tertelan. Tetapi hal ini sulit, karena udara sering tertelan tanpa disadari. Mungkin bisa dibantu dengan makan perlahan dan santai dan menghindari mengunyah permen karet.

Orang yang sering bersendawa atau mengeluarkan gas secara berlebihan harus mengubah pola makannya dengan menghindari makanan yang sulit dicerna.

Bila diketahui makanan penyebabnya, maka harus mengurangi konsumsi makanan tersebut. Bisa dimulai dengan menghindari susu dan produk olahannya, kemudian buah segar, sayuran tertentu dan makanan lainnya.

Sendawa juga bisa disebabkan oleh minuman bersoda atau antasid (misalnya baking soda).

Minum beberapa obat kadang membantu untuk mengurangi pembentukan gas, meskipun secara umum tidak efektif.

Simethicone yang terdapat pada beberapa jenis antasid dan juga bisa diberikan secara terpisah, bisa mengurangi gejalanya.

Kadang-kadang obat lain (antasid lainnya, metoclopramide dan betanecol) juga dapat membantu.

Pada beberapa penderita, makanan yang lebih banyak mengandung serat bisa membantu, tetapi pada penderita lainnya hal ini akan memperburuk keadaannya. (medicastore)